Masalah kejahatan dunia maya (cybercrime) saat ini patut mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak, karena ia berpotensi mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Tentara nasional Indonesia (TNI) sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab dalam masalah keamanan negara pun dituntut untuk tangguh di bidang teknologi informasi (TI).

Untuk mempersiapkan personil TNI yang siap TI,  Kodam Jaya mengadakan acara “Pencerahan Tentang Teknologi Informasi” bagi aparat Intelijen dan Perwira Jajaran Kodam Jaya” di Aula A. Yani Makodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No.5 Cililitan Jakarta Timur (19/1).

Acara yang dibuka oleh Asisten Intelijen Kasdam Jaya, Letnan Kolonel (Inf) Suko Pranoto ini dihadiri oleh Wakil Asisten Intelijen Kasdam Jaya, Letkol (Inf) M. Amin, Kapendam Jaya, Letnan Kolonel (Inf) Ruminta, Kasandidam Jaya, Pabandya Sinteldam Jaya, Kasi Intel  Kodam Jaya, serta para Bintara Intel Kodam Jaya.

Letnan Kolonel (Inf) Suko Pranoto dalam sambutannya  menyampaikan bahwa dalam era TI, keamanan informasi merupakan ancaman baru yang pada era sebelumnya belum pernah ada.  “Beberapa ancaman terhadap keamanan informasi yang sering terjadi diantaranya adalah Social Engeneering (kegiatan sosial) yang juga diartikan sebagai intelijen manusia. Karenanya, ancaman keamanan informasi nomor satu adalah manusia itu sendiri. Orang-orang yang bersentuhan dengan informasi penting dan rahasia tersebut lah yang berpotensi untuk membocorkannya.”

Potensi kebocoran informasi, tambahnya, berada pada si pembuat, pengguna, pengolah, pendistribusi atau penyimpan informasi.  Disamping itu ada juga Cyber Espionage yang merupakan kejahatan dalam pemanfaatan jaringan internet untuk melakukan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran.

Dalam acara ini, hadir pula sebagai narasumber diantaranya Soegiharto  Santoso (Pengusaha TI dan Pimpinan Umum BISKOM) dan pembicara dari UFO Akses Indonesia, yakni Wahyu Suyantono dengan paparan berjudul “Executive Information System”, Imam Ridwan yang menyampaikan presentasi “Brikerbox For Communication” serta Edward dengan presentasi “Content Management System”.

Soegiharto mengatakan, revolusi TI telah membawa perubahan baru dalam dunia militer Indonesia. Namun, kepentingan TI di militer tidak semata untuk kepentingan perang.

“Infrastruktur TI di TNI harus bisa dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Misalnya dengan membangun infrastruktur sistem manajemen online yang mampu menghubungkan antar tiap-tiap  Kodim dan tentunya masih banyak  contoh lainnya tentang efektivitas pemanfaatan TI di lembaga Kodam Jaya,” ujar Soegiharto.

Melalui acara ini diharapkan jajaran Kodam Jaya dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri sehingga dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana TI dapat dimanfaatkan secara tepat dan optimal termasuk implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.