Komitmen pemerintah terhadap masalah pembajakan rupanya cukup serius. Sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh 18 pemerintahan di pertemuan tingkat menteri, IGOS Summit 2 (27-28/5) untuk menggunakan open source (software OSS), pihak pemerintahan terus menaruh perhatiannya akan perkembangan OSS di tanah air. Bahkan semangat penggunaan OSS telah berimbas pada sentra penjualan komputer rakitan di Jakarta. Setidaknya demikian fenomena yang dipantau BISKOM hari ini di Harco Mangga Dua, Jakarta.
Para pembeli komputer rakitan meminta komputernya diinstal IGOS (Indonesia Go Open Source), sebaliknya para penjual dengan cukup gencar menawarkan IGOS untuk diinstal ke komputer rakitan tersebut. Bahkan, toko-toko itu juga menambah IGOS dengan program buatan mereka dan diberi nama toko masing-masing. “Terus terang komitmen pemerintah tentang himbauan penggunaan OSS memang membuat para pemakai komputer percaya akan kinerja OSS buatan pemerintah,” kata Iwan, seorang pedagang komputer. Dan yang menyenangkan, untuk sistem operasi IGOS yang diinstalkan, semua gratis.
Menanggapi hal ini, Staf Ahli Menteri Negara Ristek Bidang Teknologi Informasi dan Teknologi, Engkos Koswara mengatakan, IGOS Nusantara yang berbasis Linux Fedora memang sudah cukup baik performanya dan layak menggantikan sistem operasi berbayar yang sudah ada.
Namun Engkos menambahkan, pihaknya tidak mengharuskan masyarakat menggunakan IGOS, karena selain IGOS, banyak OSS lain yang memiliki performa sama baiknya, misalnya Ubuntu, dan lain sebagainya. “Yang penting adalah legal, meski tentunya ada kebanggaan tersendiri jika menggunakan buatan bangsa sendiri,” katanya.
Sebagai info, pada IGOS Summit 2, 18 kementerian yang turut menandatangani MoU tersebut adalah Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Negara Ristek, Sekretariat Negara, Kementerian BUMN, Kementerian PAN, Bappenas, Kementerian Koperasi & UKM, Departemen Perhubungan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Perindustrian, Departemen Sosial, Departemen Agama, Departemen Kehutanan, Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Hukum dan HAM, Departemen Perdagangan serta Kepolisian RI.
bener nich? apa bukan hanya seremonial belaka?
Bakalan jadi cuma seremonial, klo cuma Bos-bos nya azah, kadang tidak tahu soal teknis..yg kerja tetep bawahan ato orang teknis, tapi paling tidak ada kewajiba moral ut para Petinggi!!
Tidak Ada yg Bisa menggantikan Microsoft Windows.
Beli Aja Windows.
Linux dll, ??? cari driver susah dan disupport oleh vendor hardware.
Untuk Aplikasinya Oke lah Pake yg Open Source.
Open Office, Gimp, 7zip dll. Itu OK dan baru siip.
Kalo Windows, itu sudah harga mati HARUS BELI!.
komentar yg sebelumnya salah ketik.
LINUX tidak disupport sepenuhnya oleh banyak vendor hardware.
WINDOWS ITU BARU SIP.
Saya tidak setuju kalo OS LINUX.
BELI AJA WINDOWS, JANGAN PAKE LINUX.
Kalo Aplikasinya OK mis: Open Office, Gimp, 7zip dll.
Ini baru yg benar.
#Sungkono: apakah koentar Anda itu sudah dibuktikan dengan nyata? Saya sudah 2 kali install Ubuntu di Acer Aspire 4720z dan semuanya dikenali oleh Ubuntu dengan baik. Bahkan webcam yang katanya tidak bisa berjalan dengan baik di Linux, bisa dengan baik diterima.
TO: FEHA.
COBA ANDA INSTALL DRIVER MODEM INTERNAL DI PC. (MODEM PROLINK / DLINK) PASTI SUSAH DICARI DRIVERNYA BAHKAN MUNGKIN NDAK ADA.
COBA CONECT-KAN HP NOKIA DG DKU5 ATAU CA42 KALO BISA DI NOTEBOOK / PC ANDA.
ITU SEMUA SUDAH DIBUKTIKAN.
COBA PASANG DONGLE UNTUK PROTEKSI PROGRAM KALO BISA JALAN DILINUX.
MEMANG KALO NOTEBOOK ANDA DIINSTALL UBUNTU PASTI LANGSUNG JADI. PALING KESULITAN DI MODEMNYA AJA. HARUS CEK DIREPOSITORYNYA DULU, UDAH DISUPPORT APA NGGAK.
ITU KARENA LINUX ITU U/ DRIVERNYA NGGAK KOMPAK.
DRIVER U/ MANDRAKE, U/ SUSE DLL ITU SENDIRI-SENDIRI.
KALO KOMPAK SAYA YAKIN PASTI BISA NGALAHIN WINDOWS “kalo gratis”
TAPI SEMUA ITU “IT’S ALL ABOUT MONEY” JADI YG CIPTAKAN MANDRAKE NGEMBANGIN SENDIRI DLL. GITU LHO.
LINUX SEKARANG YG UDAH KOMERSIL UDAH BANYAK.
BAKALAN AKAN SEPERTI ITU SEMUA.
JADI LINUX YG ADA SUPPORTNYA PASTI KOMERSIL.
SAYA JUGA SUKA YG GRATIS KOK MAS. SAYA RASA SEMUA PASTI SAMA.
TAPI ITULAH KENYATAAN YG ADA.
‘NO SUCH THING IS FREE’.
#Sungkono: yah itu kan Anda….hanya saja kata2 Anda yang panjang dan menggunakan caps-lock itu tidak berlaku untuk saya :p
Maaf saya tidak menggunakan modem internal dan maaf juga saya bukan penggemar nokia…..
I’m fine with linux….and if you don’t fine with it, just keep it for your self….
makin teriak2 Anda makin ketauan kok belangnya Anda
Peace!
Baik untuk si A, belum tentu baik untuk si B. Begitu juga sebaliknya. Dan baik untuk manusia, belum tentu baik menurut Tuhan 🙂
Jadi kalo pak Sungkono menganggap Windows itu lebih cocok, ya monggo. Begitu juga bagi Pak Feha. Kalau saya sendiri sih lebih cenderung ke Open Source Software 🙂