Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, kemarin (9/6) membuka secara resmi konferensi internasional mengenai kesiapan pemanfaatan IPv6 (IPv6 Summit Conference) sebagai dampak krisis keterbatasan IPv4. Acara pembukaan konferensi ini dihadiri oleh Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan, IPv6 Forum Chairperson Latif Ladid, sejumlah Direktur Utama penyelenggara telekomunikasi, para pengurus dan anggota APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) serta sejumlah peserta dan nara sumber dari berbagai negara, yang secara total berjumlah lebih dari 300 peserta konferensi.
Pembukaan konferensi tersebut dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi secara bersama-sama antara pemerintah dengan para operator jasa telekomunikasi, penyedia layanan, pembuat serta penyedia aplikasi dan penyalur perangkat keras telekomunikasi kesiapan untuk memulai implementasi IPv6 secara menyeluruh di Indonesia yang merupakan komitmen bersama untuk konsisten mengatasi krisis ketersediaan IPv4 dan kesiapannya menuju IPv6.
Dalam sambutannya Tifatul mengatakan, meningkatnya permintaan akan sebuah sumber daya yang tidak diimbangi oleh persediaan yang memadai kelak bakal menimbulkan ancaman kelangkaan. “Alamat IP adalah sumber daya internet yang terbatas, sedangkan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 hanya sekitar 4 miliar. Jumlah ini jelas tidak sebanding dengan proyeksi kebutuhan IP dunia dimana internet berkembang dengan pesat,” jelasnya, dalam acara yang digelar di Padma Resort Bali tersebut.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Roy Rahajasa Yamin, mengatakan inti dari deklarasi tersebut adalah, pihak yang menyatakan dukungannya akan mensupport rencana implementasi IPv6 secara menyeluruh di Indonesia, melalui tahapan dan rencana yang matang sehingga menghasilkan manfaat maksimal untuk pengembangan telekomunikasi, khususnya internet di Indonesia. “Dukungan ini akan kami wujudkan dengan memulai pembuatan rencana dan kemudian dengan pelaksanaan migrasi Pv4 ke IPv6 secara bertahap, sehingga bersama-sama secara nasional Indonesia akan ‘IPv6 Ready’ pada 2013,” ungkap Roy.
Sementara itu, Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan, mengatakan, puncak kelangkaan IPv4 diperkirakan akan berlangsung pada 12-18 bulan ke depan, namun para penggiat internet Indonesia jangan lantas hijrah drastis ke IPv6 ini. Pasalnya, perubahan ini bisa dilakukan secara bertahap dan perlahan. “IPv4 bisa diparalel dengan IPv6, jadi tidak langsung drastis berubah. Yang pasti kita sudah menegaskan pada 2013 Indonesia IPv6 ready,” papar Dirjen.
IPv6 sendiri merupakan protokol pengalamatan internet generasi baru yang dimaksudkan untuk menggantikan Internet Protokol versi 4 (IPv4) yang digunakan saat ini dan sudah hampir habis sumber dayanya, sementara pertumbuhan dan penambahan mesin ke dalam internet semakin meningkat.
Acara ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Majalah BISKOM sebagai Media Partner.