Jakarta, BISKOM – Memasuki masa pensiun, Jenderal Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah digantikan oleh Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang sebelumnya menjabat Pangkostrad.
Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jenderal TNI Budiman kepada Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah dilakukan dan dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko (25/7).
Seperti diketahui, TNI AD merupakan salah satu lembaga yang lekat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Sebelumnya, Budiman sempat mengundang asosiasi dan penggiat TI, Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), Federasai Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Industri Pertahanan, Peneliti dan Wartawan untuk berbuka puasa bersama di Markas Besar TNI AD, Jakarta (21/7).
Dalam sambutannya, jenderal bintang empat ini mengucapkan rasa terimakasihnya kepada para undangan yang selama ini telah ikut berperan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta mendorong TNI AD menjadi lebih kuat.
“Perananan yang dirasakan selama ini, peneliti membantu menghasilkan suatu penelitian yang nantinya bisa dibuat oleh industri pertahanan dalam mempersenjatai TNI AD dengan teknologi terdepan. Begitu pula asosiasi maupun penggiat TI yang dinaungi FTII telah banyak melakukan pembelaan-pembelaan terhadap negara melalui perjuangan dibidang TI,” paparnya.
Ketua Umum FTII, Sylvia W Sumarlin mengakui, selama dua tahun belakangan ini telah mendampingi anggota TNI AD dalam memberikan training di bidang cyber, seperti hacking, penetrasi, defence, maupun forensik yang semuanya ini sebenarnya bertujuan untuk mempersiapkan cyber army di Indonesia, dimana negara lainnya seperti China dan Korea sudah memilikinya.
“Para prajurit kini memiliki kemampuan untuk terjun langsung melihat virus, botnet dan bagaimana menutup firewall,” papar Sylvia.
Sekarang ini FTII menyiapkan perangkat yang available yang bisa digunakan TNI AD, seperti aplikasi untuk menghadapi serangan cyber yang bisa kapan saja terjadi. Karenanya, di kesempatan terpisah belum lama ini, Sylvia berharap kerjasama FTII dengan TNI AD ini bisa terus berlanjut dibawah kepemimpinan Letjen Gatot Nurmantyo.
Soegiharto Santoso, Pimpinan Umum Media Biskom dan Pengusaha TI, yang hadir dalam acara buka puasa bersama dan acara Sertijab mengatakan, “Ketahanan cyber bukan hanya tugas TNI semata, namun juga tanggung jawab bersama. Sebagai pengusaha, saya menyambut baik tawaran TNI AD untuk terlibat aktif menjaga kedaulatan negara dari cyber attack. Tentunya kedepan dibawah kepemimpinan Letjen Gatot Nurmantyo, para pengusaha berharap akan tetap terbuka untuk kerjasama-kerjasama yang menguntungkan bangsa.”
Di kesempatan yang sama, juga hadir Pakar Internet, Onno W. Purbo. Ia bersama TNI AD dan Universitas Surya memang tengah mengembangkan teknologi Open BTS. OpenBTS ini akan digunakan untuk operasi TNI di wilayah perbatasan atau di daerah yang terkena bencana alam. “Saat ini kami komit memberi pelatihan untuk TNI-AD, selanjutnya akan sosialisasi teknologi ini ke Komando Daerah Milter (Kodam). Semoga pelatihan ini akan tetap berlanjut ke depannya,” kata Onno.
KASAD Letjen Gatot Nurmantyo sendiri saat sertijab mengatakan, setelah dilantik menjadi KASAD, dirinya ingin melanjutkan apa yang telah dilakukan Jenderal Budiman, terutama pembinaan prajurit TNI AD.
Simak komitmen Letjen Gatot Nurmantyo selengkapnya di http://www.youtube.com/watch?
Artikel Terkait:
– JENDERAL TNI BUDIMAN: Modernisasi Alutsista Tingkatkan Pertahanan Negara
– DISRUPTO : The Movement to Disrupt & Transform The Nation
– Moeldoko: Wilayah Perbatasan Perlu Penanganan Khusus
– TELAH TERBIT BISKOM EDISI JUNI 2014
– FTII Harap Cyber Army Terwujud di Bawah KASAD Baru
– Gandeng FTII, TNI AD Perkuat Prajurit Paham TI
– Perkuat Sistem Pertahanan, TNI AD Luncurkan OpenBTS
– Onno W. Purbo Masuk Dalam Calon Menteri Kabinet Jokowi