Menko PMK Prof. Muhadjir melakuan presscon usai nobar bersama Kemenparekraf, LSF dan KFT bersama komunitas Turatea Jakarta, Ikami Jakarta, Alumni Sospol/Hukum Unhas dan warga Demi Film Indonesia - DFI bersama awak media nasional.

Jakarta, BISKOM – de TOENG (MISTERI AYUNAN NENEK) Raih Apresiasi dan ditonton Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.

Tepatnya hari ke-5 kemarin (15/1) menjadi kebanggaan nasional film berjudul de Toeng Misteri Ayunan Nenek karya Bayu Pamungkas sineas muda bangga dan salut menemani ayahanda Prof. Muhadjir selaku Menko PMK nonton film karyanya yang kedua di Senayan City XXI.

“Beliau berbaur bersama penonton lainnya dengan protokol kesehatan dengan posisi duduk dalam Studio 3 berjarak satu kursi dengan masker yang selalu terpasang dan tak pernah dicopot oleh pak Menko walau ada makanan dan minuman yang diberikan tapi sepertinya beliau sangat fokus nonton, ” ucap Bayu Pamungkas sumringah.

Turut hadir juga menonton talent, crew, film de toeng bersama Ketua GPBSI, Djonni Syafruddin yang saat nobar menegaskan rasa terima kasih kepada pemerintah yang ikut mengajak publik ke bioskop bahwa menonton aman dan nyaman dengan prokes yang baik apalagi saat ada razia bioskop yang harus dihentikan karena mengakibatkan bioskop akan sepi berujung pada terhentinya saluran distribusi bagi perfilmanan nasional.

Menurut menteri PMK bahwa FILM de TOENG, judul nya sangat menarik,dengan konten EtnoGrafis dengan menonjolkan budaya Lokal (Jeneponto ), Sulawesi Selatan, apalagi di Indonesia berwarna warni budaya lokal nya. Di film de Toeng Tren global juga mengikuti nya, film ini sarat dengan pesan tradisi, akting pemainnya luarbiasa.

“Saya hadir dan nonton karena de Toeng lebih dari horror tapi ini film tentang peristiwa budaya atau EtnoGrafi yang saya sukai sehingga tahu tentang nyanyian Royong (NinaBobo versi Makassar) Passili sampai Barasanji. Saya suka akan  akting dan peran Amin sebagai sosok difabel yang harus dihargai. Film ini sangat layak untuk kita tonton, sangat keren karena genre beda dan unik sehingga kami pemerintah sangat mendukung.  untuk itu saya mendorong  dan mengajak masyarakat, para penggiat dan insan film di tanah air, dikala masa pandemi ini, ayo datang ke bioskop untuk nonton film, sehingga hibernasi harus berakhir,” paparnya lugas.

Menteri PMK juga mengatakan bahwa pihak bioskop sudah memberlakukan standar Covid sesuai dengan protokol kesehatan masa pandemi dengan baik.

Menonton disaat pandemi ini menjadi sensasi yang berbeda.

Selain hadirnya pihak Kemendikbud Direktorat PMMB yang menfasilitasi nobar juga Kemenparekraf, LSF dan KFT bersama komunitas Turatea Jakarta, Ikami Jakarta, Alumni Sospol/Hukum Unhas dan warga Demi Film Indonesia – DFI bersama awak media nasional.

Bayu Pamungkas, sangat bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan Menteri PMK untuk menonton dan mengapresiasi film de Toeng, menurutnya ini suatu kehormatan bagi dirinya pribadi dan juga tentunya para produser,talent dan crew film de  Toeng, tentu suatu kebanggaan tersendiri Pak Menteri PMK bisa hadir.

Sesaat setelah sesi presscon usai nonton, Prof Muhadjir menyempatkan menyapa Karaeng Ledeng (Asmin Amin) via Video Call yang lagi berposisi di Kota Makassar.

Nobar berlangsung juga di Blok M Square XXI, CGV FX Sudirman di Jakarta juga 3 bioskop di Makassar.

Nah, Anda sudah bertemu Nenek Toeng? Rugi sekali apabila tidak menjadi Tuan Rumah Di Negeri Sendiri.

Jangan takut ke bioskop karena protap kesehatan sudah sangat ketat dan nyaman nonton dalam bioskop.

Mariki nonton Film Nasional….! (Arul)