Konferensi TI 2014BERHARAP menemukan konsep-konsep pengembangan serta penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan menggunakannya untuk membangun platform dengan skala nasional, Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke-10 kembali digelar pada 23-25 Juni 2014 di Aula Barat ITB. Sesuai dengan tujuan tersebut, konferensi yang diselenggarakan oleh e-Indonesia Initiatives (eII) dan Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) ITB mengangkat tema “Smart System Platform for The Nation”.

Konfrensi TI  ini bertujuan menjadi forum komunikasi antara peneliti, penggiat, birokrat, pemerintah, pengembang sistem, kalangan industri dan seluruh komunitas TI Indonesia maupun luar negeri. Hasil konferensi ini telah menjadi penerapan TI nasional antara lain Dasa Sila TI Bandung dan masukan bagi program-program TI nasional seperti Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Detiknas).

Pada hari pertama kegiatan ini diselenggarakan sesi paralel di mana peserta konferensi dari berbagai instansi mempresentasikan berbagai penelitian yang dibagi menjadi beberapa topik utama yang meliputi Konsep dan Pengembangan Smart City, Infrastruktur untuk Smart City, Tata kelola untuk Smart City, Desain dan Perancangan untuk Smart City, serta Aplikasi dan layanan untuk Smart City.

“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat terus memberikan masukan bagi stakeholder TIK di Indonesia menjadi semakin efisien dan sesuai dengan visi misi bangsa Indonesia. Forum ini juga diharapkan akan terus dilaksanakan secara kontinyu dan periodik sehingga kontribusinya semakin nyata terlihat dan langsung berdampak bagi pertumbuhan pembangunan nasional,” harap Suhono Harso Supangkat, Ketua Umum eII, dalam sambutannya.

Pada hari kedua dihadirkan Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI sebagai  keynote speaker yang membahas “Infrastruktur untuk Kota yang Cerdas”. Kemudian dilanjutkan dengan sesi “Strategi Menuju Smart City” yang dibawakan Wali Kota Bandung, Moch. Ridwan Kamil dan perwakilan Wali Kota Banda Aceh yang memaparkan strategi kota masing-masing untuk menjadi kota yang cerdas. Perwakilan PT Telekomunikasi Indonesia dan Kementrian Bappenas turut menjadi pembicara pada sesi ini.

Pada sesi selanjutnya dihadirkan Bima Arya (Walikota Bogor), Ramadhan Pomanto (Walikota Makassar), Roos Akbar (Guru Besar SAPPK ITB) dan Ivan C Permana (Direktur Head of Technology and System PT. Telkomsel) yang membahas mengenai “Kesiapan Pemangku Kepentingan Menuju Smart City”.

Pada sesi terakhir dihadirkan pembicara di bidang bisnis yang membahas “Peranan Industri TIK dalam Persoalan Kota” oleh perwakilan dari PT. XL Axiata, PT. Indosat, PT. Q-Free, dan Guru Besar SBM ITB, Utomo Sarjono Putro.

Perwakilan dari Kementrian Komunikasi dan Informasi RI beserta Guru Besar Universitas Indonesia, Sudarsono Hardjosukarto, menjadi keynote speakers pada hari terakhir. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu pembahasan mengenai “Kebijakan Regulasi dan Standardisasi” oleh BPPT, Dirjen Aplikasi dan Informatika, Badan Litbang Kemenhub RI, Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi (Mastel), dan Detiknas. •IWA

Berita terkait:

Pemkot Makassar Gandeng ITB Kelola Smart City
Asosiasi dan Penggerak TIK Nasional Sepakati Roadmap dan Menteri TIK Kedepan
SUHONO H. SUPANGKAT: Smart City Terkendala Regulasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.