Ini mungkin gila, tapi bonus sebesar Rp. 2 milyar itu benar-benar ada. Siapa pun memiliki kesempatan untuk berkompetisi mendapatkan uang tersebut.
SEBAGAI bukti keseriusan dan kebenaran mengenai keberadaan progam berbonus Rp. 2 milyar atau 2 M, berbagai bentuk promosi telah dilakukan. Pembuatan website juga dilakukan untuk memudahkan orang mendapatkan info tentang bonus Rp. 2 milyar secara online. Lalu siapakah orang dibalik semua ini yang mempunyai ide gila memberikan uang sebesar itu?
Dia adalah Thomas Sugiarto, seorang Inspiring Entrepreneur (www.thomassugiarto.com) yang sangat antusias menjalankan bisnis yang dikembangkannya saat ini. Termotivasi ingin mengajak orang lain ikut sukses bersamanya, ide program 2 M muncul untuk mencari orang-orang hebat yang bisa masuk dalam teamnya di dunia asuransi yang telah digelutinya selama 10 tahun. Ia berkeyakinan bahwa bisnis keuangan di bidang asuransi unitlink mempunyai masa depan yang sangat cerah, karenanya dia berani membuat program 2 M untuk pengembangan team di perusahaannya.
“Perusahaan yang sedang saya bangun ini dinaungi oleh sistem agency dari perusahaan asuransi ternama di Indonesia yang berpusat di Inggris. Program ini saya buat untuk memberikan tantangan pada mereka-mereka yang ingin sukses bersama saya,” ujar pria berusia 44 tahun ini.
Dengan latar belakang sales, sebelum menekuni dunia asuransi bapak dari satu orang anak ini lebih dulu menekuni bisnis property. Berawal dari karyawan biasa, lalu mulai mendirikan kantor property sendiri di wilayah Pondok Indah pada tahun 1997. Melihat pembeli dari kalangan atas, ia mulai merubah keinginannya untuk menjadi seperti mereka yang memiliki penghasilan 10 kali lipat dari dirinya, bahkan lebih.
“Untuk mencapai hal tersebut bisa saja dengan bisnis property yang saya tekuni waktu itu, tentunya dengan bekerja dan berusaha lebih banyak lagi. Tapi waktu saya akan terbuang banyak hanya untuk bekerja dan resikonya akan lebih besar lagi. Akhirnya saya berfikir profesi apalagi yang mampu memberikan uang banyak dan waktu banyak,” terangnya. Lalu, ditemukanlah dunia asuransi. Meskipun pada waktu itu posisi sebagai pemilik usaha property, tetap saja ia memulai karir asuransinya dari nol. Hal ini dilakukannya karena ia menganggap, kalau ingin sukses di sebuah bisnis harus mulai dari nol sehingga tahu mulai A sampai Z lika-liku bisnis tersebut.
Dengan tekad bulat, akhirnya setahun setelah menekuni bisnis asuransi, pada tahun 2003 bisnis property mulai ditinggalkan dan diserahkan sepenuhnya kepada sang istri. Karena fokus, karirnya di asuransi pun mulai naik sampai menjadi Senior Agency Manager dan mendirikan kantor Agency Asuransi bernama enTRpreneur$ yang berfungsi mencetak orang-orang yang bekerja di bidang sales tetapi mindset-nya seorang pebisnis.
Selanjutnya bagaimana pria yang murah senyum ini bisa membuat program 2 M? Berikut petikan wawancara BISKOM di tempat kerjanya.
Kenapa ada program 2 M ini?
Bisnis kami berbeda dengan bisnis konvensional. Kalau bisnis konvensional, seseorang bekerja dari bawah naik ke supervisor, manager, lalu direktur atau Presiden Direktur. Ini kan modelnya krucut, satu orang diatas. Sedangkan kami dari kantor pusat, modelnya Plateau (dataran tinggi), artinya semua orang memang dari bawah tetapi kalau dia berhasil akan sampai diatas dan semua orang berhak mempunyai kesempatan untuk sampai diatas. Namanya Agency Manager, sejajar dengan posisi saya.
Nah,kebijakan dari kantor pusat adalah begini, bila saya seorang Agency Manager berhasil menelurkan seorang Agency Manager juga atau saya sebut anak, maka saya mendapatkan komisi 6% tiap tahunnya dari kantor pusat sesuai hasil yang didapat dari grup anak tadi. Kalau anak tadi juga berhasil menelurkan Agency Manager atau saya sebut disini cucu, maka saya dapat 4% dari cucu ini.
Bisa dibayangkan kalau tiap tahunnya saya berhasil menelurkan banyak anak dan anak tersebut juga menelurkan banyak cucu, tentunya komisi yang saya terima akan sangat besar sekali tiap tahunnya. Oleh sebab itu uang sebesar 2 M ini tidak ada artinya dibandingkan hasil yang saya dapatkan nanti. Makanya saya berfikir untuk menemukan orang hebat yang bisa melahirkan anak hebat, dengan program ini saya akan memancing mereka. Jadi simplenya adalah saya menggunakan strategi siapa mau sukses dan mau uang, ayo datang ikut saya. Kalau yang tidak termotivasi, sudah biarkan saja.
Apa tujuannya dan pihak mana yang mensponsori program ini?
Saya tidak mau membuang waktu untuk lama-lama cari sponsor dan sebagainya. Saya mau cepat mendapatkan orang yang berkualitas. Uangnya sudah saya siapkan dan ini dari kantong pribadi saya sendiri tanpa ada bantuan dari kantor pusat. Sepengetahuan saya di Indonesia program ini baru yang pertamakali dilakukan secara personal. Mau itu di dunia asuransi, properti, otomotif, maupun reksadana, baru saya yang memberikan bonus 2 M sehingga ini bisa masuk kategori rekor Indonesia. Tetapi yang terpenting adalah saya mau mendapatkan orang yang terbaik sehingga mereka bisa mengembangkan team.
Bagaimana cara mengikuti program ini dan apa saja syaratnya?
Tidak ada biaya, kalau mau bisa menghubungi kami dan nanti akan kami lakukan wawancara. Syaratnya, saya mau orang yang mempunyai impian besar, tidak mudah puas dengan apa yang ada hari ini, integritasnya baik, pekerja keras, mau belajar dari nol, suka membantu orang lain, senang melihat kesuksesan orang lain, ulet, kreatif, punya leadership, dan kalau bisa punya entrepreneurship. Tapi sasarannya adalah penguasa, senior manager, eks perbankan atau asuransi, tetapi pada prinsipnya tidak melihat itu. Kalau dapatkan itu lebih baik.
Apakah program ini akan berkelanjutan?
Saya berencana ini adalah program jangka panjang bukan jangka pendek. Karena saya menginginkan suatu bisnis dimana uang dan waktu berjalan secara ideal. Saya ingin program ini nanti menjadi suatu sistem, jadi sistem inilah yang sekarang saya jajaki.
Selain di web, promosi dilakukan di mana lagi?
Di koran dan nanti di banyak tempat juga ada banner. Selain itu, kami juga akan menyediakan booth-booth di mall yang menawarkan program 2 M ini. Namun yang paling penting saat ini adalah web, karena orang bisa secara langsung tinggal klik untuk mengetahui program 2 M dan tentang diri saya.
Sejauh mana web akan mempengaruhi image Anda?
Tentunya sangat besar. Tidak bisa dipungkiri sekarang adalah jamannya digital dan banyak orang yang memanfaatkan teknologi ini untuk mendapatkan informasi maupun hanya sekedar bergaul. Terus terang saya bukan orang yang paham tentang dunia digital, tetapi saya berfikiran sangat terbuka sehingga terus belajar untuk menggunakannya. Saya percaya bahwa dengan web, orang bisa tahu tentang saya hanya dalam hitungan detik dengan sekali klik. Jadi saya percayakan web kepada profesional untuk membuatnya sesuai yang saya inginkan, disamping menggunakan Facebook dan Twitter secara efektif.
Beberapa waktu lalu Komunitas Sales Indonesia (Komisi) dibentuk dan Anda tergabung di dalamnya. Apa misi Anda secara pribadi?
Satu misi saya adalah saya mau banyak orang di luar sana yang mau menghargai profesi sales, karena profesi ini bisa memberikan kekayaan. Andaipun orang itu tidak sukses atau kaya menjadi sales, itu merupakan kesalahannya karena tidak menjalankan secara benar sebagai seorang entrepreneur maupun sebagai seorang yang service provided. Saya mendukung keberadaan Komisi, untuk menginspirasi saya disamping melakukan share pengetahuan dan skill yang saya miliki yang mungkin saja diperlukan orang lain.
Bagaimana prospek bisnis di 2012?
Luar biasa. Bagi saya, setiap hari adalah luar biasa. Dengan situasi apapun, setiap hari adalah luar biasa, tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Saya memposisikan diri saya seperti orang yang sedang main selancar angin. Meskipun udara atau angin meniup dari kiri maupun ke kanan, saya harus bisa menyesuaikan layar untuk bisa hidup lebih baik lagi.
Bagaimana Anda memandang dukungan pemerintah terhadap perkembangan teknologi dalam negeri?
Di sini saya berbicara sebagai seorang yang netral. Sebagai pebisnis, saya merasa yakin pemerintah pasti memperhatikan itu, namun pemerintah juga mempunyai kesulitan sendiri. Dan sebagai pebisnis sejati, kesuksesan kita tidak tergantung pada dukungan yang pemerintah siapkan. Jadi diri saya lah yang harus dipersiapkan, dengan ada atau tidak-nya dukungan pemerintah. Jangan menunggu situasi sudah beres lalu jalan, karena kita akan ketinggalan kesempatan untuk maju.