Sebagai bentuk penghargaan kepada individu, lembaga atau komunitas yang telah memberi perhatian dalam pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional melalui Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan menyelenggarakan e-Learning Award.
Tahun ini, e-Learning Award diadakan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda (28/10) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo menyerahkan hadiah berupa beasiswa dan Ki Hajar Award yang merupakan bagian dari program TV Edukasi (TVE). Sebelumnya, telah dilakukan ajang kompetisi untuk menjaring siswa/i SMP/MTs/Paket B dan sederajat yang berpotensi dan berbakat terutama dari daerah terpencil di seluruh Indonesia melalui siaran TVE.
Melalui kegiatan ini, Kepala Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Lilik Gading mengatakan, animo dan peran serta masyarakat dalam mendayagunakan TIK untuk pendidikan saat ini semakin tinggi. “Kita berharap melalui ajang seperti ini akan terbangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society),” katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan TIK, Mendiknas juga menerima penyerahan buku pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman. Dalam sambutannya, Kusmayanto mengatakan, sepanjang tahun 2008 ini telah diterbitkan enam buku TIK bagi siswa SMA yang berisi sistem komputer, aplikasi komputer hingga cara membuat program presentasi yang baik. Melalui kerjasama berbagai pihak, Kementerian Negara Ristek juga tengah mengupayakan pembuatan Buku Sekolah Elektronik (BSE).
“Sebagai bagian dari program BSE, Kementerian Negara Ristek bersama Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Komunikasi dan Informatika, serta Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), telah melakukan kerjasama dengan komunitas OSS, nara sumber serta penulis buku TIK berbasis Open Source Software (OSS) untuk menerbitkan buku pelajaran TIK bagi siswa/siswi Sekolah Dasar, Menengah dan Atas serta pendidikan sederajat yang dilaksanakan bertahap. Diharapkan terbitan ini dapat dimanfaatkan para siswa maupun guru yang nantinya segera dapat diakses melalui fasilitas internet secara bebas melalui website BSE maupun website repositori lainnya,” kata Kusmayanto.
Dengan demikian, pengenalan, penggunaan dan pemanfaatan OSS dapat berlangsung sejak dini, dan sekaligus dapat menumbuh kembangkan kreativitas dalam mempelajari guna menciptakan piranti lunak berbasis Open Source Indonesia.
Mengomentari hal ini, Bambang Sudibyo mengatakan TIK adalah salah satu sumber ilmu disamping buku dan guru. Ia berharap, suatu saat nanti semua tenaga pengajar dan anak didik di seluruh Indonesia memiliki komputer yang terjaring dengan internet, agar akses ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas.