MENJELANG pagelaran tahunan Asia Pacific Information and Communication Technology Alliance (APICTA) Award 2014, para nominator Indonesia yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, perusahaan maupun government mulai mempersiapkan diri di bootcamp APICTA 2014 yang berlangsung selama tiga hari, 24-26 November 2014, di Hotel Amaroossa Grande Bekasi, Jawa Barat.
Dalam bootcamp APICTA ini, para peserta yang merupakan para jawara dalam ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2014 dan juga lembaga atau perusahaan terpilih mulai melakukan berbagai pelatihan untuk mempresentasikan karyanya di bidang teknologi informasi (TI). Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) selaku penyelenggara bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) memfokuskan pelatihan untuk lebih mematangkan ke 24 tim yang ada agar lebih siap menghadapi kompetisi APICTA.
“Melalui pelatihan ini kami akan dapat melihat apa saja kelemahan dan kekuatan dari masing-masing tim. Para mentor akan memberikan penilaian dan mengarahkan untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada. Intinya, kami ingin para peserta bisa membuat presentasi yang impresif dalam menjelaskan produk aplikasinya, konsep dan cara berkomunikasi sehingga juri interest dan memberi nilai yang baik nantinya,” ujar Djarot Subianto, Chairman Aspiluki, di Bekasi (25/11).
Ketua Umum FTII, Sylvia Sumarlin menambahkan, presentasi selalu menjadi kendala para tim dari Indonesia untuk menang dalam setiap mengikuti APICTA. Hal ini bisa disebabkan karena gugup, urutan slidenya tidak menarik maupun karena bahasa yang tidak dikuasainya sehingga semakin sulit terdengar. “Jadi fokus kami dalam bootcamp ini selain memperbaiki aplikasinya sendiri tetapi lebih kepada presentasi yang difokuskan untuk diperbaiki,” papar Sylvia.
APICTA Award yang akan berlangsung pada 27-30 November 2014 di Jakarta, akan diikuti 17 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, China Taipei, Hong Kong, India, Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Republik Rakyat Cina, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia yang turut serta dalam 11 kategori dari 17 kategori yang perlombakan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Bambang Heru Tjahjono menyebutkan, ajang APICTA Award merupakan kesempatan bagi karya-karya anak bangsa di bidang TIK untuk bisa bersaing dan dipasarkan tidak hanya dalam kawasan Asia Pacifik saja namun juga dalam skala global nantinya. “Untuk para mentor, saya harapkan dapat memberikan dan membagikan pengalaman-penglaman, best practice dan tips bagi peserta bootcamp 2014 ini,” ucapnya.
Para mentor yang terdiri dari industri dan komunitas, menurut Bambang, memegang peranan penting dalam membangun ekosisitem inovasi dan kreativitas. Diharapkan, ajang ini bisa terus mendorong pengembangan inovasi, kreativitas dan kemampuan pengembangan TI di kalangan anak muda semenjak dini, sekaligus membimbing peserta agar memilki jiwa digitalpreneur melalui kompetisi-kompetisi yang sehat, imbang dan dinamis.
APICTA Award 2014 didukung oleh BISKOM sebagai media partner. •ANDRI/TAUFIK (foto)