JpegSALAH satu perusahaan penyedia jasa transportasi yang sedang booming di kalangan masyarakat, Go-Jek, kembali memberikan program khusus bagi para armada mereka. Program yang diberi nama Go-Jek Street Smart Program ini bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan kualitas mengemudi dan juga pelayanan terhadap para pengguna aplikasi Go-Jek di indonesia.

Pihak Go-Jek menyebutkan dengan pesat nya populasi kendaraan roda dua di Jalan dapat mengakibatkan ketidaktertiban yang terjadi di Jalan dan Go-jek melakukan antisipasi terhadap hal tersebut dengan meluncurkan program ini.

Mereka tidak sendirian dalam menggarap program ini, karena pihak Go-Jek bekerja sama dengan salah satu konsultan keselamatan yang cukup terkenal yaitu Rifat Driver Labs.

Rifat Sungkar, Founder Rifat Drive Labs (RDL) yang juga sebagai duta safety driving Indonesia mengungkapkan (30/6), “Tugas kami di sini adalah mengajarkan ilmu safety dan defensive riding bagi para pengendara ojek agar bisa memberikan kontribusi rasa aman bagi para pengguna aplikasi Go-Jek dengan meningkatkan sumber daya pengetahuan para bikers tentang pelatihan bermanuver serta etika berlalu lintas.”

RDL atau Rifat Drive Labs sendiri adalah konsultan keselanatan berkendara yang berdiri pada 1 Novenber 2014 yang berfokus pada pelatihan mengemudi secara aman.

Nadiem Makarim, CEO dan Founder Go-Jek mengatakan, “Setiap armada Go-jek diwajibkan mengkuti program ini, karena keamanan berkendara jauh lebih penting dari penghasilan satu hari yang terlewatkan akibat mengikuti kegiatan ini.”

Nadiem juga menyebutkan bahwa sejak beroperasi pada Januari 2015, sampai dengan saat ini armada go-jek sudah mencapai 10 ribu Bikers yang kesemua nya tersebar di empat wilayah di Indonesia yaitu Jabodetabek. Bandung, Bali dan Surabaya.

Gojek bakal diposisikan sebagai kendaraan penghubung (feeder) dari rumah atau kantor menuju stasiun kereta atau terminal bus. Nadiem yakin Gojek tidak bersaing langsung dengan transportasi umum karena tarifnya yang terbilang premium, seperti taksi. “Kami bukan lawan transportasi publik. Gojek akan menjadi feeder,” ucap Nadiem.

Gojek, yang merilis aplikasi untuk Android dan iPhone pada Januari 2015, diakui Nadiem belum menikmati keuntungan. Mereka saat ini masih dalam tahap edukasi dan memberi subsidi kepada pengemudi. •ARIE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.