Tanpa terasa, negara tercinta kita akan mulai memasuki lagi hajatan politik nasional, pemilihan umum anggota legislatif (pileg) serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI (pilpres) untuk periode lima tahun ke depan. Masih teringat bagaimana kita melakukan pemilihan secara demokratis untuk lembaga legislatif dan eksekutif, padahal itu lima tahun yang lampau. Waktu bernar-benar berlalu tanpa terasa.
Di edisi Maret ini kami sajikan topik makin menghangatnya bursa pencalonan anggota legislatif yang jatuh pada 9 April mendatang. Bahkan minggu tenang kampanye tengah berlangsung pada 6-8 Maret ini. Namun isu terus mengemuka dimana para caleg beramai-ramai memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan teknologi informasi (TI), mulai dari internet, SMS, hingga perhitungan suara berbasis TI pula.
Tentu saja, demi untuk terpilih jadi anggota dewan, mereka manfaatkan semua sarana. Selain mengoptimalkan TI, media kampanye konvensional masih dipandang efektif digunakan seperti baligo, spanduk, stiker, brosur, pamflet dan beriklan baik di media cetak maupun elektronik.
Fenomena inilah yang kami cermati saat ini: TI diantara konstalasi politik yang tengah menggeliat. Kendati begitu, kami baru menyekat headline Biskom kali ini hanya pada bahasan pileg, untuk selanjutnya pada edisi mendatang tinggal difokuskan pada isu pilres dan kaitannya dengan TI dengan maksud agar apa yang kami sajikan tidak terlalu melebar.
Kami juga mengangkat tajuk sedikit provokatif, ”Jangan Pilih Caleg Gaptek,” dengan maksud agar masyarakat bisa makin cerdas dan mengenal lebih dekat dalam memilih caleg dari daerah pemilihan (dapil)-nya masing-masing. Tentu saja, caleg yang tidak gaptek dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan sedikitnya tahu dalam mengaplikasikan TI, akan punya nilai tambah sendiri bagi para konstituen dan masyarakat yang mengusungnya untuk menduduki kursi DPRD, DPD dan DPR RI.
Sebagai pelengkap kami hadirkan Cover Story Kapolda Jawa Timur, Brigjen Pol. Anton Bahrul Alam dengan topik perbincangan seputar TI di kepolisian dan pengamanan pemilu 2009. Sengaja kami tampilkan Kapolda Jatim ini agar tokoh TI yang diekspos BISKOM tak hanya sentralistik di Jakarta, tapi juga kota-kota besar lainnya seperti Jawa Timur, Tengah dan Jawa Barat. Makud lainnya, agar apa yang kami sajikan tak hanya merupakan wacana dan peristiwa yang terjadi di Jakarta, tapi juga daerah, khususnya Pulau Jawa. Menandakan pula bahwa kami sudah mulai mengembangkan sayap ke luar Jakarta demi kemajuan TI nasional.
Jadi, selamat membaca!
Salam,
REDAKSI