WILAYAH Asia Pasifik diyakini bisa mendominasi sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global di masa depan. Saat ini saja, banyak karya inovatif yang sudah dihasilkan oleh para ‘Generasi Z’ atau mereka yang lahir setelah tahun 1990. Hal ini dikatakan Ketua Umum FTII, Sylvia W. Sumarlin, saat Asia Pasific ICT Alliance (APICTA) Awards 2014, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta (30/11).
Sylvia yang juga merupakan salah satu Ketua APICTA Awards 2014 mengatakan, “Dalam empat tahun terakhir telah terjadi peningkatan partisipasi APICTA Awards yang berasal dari sekolah dan perguruan tinggi. Peningkatan juga terjadi untuk kategori start–up.”
“Kami mengamati karya mereka sangat baik, terutama dalam matematika dan ilmu pengetahuan, dan mereka secara alami juga ingin menyederhanakan banyak hal, seperti membuat aplikasi untuk membuat hidup lebih mudah,” katanya.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, dalam sambutannya mengatakan, ajang APICTA Award telah menunjukkan bahwa TIK dapat diaplikasikan untuk banyak bidang, seperti turisme, industri kreatif, research and development, pendidikan, kesehatan dan usaha kecil menengah.
Rudiantara memaparkan, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor industri kreatif pada 2013 mencapai 7.5% produk domestik bruto (GDP) Indonesia dan berpotensi tumbuh pada 2014 dan tahun-tahun mendatang.
Di kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat MDeC APICTA, Najat Ahmad Marzuki mengatakan, kawasan Asia Pasifik memimpin dunia dalam jumlah pengguna aplikasi mobile. Namun, Asia tidak hanya menjadi kawasan dengan tingkat penetrasi ponsel tertinggi saja, tetapi juga memiliki pengembang teknologi mobile.
“Mengutip data Portio Research (2013) dan Visi Mobile, dari sekitar 2,3 juta orang yang bekerja sebagai pengembang aplikasi mobile di seluruh dunia, 32,9 persen atau sekitar 760.000 berasal dari Asia, yang juga menyebabkan pertumbuhan pendapatan pasar aplikasi mobile pada 2012-2013 sebanyak 162 persen,” katanya.
Penghargaan APICTA sendiri telah diselenggarakan sejak tahun 2001, untuk mengakomodir karya inovasi di bidang TIK di kawasan Asia Pasifik. Diprakarsai oleh Malaysia’s Multimedia Development Corporation (MDeC), acara di tahun ini diselenggarakan oleh Asosiasi Indonesia Telematika Software Development (ASPILUKI). Indonesia dipilih menjadi tuan rumah APICTA Awards 2014 menggantikan Lahore, Pakistan, karena alasan keamanan.
Chairman of the Executive Officer MDeC, Datuk Yasmin Mahmood mengapresiasi penyelenggaraan APICTA Awards 2014. Menurutnya, secara kualitas acara pada tahun ini bertambah baik. Setiap inovasi yang ditampilkan bukan saja sangat unik dari segi ide dan berteknologi tinggi, tetapi juga berpotensi dikembangkan dalam skala global.
“APICTA Awards 2014 berhasil memberikan peluang kepada peserta untuk menunjukkan produk inovatif dan bakat mereka. Melalui ajang ini, TIK di kawasan Asia Pasifik akan terus berkembang ke tahap yang seterusnya,” jelasnya.
APICTA yang didukung oleh BISKOM selaku media partner ini pada 2015 mendatang dijadwalkan berlangsung pada November di Colombo, Sri Lanka. •