Jakarta, BISKOM – MASYARAKAT Indonesia tentu tak akan bisa melupakan sosok Angeline, bocah kelahiran Bali yang pada 2015 lalu diberitakan menjadi korban kekerasan dan pembunuhan.
Oleh karenanya terinspirasi dari fakta persidangan kasus almarhum Angeline tersebut, dibuatlah skenario oleh Lele Laila Nurazizah, kemudian Rumah Produksi Citra Visual Sinema menggarap film Untuk Angeline yang rencananya akan diputar perdana di seluruh bioskop pada 21 Juli 2016 yang akan datang, atau dua hari menjelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli.
Niken Septikasari, Produser Eksekutif Citra Visual Sinema, dalam peluncuran teaser, poster, dan lagu tema Untuk Angeline di Dapur Sunda, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan (1/6/16) mengatakan, “Film ini telah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia, dengan kategori Drama Keluarga Untuk Segala Usia, dan saya mengucapkan terima kasih serta senang sekali atas kehadiran teman-teman media dan teman-teman bloggers, sehingga dapat secara langsung melihat rilis poster, trailer dan original soundtrack berjudul Untuk Angeline yang dinyanyikan Marsya Doeni dengan aransemen Bembi Noor”.
Artis peran Kinaryosih, yang memerankan sosok ibu kandung dari Angeline bernama Samidah mengatakan, “Baru di film ini, emosi dan air mata saya terkuras. Saya tidak bisa membayangkan seorang ibu yang terpisah selama bertahun-tahun dengan anaknya dan harus menemui anaknya dengan akhir cerita yang tragis dan sangat memilukan. Semoga film ini dapat membuat para keluarga lebih menyayangi buah hati mereka.”
Sedangkan artis cilik Naomi Ivo, yang memerankan sosok Angeline mengatakan, “Semoga film Untuk Angeline bisa sebagai contoh nyata agar tidak ada Ageline lainnya, Dan agar para pelaku kekerasan menyadari bahwa kekerasan dapat mengakibatkan kematian serta penyesalan tidak akan ada gunanya”.
Roweina Umboh, yang turut hadir dan memerankan sosok pemeran pembantu utama sebagai Terry mengatakan, “Film Untuk Angeline ini berdasarkan kisah nyata dan sering terjadi pada anak-anak. Saya berharap siapapun setelah menyaksikan film ini akan lebih menyayangi anaknya, artinya bagi yang telah menyangi anak-anaknya, akan bertambah lebih menyanginya lagi”
Selain Kinaryosih, Naomi Ivo dan Roweina Umboh sederet artis juga terlibat dalam film itu, yakni Teuku Rifnu Wikana, Hans De Kraker, Emma Waroka, Ratna Riantiarno, Paramitha Rusady, Dewi Hughes, dan lainnya serta penampilan spesial Kak Seto Mulyadi.
Acara peluncuran juga dihadiri oleh ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap film-film anak. “Semoga film ini memberikan edukasi agar lebih mencintai anak-anak,” pesan Kak seto.
Jito Banyu selaku sutradara film mengatakan, “Trailer siap ditonton dimana semua nama yang disebutkan dalam fakta persidangan disamarkan dan dipastikan tidak ada adegan kekerasan, kekerasannya tidak detail, tapi dibuat siluet, karena skenario disupervisi oleh Kak Seto, bahkan beliau sampai berkenan melihat secara langsung proses syuting di Denpasar, Bali. Film untuk Angeline dapat menjadi pembelajaraan bagi semua pihak, mulai dari pola pengasuhan, sistem adopsi dan hal lainnya, film ini adalah perjuangan anti kekerasan anak dan sekali lagi stop Chid Abuse” papar Jito.
Pada saat yang bersamaan, Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI) juga menyatakan dukungannya terhadap film Untuk Angeline, dengan memberikan “Untuk Angeline Award 2016”, sebagai penghargaan bagi para penggiat Anti Kekerasan terhadap anak atau disebut dengan ‘Sahabat Anak’.
Soegiharto Santoso, Sekjen KAMI yang bisa disapa Kang Hoky, menyatakan kebanggaannya terhadap sineas Indonesia yang telah memberikan perhatian terhadap tontonan anak-anak yang bermutu.
Selain itu, Soegiharto yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) mengatakan, saat ini adalah era digital, dimana social media tengah mencapai puncak kepopulerannya. Karenanya, “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan social media sebagai kontrol sosial, yakni bersama-sama melakukan pengawasan terhadap keamanan dan tumbuh kembang anak-anak di sekitar kita.”
Niken yang juga menjadi pengurus KAMI, menambahkan, “Citra Visual Sinema siapa memberikan AWARD tersebut, dan akan diberikan pada malam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli, yang didahulukan pada tanggal 21 Juli 2016, bertepatan dengan hari pertama penayangan Film Untuk Ageline di Kota Surabaya bersama Ibu Walikota Tri Rismaharini, Para penerima AWARD tersebut adalah para sahabat anak dalam kapasitas tugas dan kewenangan menciptakan ruang imajinasi untuk membuat anak-anak Indonesia bisa selalu terseyum, mulai dari Perda, Program ramah anak, sampai film untuk anak. Untuk AWARD tahun 2016 ini akan diserahkan kepada 5 (lima) Tokoh Sahabat Anak yakni, Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) dan Deddy Mizwar (Aktor dan Wakil Gubernur Jawa Barat) serta Seto Mulyadi (Ketua Komnas Anak).”
Sekilas tentang KAMI:
KAMI adalah Sinergi dari banyak pihak yang sejak akhir 2014 lalu sukses mengelar Workshop Relawan Sahabat Anak bersama KPAI dan Komnas Anak, atas supervisi dari Prof. Sarlito sebagai Dekan FPsi UPI YAI Relawan Sahabat Anak tersertifikasi dan sebagai Satgas Perlindungan Anak (Satgas PA), telah melahirkan Blogger Sahabat Anak, Lawyer Sahabat Anak, Pendidik Sahabat Anak, Aktivis Sahabat Anak, Korporasi Sahabat Anak dan banyak lagi elemen masyarakat madani lainnya.
KAMI mengusung gerakan massive pencegahan, sosialisasi sampai tindak perlindungan bersama Komnas Anak dan KPAI sebagai stakeholder nya.
KAMI mempunyai VISI: “Terciptanya Indonesia 3.0 dengan pemenuhan 10 Hak Dasar Anak bersama Perempuan Cerdas dan Keluarga Harmonis sebagai Solusi”
Dan MISI KAMI adalah:
1. Menjadi mitra strategis Komnas Anak & KPAI untuk melahirkan lebih banyak Satgas PA sebagai Sahabat Anak sampai level RT-RW Se-Indonesia yang tersertifikasi.
2. KAMI mengusung Ekraf yakni Film, Musik, Apps, buku, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan produk kreativitas lainnya sebagai Sahabat Anak.
3. Ikut andil dan bersinergi bersama pemerintah serta Lembaga Perlindungan Anak lainnya dalam penciptaan Kota Ramah Anak dan Dukung Kejahatan Seksual Anak sebagai Extra Ordinary Crime atau Kejahatan Luar Biasa.
Para pendiri KAMI diantaranya; Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Kak Seto Mulyadi, Niken Septikasari, Tung Desem Waringin, Ary Ginanjar Agustian, Dr. Hj. Dewi Motik Pramono, Fachrul Muchsen (Arul), Richard Kartawijaya, Dicky Darwis, Yaya Winarno Junardy dan Soegiharto Santoso. (Red)
Artikel Terkait:
KAMI Bersama Anak Panti Asuhan Pancasila Theresa Calcutta Melakukan Audiensi Dengan Menteri PPPA
KAMI dan SAI Bersama Kak Seto Ajak Masyarakat Jadi Sahabat Anak Yatim
KAMI: Mendikbud Muhadjir Pimpin Pencanangan Gerakan Nasional 1 Juta Boneka; Awesome !
KAMI Selenggarakan Ramadhan Bincang Anak 1437H: Ayo Jadi Sahabat Anak!