gpsSebanyak 29 mobil patroli di lingkungan Polwiltabes Bandung sudah dilengkapi perangkat global positioning system (GPS). Selain memudahkan dalam penyelidikan suatu kejadian, GPS berfungsi juga untuk memantau keberadaan anggota patroli di lapangan.

Dari 29 mobil yang dilengkapi GPS, 6 unit berada di Polwiltabes Bandung, 9 di Polresta Bandung Barat, 8 di Polresta Bandung Tengah, dan 6 unit mobil di Polresta Bandung Timur. “Ini sebagai upaya quick response (respons cepat) Polri terhadap laporan masyarakat, khususnya yang menyangkut tindak kejahatan,” kata Kapolwiltabes Bandung, Kombes Pol. I Ketut Untung Yoga Ana kepada wartawan di Aula Mapolwiltabes Bandung (29/1).

Teknis penggunakan perangkat itu, tetap berawal dari laporan masyarakat. Sebagai contoh, jika terjadi tindak kejahatan, laporan warga melalui telepon 112 langsung diteruskan ke call center yang berpusat di Mapolwiltabes Bandung. Selanjutnya, informasi ditindaklanjuti petugas yang berada di lapangan. “Misalnya kejadiannya di kawasan Cicendo. Petugas di call center bisa melihat dari layar, mobil patroli yang sudah dipasangi GPS mana yang terdekat dengan lokasi kejadian,” ungkap Yoga.

Untuk sementara, keberadaan perangkat GPS di mobil partoli hanya sebatas untuk quick response. Ke depannya akan dilakukan perbaikan-perbaikan untuk lebih memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk lebih meningkatkan kinerja, kabarnya Polwiltabes Bandung termasuk ke dalam daftar yang akan diberi mobil patroli baru dari Mabes Polri. Soal jumlahnya, Yoga mengaku tidak mengetahuinya secara rinci.

“Yang jelas kabarnya ratusan mobil. Jika memang mobil itu datang, ya nanti akan kita pasangi GPS juga,” tuturnya seraya menambahkan, di wilayah Polda Jabar, Polwiltabes Bandung menjadi pilot project bersamaan dengan Polresta Bogor.

Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Timur Pradopo menambahkan, pemanfaatan GPS ini guna memantau terus perkembangan kasus yang dilaporkan masyarakat ke polisi hingga tuntas. Program ini, disebutkan Timur, sebagai inovasi tambahan setelah selama ini warga dapat mengakses informasi kepolisian melalui web di alamat www.lodaya.web.id, layanan telepon di nomor 112, dan SMS di 9123.

“Semua ini merupakan bentuk upaya kepolisian dalam mewujudkan adanya transparansi demi dapat memberikan layanan yang prima kepada masyarakat,” kata Timur.

Kapolda juga berharap program ini nantinya bisa menjadi sarana kontrol kecepatan dan keberhasilan polisi dalam melayani masyarakat. Saat ini, sejumlah anggota kepolisian tengah diberi keterampilan untuk mengoperasikan alat tersebut. Lebih dari itu, GPS juga digunakan untuk memantau keberadaan polisi.

“Jadi supaya tidak ada lagi polisi yang bilangnya mau ke TKP, tapi ternyata tidak berada di lokasi yang dituju,” ujarnya. Dengan adanya GPS tersebut, imbuh Kapolda, kinerja petugas kepolisian pun dapat lebih terpantau. Karena nantinya masyarakat juga dapat mengakses GPS tersebut.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.