Denpasar, BISKOM – Suasana haru dibalik semangat dan rasa solid pegawai lembaga peradilan di Pengadilan Tinggi Denpasar Bali, tampak berbeda karena salah satu hakim terbaiknya bernama Nawawi Pomolango yang terpilih menjadi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dan persiapan pelantikannya yang tinggal sepekan lagi, membuat Nawawi harus pamitan dengan para sahabat hakimnya di PT Bali.
Acara pelepasan sebagai penghargaan bagi Nawawi yang akan dilantik sebagai pimpinan KPK pada 21 Desember. Nawawi merupakan salah satu dari 5 pimpinan KPK periode 2019-2023 yang dipilih DPR pada September lalu.
Acara perpisahan dihadiri Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Ida Bagus Djagra, dan beberapa pejabat pengadilan di Bali, berlangsung bahagia dan bercampur haru pada Kamis 12 Desember 2019 kemarin.
Dalam acara perpisahan itu, Nawawi mengenang masa pertamanya bertugas sebagai hakim di Pengadilan Negeri Soasio, Tidore, Maluku Utara, 27 tahun silam.
“Saya pernah ditempatkan di (PN) Soasio, Pulau Tidore. Tempat pertama kali saya menjadi hakim, gaji saya masih pas-pasan, membawa keluarga di daerah yang betul sepi,” kata Nawawi di aula PT Denpasar, Kamis (12/12). Namun, berada di daerah yang jauh dari hiruk pikuk ibu kota justru membuatnya betah. Rasa kekeluargaan, kata Nawawi, sungguh terasa di sana.
“Dengan masyarakat yang pegawai pengadilan di daerah kecil malah semangat kekeluargaan lebih terasa. Itu dulu di tahun 1992,” kata dia.
Setelah 14 kali berpindah-pindah tempat dinas di lingkup PN, Nawawi 2 tahun lalu mendapat promosi sebagai hakim tinggi di PT Denpasar.
Saat berada di PT Denpasar, Nawawi merasa kenangan di Tidore muncul kembali. Ada rasa kekerabatan dan kekeluargaan di PT Denpasar. “Saya ditempatkan di sini (PT Denpasar) suatu penghargaan bagi saya. Tempatnya memberi suasana kekeluargaan yang sangat teguh. Mungkin suatu berkah ketika mau meninggalkan Mahkamah Agung malah ditaruh di Bali,” kata Nawawi.
Nawawi yang pernah berkarier di Jakarta sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lalu kemudian menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu sudah dipastikan banyak ditunggu para media dan sahabatnya di Jakarta, karena Nawawi juga pernah dipercaya sebagai Humas PN Jakarta Pusat saat Gedung PN Tipikor Jakarta masih berada dikawasan Jalan Gajahmada.
Dipastikan suasana KPK kedepan nanti pasti lebih sejuk dan tidak gaduh, karena seperti diketahui sosok Nawawi dikenal sebagai orang yang gaul, tidak kaku dan selalu penuh canda bermutu, dan semua gaya hangat Nawawi itu bisa terlihat disetiap mempim jalannya persidangan, selalu dibikin cair dan tidak menengangkan. Apalagi dengan UU KPK yang baru sekarang, pasti lebih sejuk karena tidak ada lagi sembarangan boleh menyadap Hp seseorang tanpa ijin pengawas, sampai status tersangka dibawa keliang kuburpun tidak akan ada lagi, karena dengan UU KPK yang baru, jika selama 2 tahun seseorang dinyatakan tersangka, tapi berkasnya belum rampung juga, maka akan dilakukan SP3.Dihentikan.Titik. (Emil Simatupang)