Pameran P3DN-2PEMBERLAKUAN Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015 sudah di depan mata. Salah satu tujuan AEC 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai negara-negara dengan aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, bebas tenaga kerja terdidik, dan bebas modal (single market and production base). Karenanya, siap atau tidak siap, Indonesia sebagai negara anggota ASEAN mutlak melakukan peningkatan daya saing dalam menghadapi perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Sayangnya, Indonesia sering kali dianggap belum siap dalam menghadapi tantangan ini. Tingginya serbuan barang-barang impor sebagai imbas dari perdagangan bebas, membawa pengaruh pada daya saing industri dan pengamanan pasar produk dalam negeri.

Menghadapi hal tersebut, pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk terus mendorong peningkatan penggunaan produk-produk industri dalam negeri, baik melalui penerapan regulasi maupun sejumlah program stimulan lainnya. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri sendiri dimaksudkan agar dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan memberdayakan industri dalam negeri.

Pameran P3DN-1Kementerian Perindustrian (Kemenperin) umpamanya, terus melakukan kampanye Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di setiap lini kegiatan ekonomi. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa, pemerintah secara tegas mengamanatkan bahwa instansi pemerintah wajib memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD, terutama untuk produk yang nilai capaian tingkat kandungan dalam negerinya telah mencapai minimum 25% atau 40% termasuk Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).

Sebagai implementasi Inpres tersebut, Menteri Perindustrian mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 49/M-IND/PER/05/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Melalui Inpres dan Peraturan Menteri tersebut, pemerintah akan menjadi pionir dalam optimalisasi penggunaan produk dalam negeri yang nantinya diharapkan akan diikuti oleh masyarakat luas.

Disamping menyiapkan tatanan kebijakan dan sosialisasi dalam pelaksanaan P3DN, Kemenperin juga melakukan monitoring, evaluasi dan penyelesaian masalah dari pelaksanaan P3DN tersebut. Salah satunya yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010 adalah pemberian penghargaan P3DN yang dinamakan “Cinta Karya Bangsa”, dengan tujuan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan pemerintah kepada Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, BUMN, BUMD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah berprestasi dalam melaksanakan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Pameran P3DN-3Selain itu, upaya yang dilakukan Kemenperin, dalam hal ini Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur, adalah dengan mensosialisasikan kemampuan industri dalam negeri dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri melalui promosi yang dikemas dalam Pameran P3DN yang pada 2014 ini memilih tema “Karya Indonesia”.  Acara ini dilaksanakan di Grand City Convention & Exhibition Surabaya, Jawa Timur, 30 April hingga 4 Mei 2014.

Wakil Ketua Umum KADIN Jawa Timur, Mochamad Rizal mengungkapkan optimisme bahwa kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sanggup menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015.

“Keoptimisan ini karena perkembangan bisnis UMKM khususnya di Jawa Timur kini banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Beberapa waktu lalu hanya 30 persen UMKM yang sudah tersentuh penyaluran kredit perbankan. Penyebabnya, lebih dipicu pemberlakuan persyaratan yang ketat seperti ada tidaknya keberadaan agunan atau lamanya berbisnis. Tetapi perlahan, nantinya hal ini akan berubah, terlebih dengan dukungan dari Kemenperin,” paparnya.

Pameran P3DN 2014 melibatkan masyarakat secara langsung, pemerintah, penggiat ekonomi, asosiasi, pelajar dan sektor industri, mulai dari Pertanian, Kesehatan, Kontruksi, Transportasi, Pertambangan, Pendidikan, Telekomunikasi hingga Teknologi Informasi (TI).

Peran TI sendiri sangat penting dalam peningkatan daya saing, mengingat penerapannya dipercaya mampu mempermudah aktifitas para pelaku bisnis dan usaha kecil menengah (UKM), serta mempercepat proses go global.

Dalam pameran P3DN “Karya Indonesia” 2014, BISKOM terlibat sebagai media partner. •

Berita terkait:

Masuki Tahun Kelima, Pameran P3DN Resmi Digelar

Perusahaan TI Ikuti Pameran P3DN di Surabaya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.