Sepanjang sejarah, dunia kampus terus jadi sorotan, terutama saat krisis energi dunia yang imbasnya juga dirasakan Indonesia akhir-akhir ini. Mereka kerap jadi pioneer, tak hanya dari sisi politik lewat demo-demo yang bisa mereka kedepankan, tapi lebih utama adalah ilmu pengetahun, sains dan teknologi.

Di era serba komputer, ada banyak pilihan piranti lunak yang menyokong kemampuan para akademisi untuk melahirkan inovasi. Salah satunya yang berbasis open source. Mengutip pendapat seorang pendidik TI, Arli Parikesit, ilmuwan berdiri di dua kaki yang berbeda. Satu kaki bekerja di industri komersial, kaki lainnya berada di institusi pendidikan atau badan penelitian di luar departemen. Namun hal itu semakin samar. Kini marak industrialisasi pendidikan yang membuat proses belajar mengajar tunduk pada kepentingan komersial.

Baca :  Fractal, Dari Tradisional Menuju Batik Modern

Ilmuwan yang bekerja di industri komersial akan mengembangkan software yang bersifat proprietary. Misalkan pabrik farmasi ingin memproduksi antibiotik, maka dalam pengembangannya berhubungan dengan rahasia industri. Tentunya secara otomatis inovasi industri ini ditiru, sehingga perlindungan paten dan aplikasi yang dikembangkan akan bersifat proprietary.

Berbeda ceritanya bila ilmuwan di perguruan tinggi bekerja sama dengan badan penelitian. Keduanya menjalankan misi sosial sebagai pelopor sains dan teknologi. Sesuai dengan misinya, penelitian sains dan teknologi diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Di sisi lain, kompetisi global yang kompetitf mengharuskan bangsa ini mencari solusi hemat dan pintar terhadap perkembangan industri sains dan teknologi. Pemanfaatan telematika pada bidang lain diharapkan memberikan selling point pada setiap komoditi yang dihasilkan industri lokal.

Baca :  Smart Sustainable City, Tantangan Smart City di Indonesia saat ini

Dalam rangka penghematan tadi, open source berperan penting. Harga terjangkau, bahkan cuma-cuma, menjadikan open source sebagai alternatif ekonomis yang terbaik untuk pengembangan industri sains dan teknologi. Kita semua menunggu, aplikasi open source yang dikembangkan para peneliti untuk proses industri sains dan teknologi dapat meningkatkan, bahkan menciptakan produk yang kompetitif. Tentunya, asli buatan anak bangsa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.