Jika para pembuat virus berlomba-lomba meningkatkan eksistensi diri dengan memproduksi serangan yang makin hari semakin sulit ditangkal, para researcher antivirus juga tidak tinggal diam. Sejak Juni 1998, mereka memiliki wadah yang dinamakan Association of anti Virus Asia Researchers atau disingkat AVAR (http://www.aavar.org). Organisasi independen dan non-profit ini memfokuskan risetnya terutama di wilayah Asia Pasifik.
Organisasi yang menaungi para researcher anti virus ini memiliki misi utama yakni menganalisa serangan terhadap keamanan komputer dan berbagi temuan teknologi untuk pengembangan riset serangan komputer dan internet di masa depan. Organisasi ini sendiri terdiri dari berbagai pakar antivirus di Asia Pasifik dan dunia, diantaranya Australia, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Filipina, Singapura, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Di tahun ini, AVAR 2010 diadakan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 17-19 November 2010. Konferensi AVAR ke 13 ini juga dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Jepang.
Seiji Murakami, Pendiri AVAR mengatakan, “Makalah yang dibawakan pada AVAR 2010 membahas tentang perlunya kerjasama lintas batas untuk menyampaikan informasi tentang isu-isu keamanan termasuk malware.”
konferensi AVAR, tambahnya, selain sebagai media untuk sharing informasi, juga menjadi ajang untuk membangun kerjasama dengan para ahli malware dan antivirus di seluruh dunia dan dengan latar belakang yang berbeda.
“Penyebar luasan informasi dan jaringan di event AVAR tentu sangat bernilai bagi mereka yang menginginkan lingkungan perusahaannya terlindungi demikian juga bagi mereka calon-calon generasi baru keamanan komputer, serta bagi para profesional di bidang digital environment,” katanya.
Righard J. Zwienenberg, Conference Chairman AVAR 2010 mengatakan, konferensi AVAR menambah kesadaran untuk memerangi cybercrime. “AVAR2010 adalah tempat sempurna untuk bertemu para ahli industri dan profesional dari seluruh dunia untuk berbagi dan mempelajari informasi terbaru dan teknik dalam pertempuran melawan cybercrime. Cybercrime adalah masalah yang terus berkembang, dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan pertempuran di masa depan.”
Alfons Tanujaya selaku host AVAR 2010 mengatakan, “Konferensi ini membahas beberapa bentuk penyerangan baru, diantaranya yang memanfaatkan layanan jaringan sosial dan teknologi baru berbasis cloud dan juga Radio Frequency Indentification (RFID).”
Sementara itu Andi Tanudiredja, dari BISKOM sebagai Co-Organizer, mengatakan bahwa dengan penyelenggaraan AVAR2010 di Nusa Dua Bali ini, masyarakat TI Indonesia diharapkan akan mendapatkan support informasi yang benar berkaitan dengan produk antivirus.
Host untuk AVAR 2010 adalah Vaksin.com, reseller antivirus Norman untuk Indonesia, dibantu oleh perusahaan TI, BaliSoft dan WayangGolek.com sebagai Organizer, serta BISKOM sebagai Co-Organizer.