Foto2 (1)BERDASARKAN data dari perusahaan analis Gartner, pada tahun 2020 akan ada lebih dari 26 miliar perangkat yang saling terhubung, termasuk wearable technology, peralatan elektronik di rumah-rumah, dan banyak lagi. Hal ini akan sangat mempengaruhi pasar data center, karena penerapan Internet of Things (IoT) akan menghasilkan sejumlah besar data yang perlu diproses dan dianalisis secara real time. Untuk itu perusahaan membutuhkan solusi agar tetap mampu mengikuti perubahan tersebut.

Untuk menjawab tantangan ini Schneider Electric melalui Astri R Dharmawan,Business Vice President Electric IT Indonesia – Malaysia – Brunei memaparkan bahwa Schneider menawarkan solusi data center yang menitikberatkan pada tiga bidang utama yaitu: data center yang lebih fleksibel dan agile, teroptimalisasi secara penuh, dan dukungan Data Center Infrastructure Management (DCIM) yang memadai.”

Menjawab fokus yang pertama, Perusahaan yang memiliki tag-line Life is On ini melalui Yana Haikal, Enteprise Sales Director APC by Schneider Electric menjabarkan bahwa saat ini perusahaan mulai melirik solusi data center prefabrikasi modular yang dapat menghemat waktu yang dibutuhkan secara sangat signifikan untuk membangun suatu data center yang terdiri dari tiga infrasturktur utama yakni power, IT layer dan cooling. Sistem ini juga jauh lebih dapat diandalkan karena dirakit dan diuji di pabrik, dalam kondisi yang sangat terkendali dibandingkan merakit komponen di lapangan.

Baca :  Perhatikan Kebutuhan Peserta Didik untuk Sekolah di Dekat Rumah, Mendikburistek Apresiasi Menko PMK yang Menginisasi PPDB Sistem Zonasi

Lebih lanjut, perusahaan juga menawarkan teknologi Micro DC yang mampu mendistribusikan beban data lebih dekat dengan perangkat sehingga mengurangi lambatnya komunikasi data melalui jaringan (latency) hingga 10 kali lipat dibandingkan jika menggunakan jaringan biasa. Micro DC ini kini lebih dilirik oleh berbagai industri seperti enterprise mulai dari lembaga keuangan, manufktur, industri minyak dan pertambangan hingga industri komunikasi dan collocation lainnya. Bahkan Micro DC ini dapat diaplikasikan di sektor pemerinatah dan Militer karena cepat untuk siap beroperasi, mudah dikelola, aman, terstandar dan hemat biaya. Micro DC juga memiliki fitur pemrosesan dan penyimpanan yang berkapasitas signifikan serta cepat untuk dioperasikan di tengah berbagai kondisi lingkungan.

Sebagai pemimpin di industri data center, Schneider Electric memiliki solusi lengkap untuk kebutuhan Micro DC melalui produknya seperti SmartBunker SX untuk ruang teknologi informasi (TI) tradisional, SmartBunker CX yang teroptimasi untuk lingkungan perkantoran tanpa membutuhkan ruangan dan suhu khusus, SmartBunker FX yang kokoh hingga SmartShelter yang multi-rack, lengkap dengan power dan pengatur suhu yang di rancang dalam sebuah kontainer dengan konsep portable serta plug and play yang memungkinkan model Micro DC ini di simpan di outdor tanpa penambahan bangunan, mudah untuk dipindahkan, user friendly  namun tetap memiliki ketangguhan di berbagai kondisi. Melalui rangkaian solusi ini, Schneider Electric menawarkan pemasangan data center yang jauh lebih mudah serta efisien dari sisi biaya dan waktu pemasangan, namun tetap aman dan terstandar.

Baca :  Kejaksaan Agung Memeriksa 1 Orang Saksi Terkait Perkara Impor Gula PT SMIP

Selanjutnya, agar data center dapat berjalan optimal, perusahaan juga membutuhkan Data Center Lifecycle Services untuk membantu perusahaan mengantisipasi dan melakukan efisiensi atas kebutuhan energi yang lebih tinggi akibat besarnya jumlah data yang harus diproses. Langkah dilakukan adalah melakukan assessment terhadap infrastruktur data center yang ada untuk membantu pelanggan merencanakan kebutuhan infrastruktur TI mereka sampai beberapa tahun ke depan, sesuai dengan rencana pengembangan bisnis.

Fokus terakhir yang juga sangat penting adalah kehadiran Data Center Infrasturkur Management (DCIM) yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan monitoring perangkat di dalam data center agar semua ancaman yang dapat menyebabkan downtime di data center dapat segera dideteksi (real time), bahkan dari jarak jauh. Dalam hal ini, DCIM legendaris dari Schneider Electric, StruxureWare diakui dapat memberikan solusi terintegrasi dari fasilitas kritikal ke ruang TI, menyediakan visibilitas, kontrol dan otomatisasi yang dibutuhkan pelanggan untuk menghemat energi dan pengeluaran operasional demi meningkatkan kinerja bisnis.

Baca :  Indonesia Harus Wujudkan National Cyber Defence

StruxureWare sendiri telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, seperti DCS Award untuk kategori ‘Data Centre Infrastructure Management (DCIM) Product of the Year’ (Mei 2015), diposisikan sebagai DCIM terdepan di Magic Quadrant for Data Center Infrastructure Management (DCIM) Tools oleh Gartner (November 2015), dan juga diakui sebagai DCIM terdepan di IDC MarketScape: Worldwide Data Center Infrastructure Management 2015 Vendor Analysis (November 2015) oleh International Data Corporation (IDC). M. TAUFIK