Cyberpreneur-1PEKERJA di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai dunia bisnis. Oleh karenanya, perlu dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) berbasis TIK dengan materi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan kedepannya.

Hal inilah yang menginisiasi Dedi Yudianto, pendiri Cyber Park Indonesia dan Genta Foundation Cyberpreneur untuk membangun program Cyberpreneur berupa kegiatan pelatihan di bidang TIK untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengunakan fasilitas web dan video conference.

Menurut Dedi, dengan cara video conference ini seluruh SMK di tanah air bisa berpartisipasi dalam pelatihan TIK atau cyber meeting secara langsung dengan nara sumber yang berkompeten di bidangnya. “Dengan cara ini kami tidak perlu mendatangi sekolah satu persatu yang tentunya memakan waktu lama karena luasnya wilayah Indonesia. Program Cyberpreneur ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi SMK untuk menjadi tenaga siap pakai di indutri,” ujar Dedi di Jakarta (28/5).

Program yang diadakan secara rutin tiap minggunya ini mengangkat tema “Peluang Aplikasi TIK Berbasis Web dan Jaringan dalam Memajukan Industri Perbankan Nasional dan Industri Telekomunikasi Indonesia” dengan menghadirkan pembicara dari Bank Mandiri, Bank Bukopin dan Industri TIK yang kali ini diwakili oleh PT. Ufoakses Sukses Luarbiasa.

Dalam presentasinya, Rahman, Divisi TI Bank Mandiri, memaparkan teknologi transaksi yang tersedia di Bank Mandiri dalam memberikan kemudahan bagi pada nasabahnya dalam melakukan transaksi belanja. Salah satunya Mandiri e-Cash yang merupakan uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi aplikasi di ponsel dan USSD, atau yang disebut sebagai uang tunai di ponsel, yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.

Sedangkan Bank Bukopin menjelaskan peluang yang bisa diambil SMK dengan layanan baru dari Bank Bukopin, seperti ATM Mini dan payment point online bank (PPOB). Para siswa SMK yang memanfaatkan ATM Mini ini bisa mengajak tetangga dan siapapun untuk melakukan pembayaran tagihan bulanan melalui dirinya, seperti listrik, air, telepon dan isi pulsa, maupun tagihan kredit motor.

Cyberpreneur-2Tetapi untuk memiliki perangkat ATM Mini diharuskan mendepositkan sejumlah uang tergantung besaran transaksi. Berbeda dengan PPOB yang tidak mengunakan deposit untuk menerima pembayaran tagihan listrik. Siswa hanya perlu memilki komputer, printer dan modem internet sendiri. Nantinya akan ada fee yang akan diberikan Bank Mandiri kepada siswa sesuai jumlah atau nilai transaksi yang dihasilkan.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Ufoakses Sukses Luarbiasa, Ranu Arifudin, menjelaskan perkembangan TIK saat ini yang semakin cepat, namun tidak diimbangi dengan tenaga TIK yang memadai. Menurutnya, kebutuhan tenaga TIK semakin mendesak dan diperlukan penyesuaikan kurikulum di dunia pendidikan agar bisa mengikuti perkembangnya agar tidak ketinggalan. “Sekarang ini telah terjadi konvergensi TIK sehingga banyak kegiatan menggunakan TIK. Ini tentunya memberikan peluang-peluang baru di bidang TIK,” ungkap Ranu.

Di kesempatan ini, pengusaha yang bergerak di bidang solusi TIK dengan menyediaan kebutuhan wireless connection dan communication ini juga membuka peluang bagi para siswa untuk bergabung dalam proyek yang dikerjakannya. “Saat ini, kami sedang mengerjakan pemasangan CCTV yang tersebar di 30 site pelabuhan wilayah Indonesia. Untuk itu kami membutuhkan integrator di setiap titik untuk mengintegrasikan perangkat wireless Mikrotik yang disambungkan ke CCTV. Nantinya keselurahan CCTV tersebut bisa dipantau dari Jakarta melalui VPN Telkom,” sambung Ranu.

Tidak hanya itu, perusahaan yang dipimpinnya saat ini juga sedang melakukan kerjasama dengan salah satu TV Berbayar yang dulunya milik Telkom yaitu TelkomVison yang kini berganti kepemilikan ke CT Corp. “Tentunya ini juga akan membuka peluang siswa SMK untuk menjadi teknisi penginstalasiannya.”

Sejak setahun lalu dimulai, program Cyberpreneur dalam kegiatannya memang tidak hanya mendorong pelajar SMK untuk meningkatkan kompetensinya di bidang TIK tetapi telah menjadi jembatan penghubung antara SMK dengan industri. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa SMK bisa mengembangkan bakat dan kreasinya untuk menjadi profesional di bidang TIK.

Untuk menyemarakkan kegiatan Cyberpreneur ini, rencananya dalam waktu dekat akan diadakan kompetisi yang melibatkan peserta program Cyberpreneur. Bagi sekolah yang ingin bergabung dalam kegiatan Cyberpreneur bisa  login ke Cybermeeting atau ke Cyberpreneur.

Program Cyberpreneur ini juga melibatkan BISKOM sebagai media partner. •ANDRI/M. TAUFIK (foto)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.