Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Suhana Surapranata berharap, Altas Nasional yang diterbitkan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dapat ditempatkan pada media yang terjangkau masyarakat secara luas seperti ponsel.
Pembuatan altas digital atau atlas online harus sudah dirintis mengingat perkembangan teknologi informasi (TI) yang begitu cepat. “Pergeseran paradigma menuju masyarakat yang berbasis TI telah mengarah kepada pola pembangunan yang tidak lepas dari TI, karenanya hal ini harus diantisipasi oleh semua pihak termasuk Bakosurtalal yang mengeluarkan produk geopasial,” ungkap Menristek disela peluncuran Atlas Nasional Indonesia (ANI) volume II bertema Potensi dan Sumberdaya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12).
Demi tercapainya kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat, pembangunan nasional haruslah berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) dan budaya bangsa yang dikelola melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang memadai.
“Atlas nasional yang dibuat oleh Bakosurtalal akan menjadi refrerensi bagi para pemangku kepentingan, pengambil kebijakan untuk membuat perencanaan pembangunan kedepan yang tentunya memerlukan informasi geopasial kewilayahan dan potensi sumber daya dari masing-masing wilayah tersebut,” ujar Suharna.
Bangsa ini, kata Menristek, memerlukan informasi lokasi dan potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, sumber energi, upaya pelestarian lingkungan, dan penanggulangan bencana termasuk informasi yang terkait dengan wilayah dan kondisi alam tersebut. Demikian juga dengan pembangunan kreativitas dan inovasi teknologi yang didasarkan pada keunggulan SDA dan SDM lokal sehingga kreativitas dan inovasi teknologi tersebut dapat lebih mengakar dan dipelihara secara berkesinambungan.
Selain itu, Atlas nasional juga berperan untuk meningkatkan kesadaran geografis masyarakat dimana saat ini apresiasi mereka terhadap peta masih rendah. Rendahnya kesadaran geografis berpengaruh negatif pada kepedulian masyarakat atas permasalahan territorial bangsa. Karena itulah, peluncuran atlas nasional ini akan berkontribusi dalam upaya membangun masyarakat yang memiliki budaya spasial.