Merek teknologi Taiwan telah mendunia dengan sangat cepat dan hal diperlihatkan pada ajang Taiwan International Brands Forum hari ini (30/9), di Hotel Mulia Jakarta. Forum yang diselenggarakan oleh Bureau of Foreign Trade dibawah Kementerian Perekonomian Taiwan dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) sebagai bagian dari kampanye Taiwan Excellence di Indonesia. Forum ini menggaris bawahi bukti sukses dari merek global Taiwan seperti Asus dan Acer.
Elina Hui-Ling Lee, Executive Director, Strategic Marketing Department TAITRA, mengatakan bahwa Taiwan dikenal dengan industrinya yang berkembang dan diposisikan di urutan ke-13 sebagai ‘the most networked economy’ di dunia. “Dominasi dari industri Taiwan sangat jelas didukung oleh fakta bahwa Taiwan memperoleh posisi atas di pangsa pasar global untuk lebih dari sepuluh produk. Notebook adalah pilar dari industri Taiwan dan manufaktur lokal menyumbangkan 95 persen dari model yang ada di pasar saat ini,” papar Elina.
Wayne Wu, Deputy Chairman TAITRA mengatakan bahwa, Taiwan telah menghabiskan dua dekade terakhir untuk membangun industri teknologi. “Usaha bersama untuk membangun kemampuan dari sumber daya manusia kami sekaligus menyediakan infrastruktur yang diperlukan, telah menghasilkan industri yang memiliki daya saing tinggi dengan standar global. Kami sangat bangga bisa berbagi kisah sukses kami dengan Indonesia mengenai bukti kesuksesan industri Taiwan dan turut serta berkontribusi untuk pertumbuhan industri lokal,” ungkap Wayne Wu.
Ajang brand forum ini juga menampilkan presentasi dari Jason Lim, Presiden Direktur, Acer Indonesia dan Willy Halim, Presiden Direktur, Asus Indonesia yang menceritakan perjalanan perusahaan mereka dari perusahaan manufaktur PC Taiwan hingga menjadi merek global. Pada survey Gartner 2010 yang terbaru, Asus untuk pertama kalinya masuk ke dalam daftar lima ranking teratas untuk merek PC global. Untuk pertama kalinya juga, ada dua perusahaan Taiwan yang berada di daftar lima teratas tersebut, yaitu Asus dan Acer.
Sementara itu Richard Mengko, pakar IT dari Institut Teknologi Bandung, yang hadir pada acara ini, memaparkan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dan pembelajaran apa yang dapat diambil oleh industri teknologi Indonesia untuk dapat berkembang ke level selanjutnya.
Danny Harjono, Wakil Kepala Bidang Kompartemen Usaha Distribusi dan Import, Apkomindo, mengatakan bahwa Indonesia butuh belajar dari Industri TIK Taiwan tentang bagaimana membina Industri TIK agar lebih matang dan mampu meraih pertumbuhan yang signifikan. “Ini merupakan kesempatan untuk menarik perhatian investor menginvestasikan bisnis mereka di Indonesia, sekaligus membina hubungan baik dengan Taiwan agar dapat menjadi rekan strategis pada rantai pemasokan global,” ujar Danny.