Melihat gejala di tahun lalu, tablet PC diperkirakan menjadi gadget paling popular di tahun ini. Terbukti pada ajang Consumer Electronic Show (CES) 2011 di Las Vegas awal tahun ini, sekitar 80 macam tablet PC dari berbagai merek telah di luncurkan. Kabar gembiranya, harga piranti yang dianggap bakal menjadi pengganti netbook ini akan semakin terjangkau.
Kehadiran tablet PC buatan Apple, iPad, telah membuka jalan bagi munculnya tablet-tablet lain di tahun ini. Dilansir melalui Straits Times, perusahaan riset Yankee Group memprediksi penjualan tablet akan meningkat US$ 46 miliar pada 2014 nanti. Peningkatan ini terjadi cukup signifikan mengingat pada 2010 kemarin angka penjualan tablet hanya US$ 16 miliar.
Para periset itu mengatakan bahwa penjualan tablet akan lebih cepat meningkat ketimbang penjualan perangkat televisi high-definition, konsol game dan bahkan pemutar musik MP3.
Sementara firma riset DisplaySearch mengemukakan, tablet PC akan menjadi produk massal pada 2016 dengan volume penjualan global 122 juta unit.
Hasil survey berbeda dilaporkan perusahaan riset Canalys. Mereka menyebutkan, volume penjualan global tablet PC secara umum, yaitu iPad dan tablet PC merek lain, telah mencapai 12,5 juta unit pada 2010. Karenanya Canalys meyakini, angka itu akan membengkak menjadi 66 juta unit pada 2014.
“Karena iPad adalah yang pertama, maka iPad akan tetap mendominasi pasar global tablet paling tidak hingga 2011. Setelah itu, iPad akan menghadapi kompetisi semakin ketat karena pesaing akan semakin banyak,” kata Vice President & Principal Analyst Canalys, Chris Jones.
Meningkatnya angka penjualan ini disebabkan oleh semakin menurunnya harga tablet PC. Juru bicara Yankee Group mengatakan, “Apple iPad saat ini dipasarkan dengan harga kisaran US$ 499 hingga US$ 829, tergantung kapasitas memori. Pada 2015 nanti, rata-rata harga tablet akan dibandrol sekitar US$ 237.”
Dengan kata lain, jika mengikuti kurs US$ 1 sama dengan Rp. 8.900, maka US$ 237 sama dengan Rp. 2 jutaan.
Di lain pihak, DisplaySearch juga menemukan harga panel display layar sentuh berukuran 5,0 inci hingga 10,2 inci mengalami penurunan tajam karena para produsen berlomba meningkatkan efisiensi proses manufaktur di tengah sengit kompetisi. Akibatnya, DisplaySearch memperkirakan harga tablet pun berpeluang untuk turun sesuai pelemahan harga panel display yang digunakannya.
“Para produsen panel display layar sentuh mendongkrak besar-besaran kapasitas produksi untuk memanfaatkan pertumbuhan tablet. Karena suplai melimpah ruah, harga panel display layar sentuh pun turun cepat sekali,” ujar Director Display Technologies Research DisplaySearch, Jennifer Colegrove.
DisplaySearch menambahkan, volume penjualan global tablet pada 2010 akan mampu menembus 19,5 juta unit. Karena harga tablet cenderung terus melemah, DisplaySearch mengungkapkan, maka tablet akan menjadi produk massal pada 2016 dengan volume penjualan global 122 juta unit. Meski demikian, penjualan akan didominasi tablet PC yang memiliki layar berukuran sekitar 10 inci.
Hal ini berbeda dengan apa yang dikemukakan ABI Research. Firma riset itu memperkirakan, volume penjualan global tablet pada 2010 hanya mencapai 11 juta unit. Karena itu, ABI Research menegaskan, tablet tidak akan segera menjadi produk massal seperti netbook.
ABI Research melaporkan, volume penjualan netbook global pada 2010 telah mencapai 43 juta unit. “Suatu produk dianggap sebagai produk massal apabila sanggup meraih volume penjualan antara 40 juta unit hingga 50 juta unit per tahun. Kami kira, tablet tidak akan mampu menembus volume penjualan global setinggi itu dalam waktu beberapa tahun mendatang,” ungkap Principal Analyst ABI Research, Jeff Orr.
ABI Research menjelaskan, pengganjal utama adopsi massal tablet adalah faktor harga. ABI Research mengamati, pada 2010 satu unit tablet PC rata-rata dipasarkan seharga US$ 650, sementara harga jual rata-rata netbook di dunia pada 2010 hanya berkisar US$ 300 per unit.
Orr mengatakan, tablet PC akan bisa menyaingi popularitas netbook jika harga tablet PC bisa mendekati harga netbook. “Tablet akan sanggup menumbangkan popularitas netbook apabila harga tablet turun semakin mendekati netbook.Meski begitu, diperlukan kompetisi sangat sengit agar para produsen tablet bersedia memangkas harga tablet hingga mendekati netbook,” tandas Orr. – dari berbagai sumber