Setelah melakukan survey terhadap delapan distro Linux, yakni Ubuntu, OpenSUSE, Fedora, Debian, Red Hat, Mandriva, Slackware, dan Gentoo, akhirnya Google Insights mengungkap  fakta-fakta bahwa Ubuntu merupakan distro paling populer di Itali dan Kuba, sedangkan OpenSUSE menjadi distro paling populer di Rusia dan Republik Ceko. Fakta lain disebutkan Red Hat merupakan distro terbesar di Bangladesh dan Nepal, sementara Debian merupakan distro terbesar di Kuba.

Yang menarik, Indonesia ikut disebut-sebut dalam survei ini. Ternyata, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang menjadi pendistribusi Linux terbesar di dunia dengan empat distro. Dengan kata lain, di level global, secara urutan negara-negara dengan minat  Linux terbesar berasal dari India, Kuba, Rusia, disusul Republik Ceko, Indonesia, dan Bangladesh yang berada di satu regional dengan Indonesia.

Khusus untuk distro Ubuntu, Indonesia berada di posisi tiga pengguna terbanyak setelah Itali dan Kuba, menysul Norwegia dan Republik Ceko di posisi empat dan lima.  Sedangkan untuk distro OpenSUSE, Indonesia berada di posisi lima setelah Rusia, Republik Ceko, Moldova
dan Jerman. Indonesia juga menjadi Negara kelima dengan pengguna distro Mandriva terbesar di dunia. Sedangkan lima lima negara yang memiliki distro Slackware terbesar di dunia adalah Bulgaria, Indonesia, Brazil, Rusia dan Polandia.

Artinya data diatas mengatakan, Rusia dan Republik Ceko merupakan dua dari lima negara yang mendistribusi Linux terbesar dengan lima distro, sementara Kuba merupakan salah satu dari lima negara yang mendistribusi Linux terbesar dengan tiga distro.

Survei ini mengungkap, bukan hanya negara berkembang yang memilih menggunakan sistem operasi open source karena Jerman juga keluar sebagai  negara Barat pertama yang memiliki minat Linux terbesar, yang secara global bertengger di peringkat ke-sepuluh. Meski begitu, Amerika Serikat tidak termasuk dalam lima negara yang mendistribusi Linux terbesar.

Seperti dikutip dari  Pingdom Royal, untuk mengetahui popularitas masing-masing distro, tim survei mengambil sampling di tiap-tiap negara dengan memanfaatkan fitur Google Insight for Search dari masing-masing regional untuk mendapatkan data spesifik. Google menyebut fiturnya ini dengan regional interest.

Mekanismenya, jika diketahui proporsi Linux di sebuah negara cukup besar, maka tim akan mencari tahu indikasi yang menjadikan proporsi tersebut menjadi besar.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.