Diskusi Akhir Tahun TelematikaSepanjang tahun 2007, Indonesia mengalami peningkatan yang cukup bagus dalam perkembangan telematik, namun masih ada berbagai kendala yang harus dihadapi. Untuk itu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekuin) menyelenggarakan Diskusi Akhir Tahun Telematika Indonesia di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta (27/12). Menurut Eddy Satria, Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kemenko Ekuin, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi pembangunan lintas sektor telematika pada TA 2008 mendatang.

Selain itu, kegiatan ini untuk menghimpun masukan dari pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dimana Kemenko Ekuin juga termasuk dalam anggota Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas).

Diskusi tersebut diikuti oleh berbagai pakar dan praktisi yang berkecimpung di dunia ICT Indonesia baik dari pemerintah, swasta maupun komunitas. Beberapa tokoh yang terlihat hadir diantaranya adalah Heru Sutadi, BRTI, Naswil Idris, APW Komitel, Sunyoto Usman, Pustral UGM, Sumitro Rustam, Benny S. Nasution, dan Setyanto P. Santosa, Mastel, Haitan Rachman, Pretek Bandung, Dayu Rengganis, PT. Indosat, Nies Purwati, PT. Excelcomindo Pratama.

Baca :  EventCerdas : IoT for Smart Manufacturing with TCA and APTIKNAS members

Pada pemaparannya, Giri Suseno, Ketua Umum Mastel, berpendapat bahwa ICT masih dilihat sebagai kegiatan ekonomi yang memberikan return sangat menarik kepada provider atau produsen dan hasil yang sangat beskemaar dari beberapa segmen ICT justru dinikmati orang luar negeri. “Pemerintah harus berubah secara besar-besaran dari birocration center menuju citizen centre yang memanfaatkan ICT,” ujarnya.

Kemal A. Stamboel, Wakil Ketua Tim Pelaksana Detiknas, juga menyampaikan capain dan program-program kerja Detiknas. Saat ini, Detiknas memiliki 7 Flagship untuk membangun sebuah masyarakat berbasis ICT. Dua diantaranya adalah Palapa Ring dan legalisasi software, dilakukan di bawah naungan Depkominfo. Selanjutnya ada National Single Window dan Single Identity Number dikoordinasikan oleh Departemen Dalam Negeri, e-Budgeting dikoordinasikan oleh Departemen Keuangan. e-Procurement koordinasinya di bawah Bappenas dan terakhir e-Learning atau e-Education dibawah koordinasi Depdiknas.

Baca :  EventCerdas: Trends Perusahaan Pada Masa Pandemi Big Data & Storage at Cloud

Pada kesempatan tersebut, Cahyana Ahmadjayadi, Dirjen Aptel Depkominfo, mengungkapkan kalau berbicara tentang ICT, selalu ada tiga dimensi yaitu teknologi, finansial dan landscape regulasi” Regulator itu seperti Superman karena harus memahami tiga hal tersebut sehingga cukup berat tanggung jawab yang dipikul. Harapannya, kita jangan hanya menjadi download nation, tapi juga upload nation,” kata Cahyana Ahmadjayadi.

Pada diskusi ini, para stakeholder terkait dan praktisi ICT mengungkapkan beberapa permasalah yang dihadapi di Indonesia. Beberapa permasalahan yang diungkapkan seperti belum adanya repository knowledge, perlunya e-Leardship di bidang ICT, proyek Palapa Ring, proyek USO, mahalnya tarif internet, perlunya benchmark dengan negara lain dan sebagainya. Berbagai permasalah yang masuk tersebut ditampung dan dievaluasi untuk menjadi solusi yang bisa dikerjakan di tahun 2008 dan mendatang dengan harapan ICT bisa memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa. (Bambang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.