Penggunaan open source software (OSS) di dalam negeri tidak dapat ditawar atau ditunda lagi. Pemerintah pun telah berkomitmen untuk menghapus citra Indonesia sebagai salah satu negara pembajak terbesar di dunia. Karenanya, pemerintah mengajak komunitas open source Indonesia untuk membentuk Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI).

Asosiasi yang yang terdiri dari perhimpunan organisasi pencinta, penggiat, pengembang, pemakai, pendidik dan pendukung OSS ini menjadi wadah tingkat nasional yang tujuannya mengajak masyarakat untuk melakukan adopsi open standard secara kongkret, sekaligus meningkatkan pangsa pasar serta jumlah pengguna OSS.

Di sisi lain, anggota AOSI juga akan terus meningkatkan kemampuan OSS yang beredar di masyarakat, termasuk ketersediaan piranti pendukung peripheral dan jasa layanan.

Setelah mengukuhkan online casino AOSI sebagai asosiasi legal dan memiliki sejumlah program nyata pada akhir Juni lalu, formatur awal AOSI pada hari ini (10/7) mengadakan audiensi dengan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman di Lt. 23 Gedung II BPPT.

Pada kesempatan tersebut hadir 15 anggota pendiri AOSI yang diketuai oleh Betti Alisjahbana dan Sekjen AOSI, Sumitro Roestam. Sementara dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi dihadiri Idwan Suhardi dan Engkos Koswara.

Dalam pertemuan ini AOSI menetapkan 17 indikator ukuran keberhasilan, dengan fokus utama pada 5 indikator yaitu membentuk citra OSS yang positif di mata masyarakat, mengupayakan agar Indonesia melakukan adopsi open standard secara konkret, meningkatkan pangsa pasar dan jumlah pengguna OSS (perusahaan, perorangan, pemerintah), menyediakan produk dan jasa OSS untuk berbagai kebutuhan utama serta berusaha agar pendidikan teknologi informasi di sekolah dilakukan dengan basis open source.

17 perusahaan dan lembaga penggiat open source yang telah terdaftar sebagai pendiri AOSI adalah PT Jatis Solutions Ecom, PT Quantum Business International, PT Duta Astakona Girinda, PT Rimba Sindikasi Media, Yayasan Air Putih, PT Nurul Fikri Cipta Inovasi, PT Infolinux Media Utama, Yayasan One Destination Center, Yayasan Penggerak Linux Indonesia, PT Multikom Persada International, PT Extol Indonesia, PT Securitama Systematindo International, Sun Microsystems Indonesia, PT Linuxindo Total Solusi, PT IBM Indonesia, PT Indosat Mega Media dan Majalah BISKOM.

4 COMMENTS

  1. bagaimana caranya buat jadi anggota AOSI? apakah bisa perorangan atau boleh berbentuk yayasan? terima kasih

  2. Selamat AOSI

    Kami berharap dapat menjadi asosiasi
    yang memberikan hasil guna untuk
    kemajuan dunia it di indonesia

    Sangat di tunggu kiprah nya

    note.
    tolong di di ajak Trabas , yg saya tahu
    itu persh pertama linux di indonesia
    <>

    Terima Kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.