Istilah “Mendadak Batik” kian populer. Maklumlah, batik saat ini tengah naik daun. Di hampir semua sentra perdagangan fashion, di tempat-tempat gaul, sampai ke forum-forum resmi, orang dengan percaya diri menggunakan pakaian dengan bahan bermotif batik. Tapi tahukah Anda bahwa motif batik bisa dirancang melalui komputer hingga menjadi motif baru yang sungguh indah? Dengan motif baru, tentunya Anda bisa tampil lain daripada yang lain, dan Anda tak perlu was-was jika batik yang Anda gunakan ternyata pasaran. Bagusnya, Anda kini bisa merancang sendiri satu motif yang sesuai dengan kepribadian Anda.

Semua itu dimungkinkan dengan teknologi Fractal yang dikembangkan oleh Pixel People Project, pelaku industri kreatif yang memelopori riset dan pengembangan batik Fractal di Indonesia. Fractal merupakan teknologi berbasis matematika yang membedah kondisi keteraturan dari keadaan tidak teratur. Dengan kata lain, batik fractal menggabungkan antara seni membatik yang bersifat tradisional dengan sains, khususnya matematika.

Teknologi ini nantinya memudahkan pengguna untuk membuat corak batik lebih banyak dengan variasi yang lebih beragam. “Karena batik menyerap kehidupan sosial dari masyarakat, maka batik bisa dilihat turunannya juga. Jadi batik bisa dibedah melalui teknologi Fractal, dan bisa dilihat rumus-rumus Fractalnya,” ujar Nancy Margried, Head of Business & Publication Pixel People Project kepada BISKOM saat ditemui di IGOS Summit 2 di Jakarta. Menurutnya, sebuah batik harus dibuktikan terkebih dulu apakah bisa di-Fractalkan melalui suatu proses yaitu tranformasi fourier. “Proses tersebut akan menghitung dimensi Fractalnya, dan batik ternyata memiliki dimensi 1,5 yang berbeda dengan benda-benda lain di alam semesta,” paparnya.

Baca :  Digitalisasi Perlindungan Dokumen Pemerintah

Teknologi Fractal tidak hanya bisa diterapkan pada batik, tapi juga pada kain tradisional Tribal dari Irian, dan Candi Prambanan di Yogyakarta. Bagusnya, teknologi Fractal tidak akan mematikan atau menggusur orisinilitas motif tradisional. Dan yang terpenting, ternyata teknologi Fractal yang dikembangkan bersama dengan IGOS Center Bandung bersifat open source sehingga bisa terus dikembangkan atau di download dengan bebas bagi mereka yang membutuhkan.

Pacu Industri Kreatif

Corak batik yang sarat dengan keindahan dan budaya Indonesia memang telah ‘menghipnotis’ banyak orang. Shinta W Dhanuwardoyo, CEO PT Bubu Internet, salah satunya. “Menurut saya, batik yang terbaik yang pernah di buat di dunia adalah batik Indonesia. Orang Indonesia lah yang mempunyai kesabaran untuk membatik berbulan bulan dan menghasilkan mahakarya yang indah dan halus. Saya belum lihat negara lain melakukan hal yang sama,” katanya seperti dikutip dari Netsains.

Baca :  Wujudkan 2008 Sebagai Tahun TIK,Belajar dari Penerapan Open Source Negara Lain dan IGOS Center Bandung

Begitu cintanya kepada batik, Shinta pun mempunyai misi untuk memperkenalkan batik kepada masyarakat dunia. “Melalui blog saya, www.batikantik.com, saya melakukan edukasi mengenai batik. Berjualan batik online sudah ada di benak saya tapi belum sempat dijalankan, yang menjadi goal utama saya adalah melakukan edukasi dulu. Jika orang sudah tertarik baru saya akan menjalakan e-commerce. Dengan cara ini, saya menularkan kepada pengusaha batik di daerah terpencil bahwa kita dapat melakukan pemasaran batik ke seluruh dunia melalui internet. Tentunya ini mengurangi kendala jarak, waktu dan biaya.”

Kain batik yang diminati banyak orang dari seluruh dunia memiliki andil dalam pencapaian industri kreatif. Berkaitan dengan hal ini, Idwan Suhardi, Deputi Promosi dan Pemasyarakatan Iptek Kementerian Negara Riset dan Teknologi mengatakan, industri kereatif akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan. “Kreatif industri hanya membutuhkan otak atau mind saja, Itu menjadi kunci negara-negara maju saat ini, kendati mereka tidak memiliki sumberdaya alam melimpah,” ujarnya.

Baca :  Operator Pangkas Biaya Operasional Akibat BBM

Sementara menurut Kemal Prihatman, Asisten Deputi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Kementerian Negara Ristek, pada 2006, industri kreatif memberikan kontribusi sekitar 6,7 persen dari PDB (Product Domestic Brutto). Dalam hal ini, pemerintah mengupayakan penggunaan aplikasi software di bidang industri kreatif berbasis software. “Kami akan memfokuskan industri kreatif di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah,” ujarnya.

3 COMMENTS

  1. Software batik fractal akan dilepas tidak lama lagi. Tunggu saja tanggal mainnya. Buku tentang batik fractal juga tengah dalam proses penyusunan akhir. Terimakasih atas dukungannya…
    (nancy, co-founder Batik Fractal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.