01 Sosialisai penerapan Open Souce Software di lingkungan SKPD & PemKab PurbalinggaUpaya untuk mensosialisasikan sistem operasi dengan sumber kode terbuka atau open source software (OSS) terus dijalankan demi mewujudkan penggunaan software legal sekaligus menekan angka pembajakan software di dalam negeri.

Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) sebagai wadah yang menghimpun organisasi-organisasi pencinta, penggiat, pengembang, pemakai, pendidik, pelaku bisnis dan semua pendukung OSS, pada tahun 2011 ini memiliki program utama, yakni menyediakan Helpdesk Free and Open-Source Software (FOSS) secara nasional.

Sebagai langkah awal, sekretariat AOSI di Jakarta menjadi pusat informasi FOSS dalam bentuk Helpdesk ( helpdesk@aosi.or.id ) melalui web, email, SMS, milis, forum, jejaring sosial dan lain sebagainya.  Helpdesk ini diharapkan dapat didukung anggota atau mitra AOSI di Jakarta dan di setiap provinsi sehingga akan ada minimal 33 kantor perwakilan AOSI.

Serangkai dengan tujuan tersebut, pada hari ini, Sabtu (25/6) AOSI bersama Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Banyumas melakukan sosialisasi Penerapan OSS dan bimbingan teknis (Bintek) di lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan Pemkab Purbalingga mulai tanggal 27 Juni  – 8 Juli 2011 di Ruang Rapat Gedung A lantai 2, Setda Kabupaten Purbalingga.  Peserta Bintek berasal dari seluruh perwakilan instansi di lingkungan satuan kerja pemerintah daerah dan Pemerintah Kabupatan Purbalingga.

02 YonathanEkoNugroho-Soebeno-SoegihartoSantoso-AdnanAdhyKurniawanSebelumnya, sejak 8 Maret lalu, KPLI Banyumas telah melakukan roadshow gratis untuk memperkenalkan penggunaan GNU/Linux dan OSS kepada beberapa instansi dan sekolah menengah. Kegiatan ini didukung  oleh Dinhubkominfo melalui Kasi Diseminasi Informasi dan Kabag Kominfo, Eri Rusdi Wibowo.

Acara sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pemda Purbalingga, Soebeno, yang mewakili Bupati Purbalingga, Heru Sudjatmoko, dan dihadiri seluruh perwakilan SKPD dan institusi pendidikan serta lembaga-lembaga yang melayani kepentingan publik, untuk dipertemukan dengan perwakilan pemerintahan yang berkompeten untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan OSS.

Kepala Dishubkominfo Pemda Purbalingga, Yonathan Eko Nugroho mengatakan, “Pola penggunaan aplikasi perangkat lunak di lingkungan pemerintahan harus sedikit demi sedikit diubah, tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat. Penggunaan perangkat lunak ilegal dan melanggar hukum atau bajakan harus segera dihentikan, agar  good governance bisa tercapai.”

03 YonathanEkoNugroho-EriRusdiWibowo-SoegihartoSantoso-Adnan Adhy KurniawanKetua KPLI Banyumas, Adnan Adhy Kurniawan menambahkan,  KPLI Banyumas dalam kegiatan ini diminta oleh Dinhubkominfo untuk memberikan materi-materi yang dibutuhkan oleh para peserta. Proses ini akan berlangsung selama Bintek.

“Kami berharap, Banyumas akan menjadi sebuah daerah percontohan implementasi OSS, karena seluruh kabupaten yang ada di dalamnya didahului oleh Banjarnegara dan Cilacap telah melakukan migrasi sedangkan Purbalingga akan segara melakukan migrasi pula dengan pemanfaatan OSS,” ujar Adnan.

Di kesempatan yang sama, Soegiharto Santoso, Bendahara AOSI yang juga menjadi nara sumber dalam acara sosialisasi OSS ini menyampaikan,  Sekretariat AOSI saat ini menjadi  kantor pusat Helpdesk FOSS Nasional yang akan mengelola dan meneruskan informasi kebutuhan jasa terkait FOSS ke para anggota atau mitra AOSI yang memiliki kemampuan menyediakan jasa atau produk yang sesuai kebutuhan untuk mendukung penggunaan FOSS oleh pemerintah pusat, pemda prov/kab/kota, swasta, pendidikan, dan lain sebagainya.

04 Sosialisai penerapan Open Souce Software di lingkungan SKPD & PemKab Purbalingga“Sosialisasi OSS ke pemerintah, BUMN, Swasta dan lembaga pendidikan akan terus berlanjut, melalui kerjasama dengan kementerian-kementerian terkait seperti Kementerian Kominfo, Kementerian Riset dan Teknologi serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Salah satu kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah terwujud dalam Indonesia Open Source Award (IOSA) yang akan dilaksanakan akhir 2011 ini,” tambah Soegiharto.

Soegiharto menambahkan, pada tahun lalu, pemenang IOSA berasal dari Kabupaten Jembrana-Bali, Kabupaten Sragen-Jawa Tengah, dan Kabupaten Aceh Tengah-NAD serta penghargaan khusus yang diraih diantaranya oleh Balikpapan- Kalimantan Timur, Kabupaten Bekasi-Jawa Barat, Kabupaten Karanganyar- Jawa Tengah, Kabupaten Klungkung-Bali dan lain sebagainya.

Sosialisasi OSS hasil kerjasama antara AOSI, KPLI Banyumas dan Pemerintah Daerah Banyumas ini juga didukung oleh BISKOM sebagai media partner.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.