Jakarta, Biskom- Perubahan iklim memiliki pengaruh besar terhadap cuaca ekstrem yang menyebabkan ragam bencana di sejumlah negara, seperti kenaikan suhu rata-rata, gelombang panas, kebakaran, curah hujan ekstrem, banjir, angin topan, hingga kemarau berkepanjangan. Hal ini telah menjadi perhatian serius bagi Indonesia, yang terus melakukan berbagai upaya pengendalian perubahan iklim dan penanggulangan dampak bencana.
Taiwan sebagai salah satu wilayah yang telah berhasil melakukan upaya penanggulangan bencana alam akibat perubahan iklim, mencoba memperkenalkan dan menawarkan solusi kepada Indonesia, melalui webinar bertajuk 'Taiwan Smart Disaster Prevention' yang diadakan oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) pada Rabu (28/4). Lima solusi dari Taiwan akan diperkenalkan dalam webinar tersebut, yakni Water Resources Agency, MOEA, kemudian Taiwan Water & Soil Instrumentation, Inc. (TWSI), International Integrated Systems, Inc. (IISI), Anasystem, dan Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan.
Water Resources Agency, MOEA, memperkenalkan sistem pencegahan banjir cerdas (Smart Flood Prevention) yang telah diterapkan di Taiwan, dengan tujuan manajemen bencana yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasi pencegahan bencana, serta mengurangi kerusakan dan kerugian di masyarakat sehingga dapat cepat pulih ke kehidupan normal. Dengan teknologi IoT (Internet of Things) dan LPWAN (Low Power Wide Area Network), badan ini telah mengembangkan sensor banjir, dan 1.468 sensor telah dipasang di daerah rawan banjir hingga saat ini. Setiap orang pun bisa mengetahui dimana banjir melalui aplikasi atau website.
"Saat ini kami juga sedang mengembangkan teknik pengolahan citra (Image Recognition Technique) yang dapat menemukan titik banjir dan memperkirakan kedalaman genangan secara otomatis," kata perwakilan dari Water Resources Agency, MOEA, Mr. Chen-Sheng Huang.
Taiwan Water & Soil Instrumentation, Inc. (TWSI) memperkenalkan sensor untuk peringatan banjir bandang, yang merupakan kunci Internet of Things (IoT) untuk aplikasi hidrologi, yang bernama CET Float-operated Level Sensor.
 "Fitur dari CET Float-operated Level Sensor yakni pemasangan yang disederhanakan, menggunakan data digital untuk perubahan ketinggian air, sirkuit konsumsi daya rendah, cocok untuk digunakan pada kebanyakan cairan. Hampir tidak ada dampak perubahan suhu dan kepadatan," kata perwakilan dari Taiwan Water & Soil Instrumentation, Inc. (TWSI), Mr. Roy Chuang.
International Integrated Systems, Inc. (IISI), menyoroti platform i-DIAMONDS (Intelligent Disaster IOT & AI Modeling, Neural network and Decision Support) untuk mengumpulkan data, menganalisa data, membuat keputusan, sampai memberikan pengumuman kepada pihak lain termasuk warga masyarakat.
"Terdapat dua jenis data. Pertama adalah dari sensor yang mengumpulkan data tersebut. Kedua adalah dari lembaga informasi, seperti biro cuaca. Dan kami mengintegrasikan data-data tersebut ke dalam platform kami, yang dikenal dengan sebutan i-DIAMONDS Platform," kata perwakilan International Integrated Systems, Inc. (IISI), Mr. Jerry Wang.
AnaSystem, memperkenalkan produk software cloud Senslink, yang dapat mengintegrasikan sistem komunikasi, sistem database, teknologi komputasi cloud, analisis on-line, dan fungsi tampilan untuk membangun inti platform cloud IoT yang digunakan di hidrologi. Untuk sistem pengolahan air desentralisasi, ada Qwater sebagai solusi dan produk dari Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan, yang berfungsi menghasilkan air bersih terutama di daerah terpencil.
Untuk diketahui, tujuan dari penyelenggaraan webinar ‘Taiwan Smart Disaster Prevention’ ini adalah untuk melakukan pencegahan terhadap bencana-bencana yang kemungkinan akan terjadi dikemudian hari, mulai dari pengurangan risiko bencana, pengurangan korban akibat bencana, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Diharapkan kedepannya Taiwan dapat bekerjasama dengan Indonesia dengan solusi jitu dan smart IoT untuk mencegah berbagai bencana. Melalui webinar ini, kita dapat membangun platform bagi dua negara untuk memiliki kesempatan memperluas pengetahuan tentang pencegahan bencana dan dapat mengurangi bencana air di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
TAITRA juga meluncurkan Paviliun Global Anti-COVID 19 Taiwan secara online https://www.anti-covid-19.tw, dengan semangat ‘We’re in This Fight Together’.  Melalui situs web ini, Taitra membagikan pengalaman dan keahlian Taiwan dalam pencegahan dan penanganan epidemi COVID-19 , dengan produk unggulan dan tawaran solusi serta teknologi yang sangat baik untuk kebutuhan para profesional maupun masyarakat umum di seluruh dunia. (red/*)