Bukan hal aneh bila banyak yang mengeluhkan lemahnya kemampuan pemerintah daerah di Indonesia dalam mengelola data kepemerintahan mereka. Salah satunya pada pengelolaan informasi mengenai penerimaan pajak kendaraan bermotor. Padahal di sejumlah daerah, 70% dari pendapatan daerah tersebut berasal dari pajak kendaraan bermotor.
Permasalahan inilah yang membuat PT Digital Sistem Semesta tergerak menciptakan sistem aplikasi komputer tepat guna yang mampu memudahkan Pemda dalam mengelola informasi pajak kendaraan bermotor. Aplikasi ini kemudian dinamakan SIPAMOR (Sistem Informasi Pajak Kendaraan Bermotor).
Managing Director PT Digital Sistem Semesta, Fajar Asikin, menjelaskan bahwa SIPAMOR adalah suatu sistem aplikasi yang terintegrasi untuk menangani proses perijinan kepemilikan kendaraan bermotor, mulai dari awal pendaftaran kendaraan baru, pembayaran pajak kendaraan maupun Bea Balik Nama Kendaraan, hingga tercetak menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah), STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dan BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor).
SIPAMOR menggunakan database yang handal sehingga proses analisa maupun konsistensi data, baik bagi kepentingan wajib pajak, kepolisian, dan Dinas Pendapatan Daerah dapat diberikan secara lengkap
Fajar menambahkan, SIPAMOR mampu menangani data yang besar dan kompleks. ”Kalau dulu, bila harus melayani 1.000 transaksi per hari maka aplikasi yang dipakai sering hang, sekarang sudah tidak lagi. Apalagi sekarang sudah harus melayani pelayanan pengurusan STNK lintas wilayah. Belum lagi kalau habis liburan panjang biasanya pengurusan STNK bisa melonjak dua hingga tiga kali lipat dari jumlah normal,” ujar Fajar.
SIPAMOR juga memungkinkan terjadinya sejumlah inovasi dalam pelayanan pajak kendaraan bermotor. Di Jawa Timur misalnya, kini para pemilik kendaraan disuguhi kemudahan dengan sejumlah fasilitas yaitu SMS Info Pajak Kendaraan 7070, layanan drive thru di 16 lokasi di Jatim, Samsat link lintas wilayah, Samsat Corner di beberapa Mall, dan Samsat Mobile. ”Semua itu dimungkinkan karena sistem back office yang menggunakan SIPAMOR telah berjalan dengan sangat baik, maka inovasi front office bisa dengan mudah dikembangkan ke berbagai layanan,” jelas Fajar.
Legitimasi Melalui INAICTA
Awal perjalanan SIPAMOR menemui banyak jalan terjal, produk ini pernah ditolak penggunaannya oleh sebuah pemerintah provinsi di Jawa karena lebih memilih menggunakan aplikasi serupa yang dibuat oleh vendor asing. Namun, keberhasilan memenangkan Indonesia ICT Award (INAICTA) 2008 untuk kategori E-Goverment seolah memberikan legitimasi kehandalan aplikasi ini.
Sekarang, produk yang dikembangkan sejak 2003 lalu ini telah dipatenkan dan dipakai oleh 55 Kantor Bersama Samsat di tiga provinsi yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Gorontalo. Tercatat lebih dari 8,5 juta data kendaraan bermotor yang dikelola di Jawa Timur dan 700 ribu data di Kepulauan Riau. Di Gorontalo, penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang dikelola dengan SIPAMOR mencapai lebih dari 4 Trilyun Rupiah per tahun.
Hadirnya SIPAMOR di industri kreatif digital Indonesia membuktikan bahwa anak bangsa mampu menghasilkan karya berkualitas yang sangat bermanfaat bagi negara ini. ”Kombinasi kuatnya infrastruktur telekomunikasi dan dukungan pemerintah bagi kalangan pendidikan yang berbasis digital, akan mempercepat ketertinggalan kita di bidang industri kreatif,” ujar Fajar bersemangat.