Jakarta – GSM Association mengumumkan bahwa jumlah koneksi pitalebar bergerak atau Mobile Broadband HSPA (High Speed Packet Access) di Indonesia telah melampaui jumlah koneksi pitalebar tetap (fixed broadband). Menurut Wireless Intelligence, pada akhir tahun 2007 – hanya setahun setelah peluncuran HSPA di Indonesia – 315.000 orang Indonesia mengakses Internet melalui teknologi bergerak-kecepatan tinggi ini, sementara jumlah koneksi pitalebar tetap sekitar 300.000.

Indonesia merupakan negara dengan populasi keempat terbesar di dunia yakni 245 juta penduduk dan dengan tingkat penetrasi peralatan bergerak sebesar 39%. Indonesia memiliki empat jaringan HSPA – yang dioperasikan oleh Indosat, Excelcom, Telkomsel dan Hutchinson 3 Indonesia — dan kompetisi sesama operator untuk menawarkan layanan pitalebar yang menggunakan HSPA cukup ketat.

Baca :  Polri Ultah Ke-73, Ketum PPWI Sampaikan Ucapan Dirgahayu Bhayangkara Negara.

“Indonesia memimpin di Asia Tenggara dalam mengadopsi layanan pitalebar bergerak. Untuk mengkonsolidasikan posisi terdepan ini, penting adanya penambahan spektrum yang diizinkan dengan harga terjangkau bagi operator,” ujar Ricardo Tavares, Senior Vice President for Public Policy di GSMA. “Sangat penting juga bagi Indonesia untuk mengembangkan rencana spektrum jangka menengah di Indonesia yang memungkinkan para operator bergerak untuk memperluas jaringan layanan pitalebar dengan biaya terjangkau seperti layanan sambungan suara dan SMS.”

Tavares juga menghimbau agar Indonesia dapat memastikan kesetaraan antara investor asing dan investor lokal sehingga Indonesia dapat memaksimalkan kegiatan investasi di layanan pitalebar bergerak serta mendapat manfaat dari sektor ekonomi dan social terkait.

Baca :  Diskomlek Koarmada II Selenggarakan Latihan Pengoperasian Enkripsi MMC-3000 dan Security Communication

Menurut Wireless Intelligence, sebuah divisi di GSMA, saat ini ada lebih dari 32 juta koneksi HSPA di seluruh dunia dibandingkan dengan hanya 3 juta koneksi pada akhir kuartal pertama tahun 2007. Pitalebar bergerak terus menerus mendapatkan momentum karena semakin banyak operator meningkatkan kualitas jaringan 3G mereka dengan teknologi HSPA dan bertambahnya jumlah handset HSPA serta modem yang masuk ke pasar.

Jumlah jaringan pitalebar bergerak HSPA di seluruh dunia meningkat 44 persen menjadi 166 jaringan antara bulan Mei 2007 dan Maret 2008. Lebih dari 73 negara saat ini memiliki layanan HSPA. GSMA memperikirakan saat ini ada lebih dari 467 perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, dibandingkan dengan 128 perangkat pada bulan Januari 2007. Perangkat ini mencakup perangkat bergerak, PC, notebook, data card, wireless router dan USB modem. (Bambang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.