SEORANG instruktur kursus komputer dari Ende Flores NTT berkisah, di daerahnya keterampilan warga di sana dalam mengoperasikan komputer masih terbilang minim. Dari tuturannya itu tergambar betapa kesenjangan digital masih tampak. Di pulau kecil dan terpencil lainnya penetrasi digital harus digalakkan lagi, terlebih di pelosok perbatasan negara.
Seiring lahirnya Undang-undang Desa, maka makin menguatkan penekanan bahwa pembangunan harus bertumpu ke desa. Pembangunan dari desa, oleh desa, dan untuk desa telah dipayungi dengan regulasi dan dukungan anggaran. Pembangunan di bidang teknologi informasi (TI) di desa pun lebih digerakkan.
Warga desa tak perlu meninggalkan tradisi agrarisnya dan adat istiadat desanya untuk meraih jalan kesejahteraan. Namun mereka harus berani melompat ke fase post-industrial untuk mendayagunakan potensi desa secara maksimal.
“Untuk itu warga desa butuh teknologi, baik teknologi informasi ataupun nano teknologi, yang mandiri, seperti open source yang tidak membangun ketergantungan baru. Desa akan memenangkan persaingan berbekal kecepatan dan ketepatan dalam mengelola informasi,” kata anggota DPR RI, Budiman Sudjatmiko.
Sebab tak bisa dipungkiri di masa depan desa global makin nyata. Jika kita tidak melompat ke sana, hanya bakal tergerus arus informasi global. Karena itu kita menyambut baik berbagai gerakan yang mengarah pemberdayaan desa dengan mengoptimalkan TI. Karena itu pula pada edisi Agustus ini BISKOM menyajikan headline ‘Menggerakan TI Masuk Desa’ bertepatan dengan moment disahkannya UU No.6/2014 tentang Desa, terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden yang baru, serta HUT Kemerdekaan RI ke-69. Selain itu juga ditampilkan artikel lainnya dengan tema yang aktual dan telah menyita perhatian masyarakat dan komunitas TI.
Kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas sajian tulisan pada edisi-edisi mendatang agar BISKOM sebagai Mitra Komunitas Telematika menjadi referensi utama dan terpercaya bagi masyarakat TI, dengan menampilkan para narasumber yang kompeten, seperti Budiman Sudjatmiko yang kini aktif terjun ke dunia TI meski dari dulu dikenal sebagai politisi.
Kita berharap akan ada lebih banyak lagi figur-figur baru di dunia TI agar makin memperkuat penetrasi TI di berbagai bidang. Sebab bangsa Indonesia harus bisa membuat lompatan yang lebih jauh lagi demi meningkatkan kehidupan yang lebih baik.
Akhir kata kami ucapkan mohon maaf lahir dan bathin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah bagi yang merayakan, dan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-69, semoga kita bisa terus mengisi kemerdekaan bersama pemerintahan yang baru, menjadi bangsa yang lebih maju dan berdaya saing tinggi. •