Hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand selama beberapa tahun terakhir terus berjalan  dengan baik, mulai dari bidang ekonomi, investasi, pertambangan, energi, pariwisata, hingga kerjasama lembaga kepolisian, dan tak terkecuali dalam industri Teknologi Informasi (TI).

Untuk semakin memperkokoh hubungan kemitraan antara Indonesia dan Thailand di bidang TI, Thailand Software Park yang merupakan organisasi dibawah National Science and Technology Development Agency (NSTDA) bersama dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII),  melaksanakan Indonesia Thailand Trade Meeting di Hotel Shangri La, Jakarta (9-10 Agustus 2011).

Ketua FTII, Teddy Sukardi mengungkapkan,  Indonesia Thailand Trade Meeting bertujuan untuk membangun kolaborasi antara kedua negara, mempromosikan poduk dan jasa di bidang TI,  memperluas wilayah operasional bisnis, serta membangun kemitraan bisnis yang saling menguntungkan.

“Selama ini dunia software dan hardware masih didominasi oleh produk-produk dari negara maju seperti Amerika dan Jepang. Mindset konsumen Indonesia pun sudah terpaku untuk menggunakan produk dari negara-negara tersebut. Sudah saatnya merubah paradigma bahwa Indonesia dan Thailand pun mampu menghasilkan karya yang lebih baik dan siap bersaing secara global,” papar Teddy.

Dihadiri oleh DirJen Aplikasi Telematika dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Ashwin Sasongko, acara  ini juga dirangkai dengan Forum dan Panel Diksusi bertema “How Thai Software can Enhance Your Business Performance and Opportunities: The International Strategic Partnership” serta “One on One Business Meeting”.
Mewakili Thailand, hadir sebagai narasumber Mr. Dr. Thanachart Numnonda (Director Thailand Software Park) dan Ms. Chamaiporn Pornpruethianan (Deputy Director Thailand Software Park) serta Mr. Pak Tongsom (Deputy Director General Office of SME Promotion) dan Mr. Channarong Aramkul (Senior Specialist Office of SME Promotion) serta Soegiharto Santoso (Pimpinan Umum BISKOM)

Tak kurang dari 19 delegasi perusahaan-perusahaan TI dari Thailand mempresentasikan bagaimana software buatan Thailand dapat meningkatkan kinerja pelaku bisnis di Indonesia, sehingga hal ini dapat membuka peluang kemitraan strategis internasional.

Selain Software Park Thailand dan FTII, acara ini didukung juga oleh Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) serta Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) dan diperuntukkan bagi praktisi bisnis TI.

Ketua Aspiluki, Djarot Subiantoro mengatakan, “Software-software buatan Thailand mencakup bidang bisnis, perbankan , pemasaran interaktif, manufaktur, mobile dan telekomunikasi. Sama halnya dengan Thailand, Indonesia juga cukup berkembang dalam bidang software. Bayangkan, saat ini ada sekitar 250 perusahaan yang bergerak mengembangkan software. Belum lagi, tidak tercatat pengembang individu ataupun perusahaan start up yang jumlahnya jauh lebih banyak.”

Pada kesempatan yang sama, pengembang software lokal, PT. Infotech Media Nusantara  (www.itmn.co.id) memaparkan tentang solusi telekomunikasi dengan berbagai teknologi dan media, yang tujuannya untuk penghematan biaya telekomunikasi baik dari sisi penggunaan keseharian maupun Total Cost of Ownership (TCO).

Anton Raharja, Direktur Utama Infotech  mengatakan, penghematan biaya penggunaan perangkat telekomunikasi dalam keseharian perusahaan bisa dicapai dengan mengimplementasikan berbagai teknologi produk Infotech, antara lain PBX berbasis Internet Protocol (IP PBX), Least Cost Routing (LCR) yang mampu menghemat biaya telepon sampai 60% per bulan, Closed User Group (CUG) yakni cara agar perusahaan dan rekan yang berada dalam satu grup dapat saling berkomunikasi via telepon dengan biaya bisa sampai nol rupiah per menit, serta Multi Tenant Unit (MTU) yang memungkinkan satu PBX dapat digunakan untuk banyak client. Adapun nama produk utama yang diusung oleh Infotech adalah BrikerBox IPPBX.

“Infotech berupaya agar seluruh produk kami mencapai nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan sebagai produk lokal secara mutlak,” ujar Anton.

Melalui ajang Indonesia Thailand Trade Meeting yang didukung oleh BISKOM selaku media partner ini, diharapkan upaya penggunaan produk buatan dalam negeri semakin meningkat sebagai  tindakan untuk mengamankan perekonomian bangsa. (Hk)

Berita Terkait:

Perusahaan TI Ikuti Pameran P3DN di Surabaya

Indonesia-Thailand Bangun Kemitraan Bisnis TI

Antisipasi Cybercrime, Kodam Jaya Gelar Pencerahan TI

ITMN Kenalkan Brikerbox Segmen SOHO

50 Negara Unjuk Kemampuan di CommunicAsia 2014

Pemerintah Harap Communicasia Tumbuhkan Industri TIK Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.