Yogyakomtek 2011 Go GreenKomunikasi dan informasi melalui teknologi sebenarnya sangat ramah lingkungan jika diterapkan dengan tepat.  Dengan saluran teknologi informasi (TI), komunikasi dapat dilakukan tanpa memerlukan sarana transportasi, yang artinya bisa menghemat bahan bahar dan mengurangi pencemaran udara.  Bahkan TI juga telah memperkenalkan istilah paperless  dan  hemat energi.

Sayangnya, kesadaran masyarakat akan penyelamatan lingkungan masih sangat rendah. Diperlukan kampanye secara berkesinambungan oleh seluruh stakeholder, termasuk peran pemerintah, pebisnis, aktivis lingkungan, media dan masyarakat.

Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa pameran terbesar di Yogyakarta, Yogyakomtek, pada tahun ini mengambil isu seputar Green IT. Dilaksanakan mulai 1 Oktober 2011 mendatang pada pukul 09.00 WIB di Yudhistira Hall – Jogja Expo Center, Yogyakomtek 2011 akan dirangkai dengan Seminar Nasional Green IT yang bertema “Embracing People for Green Environmental Innovation.” Seminar ini akan menghadirkan 250 peserta dari jajaran Pemprov DIY, vendor, peserta pameran, pimpinan asosiasi tingkat provinsi, pebisnis TI dan media.

Para pakar dan aktivis lingkungan hidup akan menjadi nara sumber dalam seminar ini, diantaranya Gusti Muhammad Hatta (Menteri Negara Lingkungan Hidup RI), Paul Cheok (Senior Manager – Technical Services, Toshiba Singapore), Onno W. Purbo (Praktisi TI) dan Sutiono Gunadi (General Manager PT. Teknotama Lingkungan Internusa (EcoStar Group)), serta Wing Wahyu Winarno sebagai moderator.

Seminar Nasional Green IT akan membahas masalah dampak teknologi terhadap lingkungan, bagaimana memproduksi produk-produk green technology, manfaat dan prospek green technology  dalam kehidupan di masa mendatang, serta penanganan limbah dari barang-barang elektronik secara tepat dan efisien.

Onno W. Purbo mengatakan, “Kecanggihan teknologi tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan lingkungan sebenarnya merupakan sebuah kemunduran. Kehadiran teknologi ramah lingkungan adalah solusi bagi kehidupan berkesinambungan di masa mendatang. Dan secara teknis, kita semua dapat melakukan upaya penghematan energi dengan produk-produk TI yang saat ini telah kita miliki.”

Hadi Santono
, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) selaku tuan rumah Yogyakomtek 2011 menyampaikan, “Yogyakarta selalu berupaya mempertahankan pelestarian lingkungan meski kota ini selama bertahun-tahun telah menjadi kota yang majemuk, mengingat Yogyakarta termasuk salah satu objek wisata terbesar bagi seluruh wisatawan Indonesia dan mancanegara. Karenanya, suatu kehormatan dan kebanggaan jika Yogyakomtek 2011 bisa menjadi inisiator  bagi kemajuan lingkungan hidup di masa kini dan mendatang.”

Sementara Soegiharto Santoso, Pebisnis TI yang menjadi mitra dalam Yogyakomtek menambahkan, “Seperti halnya yang telah terjadi di negara-negara maju, negara-negara berkembang seperti Indonesia juga memiliki kewajiban untuk melakukan transfer teknologi ramah lingkungan guna mensukseskan pengurangan emisi dan mencegah pemanasan global. Upaya nyata penyelamatan lingkungan saat ini adalah investasi terbesar bagi kelangsungan hidup di masa mendatang.”

Kementerian Lingkungan Hidup, tambah Soegiharto, telah menyatakan dukungannya terhadap Seminar Nasional Green IT di Yogyakomtek 2011 dan akan mengupayakan kehadirannya di acara ini.

Selain Seminar Nasional Green IT, Yogyakomtek 2011 juga menggelar Green IT Award, lomba poster Go Green IT, Fun Bike, pameran produk terbaru, workshop TI dan rangkaian acara lainnya.

Yogyakomtek 2011 didukung oleh para vendor TI kelas dunia diantaranya oleh Acer, Asus, Axioo, BenQ, Buffalo, Canon, Dell, Epson, Fuji Xerox, GigaByte,  Lenovo, Logitech, MSI,  Toshiba, V-Gen, Wearnes,  Vaio,  Zyrex dan lain-lain serta Majalah BISKOM sebagai media partner.

3 COMMENTS

  1. sbenarnya apakah indonesia sudah bisa di bilang sebagai negara yang mempunyai tekhnologi yang maju?karena banyak kesalahan dalam penyalahgunaan IT yang berdampak negativ pada pemuda indonesia..

  2. Terimakasih, informasinya. Sebenarnya untuk menuju ke arah Green IT sangat terbuka, saat ini teknologi infomasi sdh banyak yg mengarah ke kantor bebas kertas(paperless) misal: e-proc, e-ktp, e-document, dan e-e lainnya,sehingga dampak lebih jauh bisa mengurangi jumlah pohon yg ditebang untuk bahan pembuat kertas. Hanya konsekuensinya banyak, salah satunya komitmen pemerintah terhadap pengunaan TI yg harus jelas implementasinya bukan hanya regulasi dan teorinya saja…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.