Tak lama lagi, tepatnya dalam satu setengah tahun mendatang, negara-negara di kawasan Asia Tenggara tidak akan dikenakan tarif roaming, bahkan biaya percakapan telepon di antara negara anggota ASEAN akan turun hingga beberapa persen.
Hal itu terwujud setelah negara-negara di Asia Tenggara melakukan pembicaraan kerjasama telekomunikasi baru-baru ini. Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Malaysia, Shaziman Abu Mansor, seperti dikutip AFP, kemarin (5/10) mengatakan, setelah melakukan pengurangan biaya roaming dengan Singapura, negara lain yang tergabung dalam ASEAN juga telah menyepakati rencana tersebut sejak sebulan silam pada pertemuan di Bali. Proposal kerjasama Malaysia-Singapura sendiri telah disepakati oleh Menteri Informasi, Komunikasi, dan Seni Singapura, Lee Boon Yang.
“Pengurangan tarif roaming, juga akan membantu mengurangi beban masyarakat Malaysia, karena setidaknya 10 dari 100 rakyat Malaysia melakukan sambungan dengan Singapura setiap harinya,” kata Shaziman.
Selain itu, Shaziman mengatakan, Malaysia berharap biaya roaming dapat ditekan karena banyak warga negaranya yang bekerja di Singapura dan mungkin hanya berjarak beberapa kilometer dari tempat tinggalnya, seperti di Johor.
Tarif biaya percakapan antara Malaysia dengan Singapura dinilai masih membebani masyarakat. Operator asal Malaysia, Maxis misalnya, menetapkan tarif sebesar 1.50 ringgit atau sekitar US$ 0,43 per menit untuk sambungan dengan Malaysia. Sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara Maxis menerapkan tarif tertinggi pada sambungan ke Kamboja, yakni sebesar US$9.00. Sebagai perbandingan, untuk tarif lokal saja, hanya berkisar 30 sen per menit.