Resize of internet-sehat1Setiap orang berhak mendapatkan informasi. Namun informasi juga dapat  membawa efek negatif, khususnya bagi generasi muda,  jika mereka  seringkali mengakses konten-konten berisi pertentangan terhadap SARA, kekerasan, pelecehan, pornografi dan lain sebagainya.

Sebuah survei, seperti dilaporkan harian Kompas menyebutkan bahwa kenakalan anak bergeser dan mengarah pada penyalahgunaan teknologi, termasuk Internet. Hal tersebut berdampak pada prestasi belajar dan perkembangan mental anak. Media online Detikcom pun melaporkan, dampak dan bahaya nyata pelanggaran privasi yang terpicu dengan tren pertumbuhan pengguna situs jejaring sosial di Indonesia.

Ancaman atau bahaya yang datang dari Internet tersebut tak urung menjadi perhatian yang serius oleh institusi telekomunikasi internasional, International Telecommunication Union (ITU). Pada 17 Mei 2009, yang merupakan Hari Telekomunikasi dan Informasi Sedunia (World Telecommunication and Information Society Day), ITU secara khusus mengambil tema “Protecting children in cyberspace”.

ITU menghimbau kepada seluruh negara anggotanya, termasuk Indonesia, untuk mengambil langkah yang nyata terkait dengan keamanan dan kenyamanan anak dan remaja ketika menggunakan Internet. Baik regulator, operator, industri, organisasi nirlaba bahkan media massa diharapkan oleh ITU dapat saling bersinergi dan berpartisipasi aktif.

Berdasarkan hal itu, dalam rangka memperingati hari Kartini di bulan April ini, yayasan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi (TI) bernama One Destination Center (ODC) dan ICT Watch serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemeninfo) mengadakan seminar tentang Internet Sehat dan Aman Bagi Keluarga.

“Kami  ingin berpartisipasi dalam mensosialisasikan Internet Sehat dan Aman bagi masyarakat, serta untuk perempuan dan ibu rumah tangga khususnya. Selain itu seminar ini juga bertujuan untuk menginformasikan manfaat TI bagi kehidupan, karena dengan TI kita bisa menambah ilmu dan wawasan dengan cepat dan aman, bukan hanya informasi negatif yang menakutkan para orang tua,” kata Donny BU,  Pimpinan ICT Watch.

Sementara Onno W. Purbo, Pakar Internet Indonesia mengatakan, “Pengarahan yang tepat dari orang tua khususnya ibu rumah tangga sangat diperlukan, karena Ibu adalah pendamping pertama di rumah yang menjadi tempat bertanya, dimintai pendapat bahkan mengambil kebijakan atau keputusan untuk pendidikan anak-anaknya.”
Melalui acara ini, lanjut Onno, orang tua dapat mengetahui bagaimana dunia internet sebenar-benarnya dilihat dari sisi negatif dan positif, sehingga para orang tua dapat melakukan proteksi dini kepada anak-anak mereka.

Seminar diadakan tanggal 24 April 2010 di Aula Kecamatan Kemayoran, Jakarta, jam 10.00  WIB. Selain Donny BU dan Onno W. Purbo, pembicara yang akan hadir pada seminar ini antara lain Seto Mulyadi (Pemerhati anak – Komnas Perlindungan Anak) dan Silvia Murni (Walikota Jakarta Pusat).

Acara ini didukung oleh Kecamatan Kemayoran, Kelurahan Cempaka Baru, Kelurahan Kebon Kosong, HIMPAUDI Kecamatan Kemayoran, Komunitas Perempuan Al-Zahira dan PT. Masterdata serta Majalah BISKOM sebagai media partner.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.