Beberapa kasus yang terjadi di dalam negeri sepanjang tahun 2008 menjadi pelajaran berharga bagi aparat kemanan dalam melaksanakan tugas berat di tahun 2009 mendatang, khususnya saat Pemilu berlangsung. Bahkan peristiwa terorisme di Mumbai bisa dianggap sebagai satu ancaman yang juga berpotensi mengganggu kemanan dalam negeri.
Mengingat saat ini hampir semua kasus terorisme berbasiskan teknologi informasi (TI), maka Kepolisian Republik Indonesia (Polri) wajib menjaga kemanan dalam negeri dengan cara meningkatkan kemampuan TI.
Hal tersebut dikatakan Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Dahuri saat acara serah terima jabatan Kadiv Telematika Mabes Pori, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/12). Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan jajaran kepolisian di bidang TI. Selain itu, Kapolri juga menghimbau agar situs polri dan pemilu dijaga dari para hacker. “Pastikan situs Polri aman dari gangguan yang bersifat destruktif,” tegasnya. Semua ini, tambah Kapolri, merupakan tanggung jawab Kadiv Telematika Mabes Polri dan juga semua pihak termasuk masyarakat dan pemerintah.
Di kesempatan yang sama, Kadiv Telematika Mabes Polri, Irjen Pol Yudi Susharyanto mengatakan kesiapannya dalam menjaga sistem TI pemilu yang akan berlangsung tahun depan.
Irjen Pol Yudi Susharyanto sendiri menggantikan Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo yang saat ini diangkat sebagai Kapolda Jawa Tengah. Irjen Pol Yudi Susharyanto adalah putra Magelang kelahiran 6 Oktober 1953 yang sebelumnya menjabat Direktur Lalu Lintas Polri, dan posisi yang ditinggalkannya digantikan oleh wakilnya Brigjen Pol Djoko Susilo.