Universitas Terbuka (UT) terus meningkatkan beragam layanan belajar bagi mahasiswa dengan memanfaatkan berbagai media terkini, temasuk internet. Melalui portal UT yang komprehensif, mahasiswa kini dapat mengikuti tutorial dalam jaringan (online), “mengunjungi” perpustakaan digital, melakukan praktikum secara virtual melalui program dry lab, memanfaatkan materi pengayaan dari internet televisi UT, ataupun menikmati open educational resources yang dikembangkan UT sendiri (UT open courseware) dan yang diambil dari situs-situs dari mancanegara.
Khusus untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang berlatar belakang guru, UT juga menyediakan portal Guru Pintar Online sebagai wahana bagi mereka untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas masing-masing. Jumlah mahasiswa berstatus guru mencapai 78 persen.
Pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi untuk memperkaya materi perkuliahan ini, ujarnya, diyakini akan dapat melatih mahasiswa memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk pengembangan diri selanjutnya setelah lulus dari UT.
“Memang kendala belajar secara online masih dialami mahasiswa. Masih minim yang memanfaatkan tutorial online. Namun, belajar jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus terus dilakukan,” ujar Rektor Universitas Terbuka (UT), Tian Belawati di Jakarta kepada BISKOM belum lama ini.
UT selama 27 tahun berhasil membuka akses masyarakat untuk kuliah secara fleksibel dan terjangkau dengan jumlah mahasiswa 576.625 orang. Kini, UT memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 100.000 orang.
Dalam hal operasional pembelajaran, UT terus menyempurnakan sistem layanan sehingga mahasiswa semakin hari semakin mudah mengakses UT dengan berbagai media yang tersedia. Saat ini, UT telah menyempurnakan sistem registrasi dan pembayaran biaya studi secara terintegrasi dengan billing system. Hal ini untuk meningkatkan akurasi data sehingga tidak akan ada lagi mahasiswa yang terhalang ikut ujian dan atau nilai tidak bisa diproses karena kekurangan pembayaran atau kesalahan menuliskan kode registrasi mata kuliah tertentu. “Dalam waktu dekat, biaya studi juga akan bisa dibayar secara online melalui internet, SMS, atau telephone banking,” kata Tian
Rektor juga menambahkan dalam lima tahun kedepan, UT masih akan tetap fokus melayani kebutuhan pembangunan dengan cara mendidik anak-anak bangsa yang bertugas di garis terdepan bidang pendidikan, yaitu para guru.
“Profil mahasiswa yang disasar untuk waktu mendatang, bukan hanya para pekerja atau profesional yang berdomisili di dalam negeri dan tinggal di wilayah perkotaan saja, tetapi termasuk juga para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di daerah terdalam, terluar, serta mereka yang sedang bekerja dan berdomisili di luar negeri. “ tambah M. Gorky Sembiring, Pembantu Rektor IV UT.
Saat ini, sambung Gorky, layanan pendidikan yang sudah berjalan untuk WNI di luar negeri antara lain yang sedang berdomisili Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Afrika. Ke depan, UT sedang mempersiapkan membuka layanan pendidikan bagi WNI yang sedang bekerja atau berdomisili di Hongkong, Korea, Taiwan dan Macau.