MENYASAR kebutuhan digital imaging dan cetak yang semakin berkembang saat ini, Epson kembali meluncurkan scanner terbarunya yang ditujukan untuk kalangan profesional, yakni Epson Perfection V800 Photo dan Epson WorkForce DS-520.
Menurut Deputy Country Manager PT. Epson Indonesia, M. Husni Nurdin, keduanya akan meneruskan keberhasilan produk scanner sebelumnya yang telah mendapatkan berbagai penghargaan, terdepan dan konsisten dalam memberikan keakuratan warna dan detil untuk pengarsipan dan reproduksi foto, film, dan juga dokumen.
”Epson telah menyatukan semua yang diperlukan untuk memindai gambar dan dokumen dengan sempurna kedalam kedua scanner ini,” ujar Husni, di Jakarta (30/3).
Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, Scanner Epson Perfection V800 menawarkan performa pindai yang terbaik untuk fotografer amatir maupun profesional dengan resolusi optikal 4800 x 6400 dpi berdensitas optikal 4.0 Dmax dan sistem pindai 4.0 Dual Lens Epson. “Scanner ini memberikan kualitas, kecepatan dan produktivitas terbaik untuk cakupan format film positif dan negatif dari slide dan film strip berukuran 35 mm hingga format medium 6 x 20 cm dan 4 x 5 inci,” jelas Husni.
Penggunaaan V800 juga lebih hemat energi berkat adanya teknologi ReadyScan LED light source dan juga dilengkapi dengan teknologi Digital ICE untuk menghapus cela seperti debu, goresan, dan lipatan pada film, slide, dan foto.
Sedangkan Epson WorkForce DS-520 ditujukan bagi pengguna dengan siklus kerja harian. Scanner ini memiliki performa yang tangguh dapat memindai hingga 3.000 halaman per harinya dan dapat memindai dua sisi sekaligus dengan kecepatan hingga 30ppm untuk satu sisi dan 60ipm untuk dua sisi dengan dokumen berukuran A6 hingga Legal. Tidak hanya itu, DS-520 juga dapat memindai secara otomatis menjahit (stiching) dokumen A3 yang dilipat dalam satu kali langkah.
Penguna juga dapat menentukan format dokumennya, baik itu PDF maupun Microsoft Office (.docx, .xlsx, .pptx) yang dapat diedit berkat Document Capture Pro.
“Scanner ini sangat ideal untuk sector korporasi, edukasi, dan perbankan yang digunakan untuk pengarsipan dan digitalisasi dokumen,” tutup Husni. •