Alcatel-Lucent Instalasi Situs Radio Bertenaga Surya ke-200

Paris — Alcatel-Lucent baru-baru ini meluncurkan instalasi situs radio tenaga surya yang ke-200. Situs tersebut mendapatkan sumber energi dari matahari dan akan menyediakan layanan telekomunikasi bagi masyarakat di Pulau Bettenty dan sekeliling Kepulauan Saloum. Pulau ini sebelumnya belum dapat menikmati layanan komunikasi nirkabel. Perangkat GSM Alcatel-Lucent yang sangat efisien dalam mengonsumsi energi listrik memungkinkan akses jaringan nirkabel bagi masyarakat sekitar wilayah-wilayah tersebut.

Alcatel-Lucent memiliki pengalaman dalam hal pengembangan efisiensi energi. Dan kini Alcatel-Lucent menawarkan solusi GSM yang diklaim memiliki tingkat konsumsi energi hingga 40% lebih rendah dibandingkan dengan vendor lain, tanpa adanya penurunan arus trafik atau tanpa mempengaruhi jangkauan layanan.

Pendirian situs selular bertenaga surya ke-200 ini menandai penggunaan energi yang berwawasan lingkungan di industri telekomunikasi. Baru-baru ini Alcatel-Lucent menandatangani inisiatif United Nations Global Compact “Caring for Climate” untuk memperkokoh komitmennya dalam meningkatkan efisiensi energi serta mengurangi emisi karbondioksida. Situs radio Alcatel-Lucent bertenaga surya yang ke-200 ini juga memberi ilustrasi tentang bagaimana Alcatel-Lucent menjembatani jurang digital dan peduli pada perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat melalui program “Broadband for All”.

“Situs radio dengan sumber energi yang berdiri sendiri adalah kebutuhan absolut untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi bergerak hingga ke wilayah yang belum tersentuh jaringan listrik, “ujar Laurent Cruchant, Vice President for GSM business, Alcatel-Lucent pada keterangan tertulisnya. Laurent Cruchant menambahkan bahwa di daerah-daerah dengan intensitas sinar matahari yang tinggi, tenaga surya adalah alternatif energi yang andal. Teknologi ini lebih terjangkau dan ramah lingkungan dibandingkan dengan generator diesel tradisional yang sangat bergantung pada BBM, sehingga biaya operasionalnya menjadi mahal. (Bambang)