Jakarta, Biskom – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) menggelar  Talkshow Kewirausahaan Bukalapak di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, kemarin.

Narasumber Talkshow tersebut, adalah Muhamad Fajrin Rasyid. Fajrin adalah salah satu pendiri Bukalapak yang kini menjabat Presiden Bukapak. Menurut dia, menjadi enterpreneur yang sukses adalah impian banyak orang. Namun, menjadi enterpreneur yang sukses tidak semudah membalikkan tangan. Perlu niat dan usaha yang keras jika ingin menjadi enterpreneur sukses.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Jarak Jauh, Yulita priyoningsih mengungkapkan Talkshow Kewirausahaan merupakan kerjasama antara Kemenristekdikti dengan Bukalapak terkait pemanfaatan hasil-hasil karya mahasiswa yang dibantu Bukalapak untuk distribusi penjualannya.

“Mereka juga menggunakan hasil riset Bukalapak dipakai di perguruan tinggi untuk dikembangkan. Ini merupakan bagian match and link tentang apa yang dibutuhkan industri dengan apa yang harus perguruan tinggi siapkan,” terang Yulita.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Belmawa, Prof. Ismunandar mengatakan, menghadapi tantangan ke depan akan banyak pekerjaan yang sekarang belum ada. Misalnya, zaman dulu belum ada desainer tetapi sekarang berkembang besar

“Kalau pekerjaan belum ada berarti harus diciptakan. Karena itu, ke depan wirausaha itu akan menjadi semakin penting. Kemenristekdikti melalui perkuliahan dan berbagai kegiatan selalu mendorong jiwa wirausaha. Melalui kegiatan tersebut diharapkan semakin tumbuh banyak wirausaha terutama di kalangan mahasiswa,” terangnya.

Menurut Ismunandar, minat mahasiswa terhadap kewirausahaan sudah tinggi tapi harus terus ditingkatkan. Ditjen Belmawa memiliki banyak program untuk membantu mendorong kewirausahaan di mahasiswa.

Dalam Talkshow Kewirausahaan Bukalapak tersebut dilaksanakan peluncuran penyetaraan ijazah luar negeri dengan tanda tangan elektronik. Penerapan tanda tangan elektronik merupakan kerjasama antara Ditjen Belmawa bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk meningkatkanpelayaan publik terkait penyetaraan ijazah lulusan luar negeri dengan penerapan teknologi terkini. (red/ju)