Ada sejumlah alasan mengapa kami menyajikan headline “Menangkal Teroris Dengan TI” pada edisi September ini. Pertama karena maraknya kasus teroris di dalam negeri, dan hal lainnya pada September ini merupakan tahun kedelapan warga Amerika Serikat memperingati Tragedi 9/11, serangan teroris Al-Qaeda terhadap gedung kembar World Trade Center di New York.
Aksi yang sama tentu tak luput dari perhatian kita dimana terror telah terjadi pada 17 Juli 2009 di Mega Kuningan Jakarta setelah teroris berhasil meledakkan bom serupa pada 5 Agustus 2003. Dua kali serangan bom juga terjadi di Bali yakni pada 12 Oktober 2002 dan dan 1 Oktober 2005. Belum lagi pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia, 9 September 2004.
BISKOM terus berupaya mengetengahkan setiap permasalahan aktual yang terjadi di negeri ini dengan memfokuskan wacana dalam konteks teknologi informasi (TI). Penanganan masalah terorisme begitu kompleks sehingga memerlukan keterlibatan dan peran serta dari berbagai disiplin ilmu, termasuk TI. Serentetan aksi teror yang marak terjadi dalam satu dasawarsa terakhir telah memacu Dr. Petrus Reinhard Golose, salah seorang dosen luar biasa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, untuk menulis suatu program tentang deradikalisasi terorisme.
“Sebab, bagaikan membersihkan rumput ilalang walau sudah ditebas dan dibakar akan tumbuh kembali dengan cepat, pemberantasan terorisme harus dilakukan sampai ke akar-akarnya dan harus pastikan tidak ada yang tertinggal,” tegas Petrus dalam sambutannya di acara peluncuran buku Deradikalisasi Terorisme di Gedung F FISIP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (20/8).
Komisaris Besar Petrus Reinhard Golose merupakan orang Indonesia pertama yang memperoleh gelar doktor untuk bidang cybercrime pada 7 Juni 2008 lalu. Inilah yang membuat kami berinisiatif menyajikan tulisan “Para Perintis TI Indonesia” di mana Petrus termasuk salah satu diantaranya. Apa yang kami sajikan merupakan apresiasi terhadap sosok yang berkontribusi dalam perkembangan TI nasional. Kami memandang pemberian penghargaan secara formal berupa award tertentu sejauh ini belum belumlah cukup. Yang kami kedepankan adalah mencatat prestasi sejumlah insan TI dalam perjalanan sejarah TI nasional. Dengan harapan akan kembali muncul sosok yang bisa mengembangkan dan memajukan TI di masa mendatang.
Akhirnya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Muslim sekaligus selamat merayakan Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriyah.