BAGI pengguna personal computer (PC), notebook dan peralatan teknologi informasi (TI) lainnya, nama-nama seperti Acer, Asus, MSI, Transcend dan Kingston tentunya sudah tak asing lagi. Hanya saja, tak banyak yang menyadari bahwa brand-brand tersebut berasal dari Taiwan. Padahal, hingga saat ini, Taiwan adalah negara terbesar yang memproduksi perangkat PC. Jumlahnya mencapai 75%. Karenanya, untuk membentuk awareness akan produkproduk Taiwan di seluruh dunia, maka Biro Perdagangan Luar Negeri (Bureau of Foreign Trade) dibawah Kementerian Perekonomian Taiwan mendirikan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA).
TAITRA merupakan organisasi nirlaba terkemuka di Taiwan yang disponsori oleh pemerintah, asosiasi industri, dan beberapa organisasi komersial di Taiwan. TAITRA atau Dewan Pengembangan Perdagangan Eksternal Taiwan yang setiap tahun menyelenggarakan event bergengsi, Computex ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu mempromosikan perdagangan luar negeri. Selain itu, “TAITRA membantu bisnis Taiwan dan produsen dengan cara memperkuat daya saing internasional mereka dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di pasar luar negeri,” ujar Elina Hui-Ling Lee, Executive Director, Strategic Marketing Department TAITRA kepada BISKOM disela kunjungannya ke Indonesia, akhir September lalu. Untuk mempromosikan produk-produk Taiwan dan citra merek global mereka, kegiatan utama TAITRA diantaranya adalah Taiwan Excellence dan Taiwan International Brands Forum.
Taiwan Excellence yang kini tengah dilangsungkan di Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk terbaik Taiwan kepada masyarakat Indonesia, seperti Acer, Adata, Aiptek, Asus, AverMedia, Benq, D-Link, Edimax, Via Embedded, Genius, Hiti, Mio, MSI, Optoma, Transcend, Trend Micro, Thermal Take dan Zyxel. Dengan kampanye Taiwan Excellence, tambah Elina, “Perusahaan-perusahaan besar itu berharap dapat mencapai Global Top 100 di tahun 2010.”
Berikut ini adalah petikan wawancara BISKOM dengan wanita enerjik berkebangsaan Taiwan, Elina Hui-Ling Lee.
Bisa Anda jelaskan secara lebih detil mengenai TAITRA?
TAITRA memiliki lebih dari 56 kemitraan di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, kami memiliki kantor di Indonesia, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand. Indonesia merupakan salah satu tujuan utama kami, dimana Jakarta menjadi jembatan bagi produk-produk Taiwan untuk bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia.
Tujuan pendirian TAITRA adalah untuk mengcover semua industri Taiwan di seluruh dunia, termasuk tenaga kerja dan sistem penggajiannya. Selain itu juga untuk mengenalkan kembali berbagai merek teknologi Taiwan ke dunia. TAITRA sendiri berpusat di Taipei. Kami memiliki total 1000 pegawai di seluruh dunia. Di Taipei pegawai kami mencapai 800 tenaga kerja.
Untuk mengenalkan produk-produk asli Taiwan, program apa yang dikembangkan TAITRA di Indonesia?
Kami melakukan sosialisasi secara gencar melalui program bernama Taiwan Excellence. Kampanye ini dimaksudkan untuk mengenalkan beberapa merek Taiwan lainnya yang ada di pasaran dunia. Total ada 19 merek yang tergabung dalam Taiwan Excellence yang diperkenalkan, meskipun tidak semua dapat dinikmati di Indonesia. Ke-19 produk tersebut merupakan hasil seleksi dari proyek Produk Internasional Taiwan (IMC) yang bersama-sama mengusung prinsip “Dapat Diandalkan”, “Inovatif” dan “Berharga”.
Serangkai dengan kampanye Taiwan Excellence, kami melakukan sejumlah event seperti Kontes “Aku dan Taiwan Excellence”, Taiwan Excellence Expo di Mangga Dua Mall, Taiwan Excellence Brand Exhibition dan ICT Gaming Show di Kelapa Gading, dan juga Taiwan International Brands Forum di Hotel Mulia, Jakarta pada 30 September 2010 lalu. Bagi konsumen dan pelaku TI yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai TAITRA dan produk-produk unggul seperti apa yang kami kenalkan, kami telah membuka ruang pamer Taiwan Excellent Window di lantai 2 No. 38B, Mal Mangga Dua
Jakarta.
Apa saja misalnya produk-produk Taiwan yang sudah disuguhkan bagi konsumen Indonesia?
Produk-produk Taiwan yang beredar di Indonesia dan sudah tak asing lagi, misalnya notebook dan netbook Asus, Acer dan juga MSI, proyektor LCD BenQ, 3G dan Wireless Router D-Link, perangkat keamanan dari Trend Micro, sistem GPS Mio Technology, home projector Optima, digital camcorder AIPTEK, HD Media Players AverMedia dan masih banyak lagi.
Bagaimana Anda menggambarkan kondisi ekonomi di Taiwan, sehingga pemerintah begitu gencar mendukung perusahaan-perusahaan Taiwan untuk berekspansi ke seluruh dunia?
Sejujurnya, sejak September 2008, ekspor Taiwan berada pada kondisi penurunan yang signifikan selama 6 bulan berturut-turut karena resesi ekonomi global yang disebabkan oleh krisis keuangan dunia. Menurut statistik pabean, impor Taiwan dan ekspor turun 45,6% dan 37,2% masing-masing untuk dua bulan pertama di tahun 2009. Sebagai negara ekspordriven, Taiwan sedang menghadapi kondisi ekonomi terburuk.
Karenanya, dalam rangka mengatasi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, secara efektif pemerintah Taiwan melalui TAITRA mencari peluang perdagangan untuk produsen. Selain terus memperluas pasar Eropa, Amerika, dan Jepang, TAITRA juga menjadi ujung tombak untuk membantu perusahaan Taiwan menjajaki peluang perdagangan di seluruh dunia.
Bagaimana dengan perdagangan domestik Taiwan?
Permintaan pasar domestik Taiwan memang sangat terbatas. Karenanya kami terus mencari pasar ekspor baru untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, sejak tahun 2009, kami terus mengembangkan pasar utama terutama di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Tengah serta Eropa Timur. Selain promosi dibidang TI dan komputer, industri Taiwan juga cukup kompetitif di bidang elektronik dan komunikasi serta onderdil mobil. Dalam mendukung kebijakan pemerintah, TAITRA juga memilih pariwisata, energi hijau, seni budaya dan kreatif, ekonomi pertanian ekologi, bioteknologi, medis dan kesehatan untuk bersama-sama ditingkatkan kiprahnya di tingkat dunia.
Diantara banyaknya brand Taiwan yang beredar, jenis produk apa yang berhasil menempati penjualan tertinggi di dunia?
Perlu diketahui, dari sekian banyak perusahaan Taiwan yang tergabung menjadi anggota TAITRA. Taiwan memegang posisi puncak dengan lebih dari 10 produk TI di dunia. Produkproduk itu termasuk diantaranya di kategori notebook PC, netbook PC, modem kabel, motherboard, LCD Monitor, dan VoIP Routers. Taiwan juga memimpin di bidang ‘green technology’ dan merupakan satu di antara yang terdepan di dunia dalam menghasilkan produk hemat energi dan mengurangi
emisi karbon.
Lalu brand mana yang menempati urutan pertama di pasar Asia dan Indonesia?
Menurut catatan saya, Acer menempati urutan pertama dalam penjualan PC di pasar Asia pada tahun 2008-2009, sedangkan Asus menempati urutan ke tujuh dalam penjualan PC. Produk Taiwan lainnya, yakni BenQ, untuk produk projector menguasai market share sebesar 30% di Indonesia. Dan dari sekian banyak produk Taiwan, netbook Acer dan notebook Asus adalah produk yang paling populer di Indonesia. Singkatnya, untuk total bisnis Taiwan di seluruh dunia, Indonesia menempati urutan ke 10.
Sekarang kami memiliki 19 brand Taiwan yang kami kampanyekan kepada konsumen di Indonesia. Jumlah ini menurut saya akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Secara statistik, seberapa besar prosentase perdagangan bilateral antara Indonesia dan Taiwan?
Dari awal tahun sampai Agustus 2010, perdagangan antara Indonesia dan Taiwan bernilai US$ 6,6 miliar. Angka ini meningkat 32,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode tersebut, nilai ekspor Taiwan mencapai US$ 2,9 miliar, atau tumbuh 57,1%. Sementara nilai impor Taiwan mencapai US$ 3,8 miliar, atau naik 16,6%. Taiwan, sampai Juni 2010 sudah menginvestasikan US$ 14 miliar di Indonesia.
Apa makna Indonesia bagi Taiwan dan bagaimana posisi Indonesia diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya?
Sejauh ini Vietnam adalah investasi terbesar bagi Taiwan dan Thailand adalah pasar terbesar untuk penjualan PC dan notebook di Asia Tenggara. Sekarang, Taiwan sedang masuk ke pasar Eropa dan Amerika Utara, namun bagi kami, Indonesia merupakan negara yang sangat penting untuk investasi Taiwan di Asia Tenggara. Bahkan saya kira, Indonesia akan menggantikan posisi Thailand karena Indonesia memiliki pertumbuhan lebih dari 20% untuk produk TI tiap tahunnya.
Saat ini perusahaan-perusahaan Taiwan sedang mempertimbangkan Indonesia sebagai lokasi investasi. Sebelumnya, perusahaan-perusahaan Taiwan rata-rata mendirikan pabrik di China, namun semakin tinggi upah buruh dan hubungan kerja di China, maka perusahaan Taiwan mulai melirik Indonesia.
Alasan kami ingin bekerjasama dengan Indonesia karena kami melihat Indonesia sebagai negara yang terus berkembang dan kami juga melihat sumber daya alam yang besar. Selain itu Indonesia memiliki masyarakat yang senang dengan perdamaian. Dan ini merupakan keuntungan kompetitif yang dimiliki Indonesia bila dibandingkan dengan Taiwan yang merupakan pulau kecil dengan populasi hanya 30 juta orang, sedangkan Indonesia adalah negara besar dengan penduduk berjumlah lebih dari 240 juta.
Apa langkah yang dilakukan Taiwan agar bisa menempati posisi puncak di segala lini dalam penjualan produk TI?
Kami terus mencoba mengakomodir keinginan konsumen dengan memproduksi berbagai macam produk TI, khususnya untuk alat komunikasi data yang lebih cepat, ringan, kecil dan fancy. Kompetisi yang terjadi antara perusahaan-perusahaan Taiwan adalah karena mereka memiliki skill manufacturing yang baik. Mereka memiliki banyak waktu untuk riset dan mengembangkan produk, dan selalu ingin bersaing dengan perusahaan lainnya.
Dengan demikian, setiap tahunnya kami seperti tengah melakukan perang produk baru. Bayangkan, tahun lalu saja, kami memiliki 368 perusahaan. Mereka mempersembahkan sekurangnya 717 produk dan sebagian besar dari produk ini adalah produk TI.
Apakah Anda melihat ada kendala dalam hubungan kedua negara, Indonesia dan Taiwan sejauh ini, terutama di bidang regulasi?
TAITRA berkonsentrasi hanya pada bisnis, bukan politik. Saya tidak melihat hambatan atau masalah dari regulasi pemerintah Indonesia dalam mengatur masuknya barang dari luar negeri ke Indonesia, terutama dari Taiwan. Hal terpenting yang kami lakukan adalah berkonsentrasi bagaimana melakukan inovasi produk sehingga dapat diterima oleh konsumen di Indonesia.
Selain membentuk brand awareness, tujuan lain seperti apa yang ingin dicapai TAITRA di masa mendatang?
Melihat ke masa depan, TAITRA,sebagai trade multi-faceted berusaha lebih ketat untuk membantu produsen Taiwan untuk mencapai tujuan mereka, yakni memasarkan produk ke setiap sudut dunia.
Untuk lebih memperkuat perdagangan global jaringan promosi dan untuk menyediakan layanan yang lebih baik, TAITRA yang telah mendirikan empat kantor cabang baru di luar negeri pada tahun 2006, kini telah meningkatkan kantor cabang menjadi 48 di seluruh dunia. TAITRA juga berkeinginan untuk mengembangkan jaringan perdagangan yang komprehensif yang berfungsi sebagai ‘mata dan telinga’ perusahaan Taiwan yang tertarik untuk menjelajahi pasar-pasar internasional.