Manajemen atau organisasi harus paham bahwa dibutuhkan strategi kuat untuk mengubah data yang tersedia menjadi keuntungan bisnis. Penting bagi kalangan pebisnis untuk mengadopsi pendekatan baru tentang ‘data sebagai aset modal’ dan menentukan strategi menyeluruh terkait big data yang akan memberi informasi bernilai.
PERUBAHAN fokus tentang big data memungkinkan organisasi untuk berinovasi dengan informasi dan menghasilkan pendapatan tambahan. Neville Vincent, Senior Vice President dan General Manager Hitachi Data Systems Corporation (HDS) Asia Pasifik mengakui, saat ini sebagian besar organisasi memiliki ‘dana’ terbatas terkait modal-data yang menghambat mereka untuk mewujudkan potensi dari informasi. Apalagi, anggota staf ingin lebih banyak informasi dan menyadari potensi pendapatannya. Sayangnya mereka tidak memiliki akses.
Hasil survei oleh HDS bertajuk “The Hype and the Hope: The Road to Big Data Adoption in Asia Pacific” terungkap, hampir setengah dari perusahaan di Asia Pasifik percaya bahwa big data dapat meningkatkan pendapatan sebesar 25%, dengan HDS proyeksi US$ 250 miliar kenaikan pendapatan potensial. Namun, lebih dari separuh perusahaan tidak ada kemajuan dalam strategi big data.
“Mengambil keuntungan dari big data bukan semata tentang teknologi informasi (TI) tetapi merupakan praktek bisnis yang sehat. Keberhasilan masa depan organisasi akan tergantung pada pemilik bisnis yang mampu menentukan strategi big data dan divisi TI yang menyediakan informasi bernilai,” papar Vincent.
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan di Asia Pasifik telah mengalami kesuksesan yang terbatas dalam menerapkan strategi big data. Sementara sepertiga mengatakan lebih maju dengan baik, lebih dari setengah telah membuat kemajuan yang terbatas. 80% karyawan line-depan percaya memperbaiki akses ke data adalah penting, hanya 19% dapat mengakses data diperlukan.
Meskipun kurang berkembang, responden percaya pada kemampuan big data untuk meningkatkan bisnis mereka: lebih dari 70% mengatakan big data itu dapat memberikan keuntungan dalam produktivitas, profitabilitas, dan inovasi. Alasan lambat adopsi strategi big data sangat beragam. Responden mengatakan komunikasi internal dan pembagian informasi yang lemah dan juga kurangnya in-house skills dan software. Hampir dua-perlima mengatakan, strategi big data perusahaan tidak dikomunikasikan dengan baik. Keterbatasan untuk mengangkat big data juga ada, di samping luasnya kepercayaan tentang penggunaan secara efektif data; lebih dari tiga-perempat percaya bahwa big data sangat penting untuk sukses.
Industri telekomunikasi (67%), consumer goods (57%) dan jasa keuangan (52%) merupakan pemimpin yang memahami bahwa big data sangat mampu meningkatkan pemahaman mereka atas apa yang dibutuhkan pelanggan. Meski demikian, lebih dari 60% dari perusahaan di bidang jasa keuangan dan industri consumer goods belum memulai program big data. Healthcare dan life science masih tertinggal jauh di belakang; karena 72% dari mereka belum menjalankan program big data.
Di HDS, organisasi harus mengatasi masalah-masalah ini dan memaksimalkan nilai big data dengan mengubahnya menjadi intelijen bisnis:
Memastikan ‘penyesuaian’ budaya di seluruh organisasi: Para eksekutif level-C harus menyadari dampak signifikan dari big data pada pendapatan dan daya saing, serta mengambil peran untuk mendefinisikan strategi big data. Organisasi harus mengadopsi kebijakan yang membantu memecah silo, meningkatkan komunikasi internal, dan membangun platform teknologi canggih yang dapat mendukung manajemen informasi dan analisis.
Integrasi TI Lebih Awal: Departemen TI harus dilibatkan dalam siklus perencanaan bisnis lebih awal and lebih terintegrasi erat dengan bisnis dengan tujuan untuk menterjemahkan data menjadi informasi bernilai, dan meningkatkan keuntungan dari aset modal data. Kontribusi TI dapat dihitung dan memiliki dampak nyata pada meningkatnya hasil pendapatan. Memahami kebutuhan bisnis yang nyata dan menghantarkan informasi bernilai dengan menggunakan teknologi yang tepat dan mitra teknologi yang tidak hanya memberikan analisis canggih, tapi juga menghantarkan otomatisasi tingkat tinggi yang dapat menghilangkan beban operasional harian. •