KEPOLISIAN Republik Indonesia (Polri) menjanjikan pelayanan cepat bagi masyarakat. Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri di Markas Besar Polri, 30 Januari lalu. Untuk menjalankan program tersebut, Polri meluncurkan program unggulan Quick Wins sebagai reformasi birokrasi kepolisian.
Quick Wins adalah program-program unggulan dalam rangka akselerasi untuk mencapai sasaran Polri 2005 – 2009. Program-program tersebut antara lain Quick Response, Transparansi Pelayanan SIM, STNK dan BPKP, Transparansi Proses Sidik serta Transparansi Rekruitmen Personel.
Program ini tentunya akan diaplikasikan di seluruh jajaran Polri. Untuk mengawasi kinerja polisi, Polda Jawa Timur (Jatim) memiliki situs yang memberitakan semua perkembangan kinerja polisi, mulai pengurusan SIM, STNK, penyidikan perkara dan lainnya. Masyarakat dapat melihat di alamat website resmi yaitu www.jatim.polri.go.id. Selain itu masyarakat dapat menanyakan perkembangan perkara yang sedang disidik melalui situs ini.
“Semua perangkat teknologi informasi (TI) ini kami bangun untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan kinerja personil di jajaran Polda Jatim sendiri,” kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Drs. H. Anton Bachrul Alam, SH, didampingi Kabid. Telematika Polda Jatim, Kombes Syamsul Huda, dan Kasubbid Infokrim Polda Jatim, AKBP Tjatoer Boediono, kepada BISKOM saat ditemui di Mapolda Jatim, akhir Februari lalu.
Irjen Pol. Drs. H. Anton Bachrul Alam, SH dikukuhkan sebagai Kapolda Jatim pada 20 Februari 2009 lalu setelah sebelumnya menjabat Kapolda Kalimantan Selatan. Berkat pengalaman sebagai Wakadiv Humas Polri dan Kapolwiltabes Bogor serta Kadispen Polda Metro Jaya, kelahiran Mojokerto – Jawa Timur, 15 Agustus 1956 ini dipercaya mampu membawa perubahan pada kepolisian dan masyarakat Jatim ke arah yang lebih maju. Berikut kutipan wawancara BISKOM dengan alumni Akademi Kepolisian angkatan 1980 ini.
Bapak baru saja menjabat sebagai Kapolda Jatim. Hal apa yang menjadi prioritas Anda saat ini?
Mengingat pesta demokrasi Pemilu 2009 tinggal beberapa pekan lagi, maka keamanan akan menjadi prioritas utama yang kami lakukan. Untuk pengamanan Pemilu 2009, kami telah meningkatkan kemampuan pasukan secara profesional serta melakukan cek ke polres hingga polsek se-Jatim. Kami juga terus meningkatkan program latihan, karena ini semua membuat kita menjadi profesional dan akan menurunkan perwira-perwira terbaik agar saat pemilu nanti, kita sudah siap. Jadi, saya targetkan pemilu akan aman, apalagi di jajaran Polri juga terdapat operasi khusus untuk menangani Pam Pemilu yang disebut dengan Operasi Mantab Brata yang dimulai sejak 16 Maret lalu.
Yang tak kalah penting, kami tetap akan mengusut kasus-kasus yang belum tuntas yang sedang ditangani Polda Jatim, termasuk diantaranya kasus gratifikasi di DPRD Surabaya karena kami tetap berkomitmen memberantas korupsi. Kemudian juga tentang kasus pemalsuan DPT (Daftar Pemilu Tetap) dalam Pilgub Jatim Ulang.
Apakah saat melakukan pengamanan pemilu juga menggunakan sarana TI?
Polri memiliki sistem yang disebut dengan SISPAMLU (Sistem Pengamanan Pemilu) yang menggunakan TI secara penuh, yaitu melalui sistem online berbasis jaringan VPN dari tingkat polsek sampai tingkat Mabes Polri. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu peran Polri dalam mengamankan Pemilu secara cepat dan tepat.
Selama beberapa pekan ini menjabat sebagai Kapolda Jatim, apa pendapat Anda tentang masyarakat Jatim?
Kebetulan saya adalah putra asli daerah, jadi saya sangat mengenal masyarakat Jatim. Saya melihat, masyarakat Jatim umumnya mampu menjunjung tinggi norma dan hukum. Mereka lebih memilih jalur hukum daripada melakukan tindakan anarkis, hal ini lah yang membuat keadaan Jatim tetap kondusif. Meski begitu, kami tetap harus menyesuaikan diri bahwa segala sesuatunya harus lebih transparan sesuai dengan kebijakan Kapolri dalam rangka membangun trust building yang mengedepankan transparansi publik.
Terkait pemanfaatan TI di lingkungan Polda Jatim, layanan apa saja yang sudah disiapkan Polda Jatim melalui fasilitas TI?
Sebenarnya sudah lama kami memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, kami sudah membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Meski untuk sementara ini SMS 1120 hanya bisa menerima dari pesan dari operator Telkomsel grup dan Telkom Flexi, tapi sudah kami sebar ke 41 polres dan 7 polwil di wilayah hukum Polda Jatim. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas.
Polda Jatim juga sudah memiliki website, sejauh mana manfaat yang dirasakan hingga saat ini?
Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus kami kembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website ini.
Sejauh mana manfaat website Polda Jatim untuk internal Polda sendiri?
Seperti kita ketahui, manfaat web akan sangat terasa jika terus menerus dikembangkan output-nya, baik dari sisi sarana web itu sendiri maupun personil yang menanganinya. Dengan adanya website ini tentu akan mampu meningkatkan kinerja jajaran Polda Jatim sendiri. Salah satu contoh, web Polda Jatim sangat bermanfaat dalam menyamakan data atau persepsi antar personil dan atasan Polda Jatim, serta menyamakan laporan antar wilayah hukum Polda Jatim. Kebetulan, saat ini di 48 polres atau polwil di wilayah hukum Polda Jatim, khususnya di wilayah Pantura, semuanya sudah terpasang Speedy sehingga sistem pelaporan lebih memadai dan bisa memudahkan laporan tiap-tiap polres ke polda.
Bagaimana respon masyarakat terhadap layanan web Polda ini?
Respon masyarakat atas layanan SMS dan website dari Polda Jatim ini makin hari makin meningkat yang menunjukkan kalau pemanfaatan TI di jajaran Polda Jatim sangat bermanfaat. Hal ini tentunya harus diiringi dengan kemampuan personil atau SDM yang memadai dan melek teknologi khususnya, untuk bisa mengoptimalkan pelayanan berbasis TI bagi masyarakat Jatim sendiri. Minimal, dengan peman¬faatan TI ini, kami bisa lebih meraih kepercayaan dari masyarakat dan meningkatkan kinerja jajaran Polda Jatim. Contoh, dalam menangani satu kasus, jika sistem pelaporannya sudah baik, hal ini akan lebih memudahkan polisi dalam mengungkap kasus. Sebab kalau hanya menggunakan sistem manual atau konvensional kan bisa jadi lebih sulit lagi.
Bagaimana dengan pemanfaatan software-nya?
Kami juga menggunakan perangkat tersendiri yang legal tentunya, misalnya pemakaian software penyidikan di bagian serse dan narkoba, termasuk di bagian pelayanan laporan atau SPK. Nah, laporan dari SPK ini bisa langsung masuk ke server polda, termasuk laporan yang bersumber dari layanan SMS 1120.
Dalam pemeriksaan berkas tindak pidana misalnya, Polda Jatim menggunakan piranti lunak sistem penyidikan tindak pidana (Criminal Investigation System Sofware Version 1.0). Perangkat lunak ini akan dipergunakan penyidik di jajaran Ditreskrim Polda dan Kejaksaan Tinggi.
Dengan software penyidikan ini, polisi dan jaksa tidak perlu saling melimpahkan berkas perkara pemeriksaan jika dianggap belum sempurna (P-21). Sebab polisi dan jaksa sama-sama dapat mengakses sistem ini tanpa mengurangi sistem kerahasiaan penyidikan.
Perangkat lunak ini juga mempermudah sistem pengawasan internal dan eksternal. Sehingga kinerja penyidikan polisi lebih kualitatif dan akuntabel. Sebab, kami terus berusaha menekan peluang terjadinya penyimpangan anggota dan masyarakat dalam proses penyidikan. Apalagi selama ini penggunaan komputer dalam penyidikan hanya sebagai mesin ketik. Namun sistem ini bukan hanya digunakan di Polda Jatim, tapi juga di jajaran Polwiltabes Surabaya.
Kabarnya Polda Jatim juga membentuk unit cybercrime?
Menurut saya dengan adanya implementasi TI atau telematika di jajaran Polda Jatim, otomatis unit cybercrime atau unit kejahatan dunia maya ini sudah terbentuk di Polda Jatim. Apalagi kami sudah banyak menggelar pelatihan personel unit cybercrime. Pelatihannya sendiri diadakan di Jakarta. Materi yang dipelajari antara lain perangkat lunak dan keras komputer, termasuk pelacakan teknologi penggunaan internet.
Unit cybercrime memang membutuhkan banyak personel karena harus berjaga 24 jam dalam sehari. Namun dalam menjalankan tugasnya, petugas unit cybercrime tidak bekerja sendiri dan tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan para ahli di bidang TI, khususnya internet.
Bicara mengenai cybercrime, saat ini Indonesia memiliki Undang-undang baru yang menaungi hal itu, yakni Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE). Bagaimana pandangan Anda terhadap UU-ITE?
Esensi dari UU-ITE salah satunya adalah melindungi transaksi elektronik dan menegakkan etika cyber. Yang terpenting dalam hal ini adalah sudut pandang kita haruslah sama dalam memandang UU-ITE ini, sehingga akan tercipta suatu pemahaman yang sama pula terhadap arti kepentingan diundangkannya UU-ITE yang baru ini. Dengan adanya UU-ITE diharapkan kasus kejahatan dapat berkurang dan transaksi elektronik dapat terlindungi serta berjalan sebagaimana mestinya serta mampu mempengaruhi dampak perekonomian secara positif.
Bagaimana bentuk dukungan Polda Jatim terhadap UU-ITE?
Peran kepolisian dalam penegakan UU-ITE cukup jelas, hal ini ditandai dengan adanya pelatihan cyber-forensic dan cyber investigation yang diikuti oleh perwira-perwira yang khusus menangani cybercrime sehingga dapat dibentuk tim-tim khusus yang dapat menangani masalah transaksi elektronik dan kejahatan cyber, sehingga UU-ITE dapat diaplikasikan sebagai perangkat hukum dalam menegakkan undang-undang disamping tetap menggunakan KUHP.
Apakah Polri telah melakukan kerjasama Internasional untuk menumpas kasus terorisme?
Selama ini Polri sudah bekerjasama dengan baik di dunia internasional melalui forum Interpol dalam hal pemanfaatan TI yang tujuannya untuk mengungkap kasus-kasus terorisme yang terjadi bukan saja di Indonesia tetapi juga negara-negara lain.
Pelabuhan Tanjung Perak sebagai salah satu sentra masuknya barang import, tentunya keamanannya menjadi perhatian tersendiri. Di bawah kepemimpinan Bapak, apakah barang masuk dari Tanjung Perak akan diperketat khususnya barang-barang elektronik dan TI?
Pelabuhan Tanjung Perak memang harus mendapatkan perhatian tersendiri, dan hal itu sudah dilakukan sejak pejabat terdahulu. Saya akan melanjutkan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan dengan baik, khususnya dalam rangka koordinasi dengan pihak Bea Cukai Tanjung Perak, sehingga pada pelaksanaan tugas nanti tidak terjadi saling tumpang tindih tetapi justru mendapatkan hasil yang baik dari lapis-lapis kekuatan yang ada. Selain itu, kami juga terus melakukan koordinasi bersama pihak Bea Cukai untuk menggelar operasi rutin guna mencegah masuknya barang elektronik selundupan, baik yang berasal dari pintu masuk Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Internasional Djuanda Surabaya.
Kira-kira resep apa yang akan Bapak terapkan dalam memimpin Polda Jatim agar bisa dikatakan berhasil?
Ya, sebagai seorang muslim dan mayoritas anggota Polda Jatim juga muslim, jadi saya meminta anggota untuk mengutamakan shalat atau sembahyang dibandingkan tugasnya. Kenapa? Sebab menurut saya shalat itu mampu mewujudkan ‘trust building’ (membangun kepercayaan) karena biasanya kepercayaan masyarakat bisa timbul bila kultur polisi berubah. Untuk mengubah kultur polisi itu, maka sosok polisi sebagai manusia beriman harus berubah lebih baik lagi dan lagi, selain itu perubahan manusia sangat ditentukan shalat atau ibadahnya, baik muslim maupun non muslim. Pertama kalinya saya berhadapan dengan seluruh anggota Polda Jatim, saya meminta anggota untuk meninggalkan pekerjaan dan shalat bila mendengar azan. Kalau ada tamu seorang muslim, maka ajaklah tamu untuk shalat. Bagi anggota yang non muslim dapat mengikuti waktu yang ada dengan berdoa di tempat yang sudah ditentukan bersama.• ( Soegiharto Santoso )
Selamat dan sukses bapak Kapolda Jatim, dlm mengemban amanah..Semoga Program pembinaan personil khususnya dlm bidang peningkatan keimanan dan ketakwaan thd Allah SWT dpt merubah kultur Polri menuju perubahan yg lbh baik berkaitan dgn tugas pokok, fungsi dan peranan Polri..
Tim Biskom menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Jatim, Brigjen Polisi Drs. H. Anton Bachrul Alam, SH dan Kabid. Telematika Polda Jatim, Kombes Syamsul Huda serta Kasubbid Infokrim Polda Jatim, AKBP Tjatoer Boediono atas waktu dan kesempatanya melakukan sesi wawancara di Mapolda Jatim.
Salam Hormat,
BISKOM – Mitra Komunitas Telematika
Syukur Alhamdulillah,qt mmpunyai pmimpin yg akn mmbwa prubahan dinegri kita trcinta,dg menerapkan “trust building” trhadap anak buahnya,dg mngutamakan Perintah ALLOH TA’ALA,Yang Maha Kuasa,dtengah tugas/mnjalankan printah atasan…Dsini,apabila Pmimpin/Kholifah,sprti pak Anton,yg oleh negara dberi amanat sbgai KAPOLDA JATIM,nisacaya Rohmat ALLOH SWT snantiasa brsamanya,yang slalu akn dbimbing ddalam mnjalankn tugasnya,memimpini anak buah & masyarakatnya,sbgaimana jnji2 ALLOH didalam ayat2 Al-Qur’an,maupun Hadith Nabi SAW…Kita doakan,smoga kpemimpinan pak Anton terealisasi dg antusias oleh bawahanya,dan tersosialisasi kpd Pemimpin2 lainya,sehingga akan mnjadi budaya yg benar,mnggantikan budaya kbatilan,Amin Yaa Robbal ‘Aalamin…