AKHIR tahun biasanya digunakan sebagai momen evaluasi kinerja selama setahun ke belakang, untuk kemudian merancang program setahun ke depan. Berbagai survei pun bermunculan untuk menyajikan kinerja dalam wujud angka-angka statisktik. Ada yang menunjukkan kemajuan signifikan, ada pula yang terpuruk atau masih dalam kondisi stagnan.
Statistik yang muncul bukan hanya bagaimana peningkatan penjualan sebuah produk teknologi informasi, tapi juga sebuah proyek, seperti halnya proyek Universal Service Obligation (USO) atau kewajiban pelayanan umum yang tengah digarap pemerintah melalui Kementerian Negara Komunikasi dan Informatika (Menegkominfo). Sejauh mana perkembangannya sejak program ini digulirkan 2008 silam? Karena hingga kini belum juga rampung atau belum mencapai target yang ditetapkan, tak heran jika sejumlah pihak mempertannyakan bagaimana progress USO.
Para pengamat menilai, sejumlah faktor penyebab antara lain penggunaan dana USO yang dinilai masih perlu dipermak agar lebih tepat menyasar tujuannya, yakni menyediakan layanan informasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Karena itu diperlukan masukan-masukan dari berbagai pihak, terutama operator telekomunikasi yang berkontribusi dengan iuran wajib 1,25% dari gross revenue untuk program USO.
Pada edisi kali ini kami menyajikan Headline “USO, Kabarmu Kini” sebagai pengingat berbentuk catatan kecil sehingga semua stakeholder yang terlibat di dalamnya kembali memperkuat program ini dalam pelaksanaan yang nyata, efektif dan efisien dengan mempertimbangkan risiko yang bakal dihadapi ke depan. Sebab penyelenggaraan layanan telekomunikasi untuk daerah terpencil dan daerah yang secara ekonomis masih belum menguntungkan dalam pandangan para penyelenggara jasa telekomunikasi.
Sebenarnya, penyelenggaraan kewajiban USO sejauh ini telah dilaksanakan dengan cukup baik oleh pemerintah melalui Badan Penyedia dan Pengelolaan Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). Namun demikian,masih banyak kegiatan penyelenggaraan program USO yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, baik yang terkait dengan model pembangunan, masalah kelangsungan dan model bisnis ke depan, pemilihan wilayah operasional, dan transparansi penggunaan dana USO yang notabene adalah dana titipan para operator. Dengan kata lain, program USO belum memuaskan para operator karena tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
Dengan momen evaluasi kinerja program USO akhir tahun ini, sejumlah catatan yang disajikan pada Headline kali ini barangkali bisa mengingatkan para pengambil kebijakan dan juga masyarakat.
Selamat membaca, Selamat Natal 2012 dan Selamat Tahun Baru 2013, semoga di tahun yang baru kita bisa meningkatkan kinerja yang lebih baik dibanding tahun kemarin. •