Sebagai ketua Climate Savers Computing Initiative (CSCI) untuk wilayah Asia Pasifik, Supermicro bertekad memfokuskan diri pada desain dan pembuatan server berefisiensi tinggi dan mengembangkan solusi TI ramah lingkungan dengan cara mengurangi emisi CO2. Sebaliknya untuk konsumen, teknologi server yang mempunyai efisiensi tinggi dari Supermicro mampu menghemat biaya pemakaian listrik yang cukup besar nilainya.
Semua ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap pemanasan global, dimana saat ini suhu bumi melebihi panas rata-rata global permukaan bumi yang terjadi akibat meningkatnya emisi di atmosfer. Dengan efisiensi yang optimal dari sistem arsitektur, pada tahun lalu Supermicro berhasil mencapai efek dari 40,000 acre pepohonan yang dapat menghirup lebih dari 100.000 ton CO2 dari atmosfer.
Dr. Tau Leng, General Manager Marketing dan solusi HPC (High Performance Computing) dari Supermicro saat presentasi mengenai Green IT di Hotel Borobudur, Jakarta (22/10) mengatakan, “Semua orang dapat membantu meredam pemanasan global, namun bagi mereka yang bergelut dalam dunia TI, cukup dengan menumbuhkan hutan maya mereka dengan Supermicro,” kata Dr. Leng.
Salah satu server Supermicro, Super Blade telah meraih penghargaan sebagai produk yang ramah lingkungan berkat efisiensi catu daya (power supply) hingga 93 persen, yang dapat menghemat sampai UD$ 6,000 untuk pemakaian 3 tahun di Amerika.
Hingga 2010 mendatang, Supermicro menargetkan untuk mengurangi penggunaan energi listrik pada komputer sebesar 50 persen dan mengkontribusikan advanced technology untuk mencapai prestasi tersebut. Terget ini juga sesuai dengan tanggung jawab sosial dan misi Supermicro untuk membantu mendorong industri TI yang lebih ramah lingkungan.