Oleh: Hasnil Fajri
Maraknya orang memainkan game pokemon go diseluruh dunia khususnya di Indonesia beberapa hari ini telah menimbulkan kehebohan yang luar biasa di kalangan anak-anak, remaja, anak muda hingga orang dewasa baik kalangan gamer maupun kalangan pekerja dan professional akibat bombastisnya pemberitaan game tersebut di sosial media maupun media cetak dan elektronik yang belakangan ini menimbulkan pro dan kontra. Tak kurang mulai dari Kapolri yang telah mengeluarkan surat telegram rahasia untuk melarang staf dan aparatnya serta masyarakat bermain game tersebut di lingkungan kantor kepolisian, Menpan RB pun mengeluarkan surat edaran mengenai larangan bermain game berbasis Geo Positioning System (GPS) dengan genre Augmented Reality (AR) ini di lingkungan instansi pemerintah yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, KaBIN, para gubernur se-Indonesia hingga para bupati dan walikota se-Indonesia.
Pokemon Go memang game yang sangat menarik dan menantang buat semua usia serta dapat membuat gamer lupa waktu dan tempat kapan saja dan dimana saja apalagi game ini sifatnya sangat dinamis karena gamer dipaksa aktif bergerak keluar ruangan dan tempat terbuka. Dari unsur hiburan dan kesehatan pokemon go sangat menarik dan menyenangkan serta menyehatkan badan menurut Hasnil Fajri, penulis, praktisi & pakar ICT dan Ekonomi Kreatif Indonesia, namun disisi lain ada hal yang negatif khususnya dalam hal keamanan pribadi gamer karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila tidak memperhatikan jalan dan tempat ketika bermain game tersebut dan bisa menurunkan performance kinerja dan produktifitas jika dilakukan pada jam kerja kantor. Last but not least tentang isu keamanan informasi dan keamanan negara.
Mari kita bahas terkait isu keamanan informasi dan keamanan negara, begini ya tanpa kita sadari ketika bermain pokemon go, mereka bisa gunakan untuk alat spionase seperti ambil photo2x disekitar gamer berada untuk profiling data, karena sebenarnya data-data geospatial dan geo location itu sebagian besar memang sudah terkumpul di google, data tentang bangunan dan gedung sudah bertahun-tahun dikumpulkan google dengan membayar anak-anak Indonesia untuk keliling sepanjang jalan membawa GPS dan mengupload nama-nama tempat dan gedung ke server mereka, google juga telah mengoperasikan kamera beresolusi tinggi 360 derajat view dipasang diatas mobil berjalan sepanjang jalan propinsi hingga jalan perumahan, itupun sudah mereka lakukan bertahun-tahun. Belum lagi faktanya mayoritas handset beredar di dunia saat ini termasuk Indonesia didominasi oleh Android (OS) phone milik Google yang artinya google bisa mengambil data kapan saja dari semua handset Android diseluruh dunia. Semua handset, tablet dan pad yang gunakan Android OS dan dijijing orang wara wiri akan menjadi agen google untuk collect dan store data ke server google tanpa kta sadari.
Pokemon hanya memanfaatkan data geo-location yg sudah ada, memang benar pembuat pokemon bersama google bisa dengan sengaja memasang monster-monster di tempat-tempat tertentu untuk diburu karena mereka sudah tahu semua tempat di Indonesia.
Saya sangat setuju dan mendukung surat telegram rahasia Kapolri dan juga surat edaran MenPAN-RB untuk larangan tidak bermain game pokemon go pada instansi layanan publik seperti kantor kepolisian, kejaksaan, keamanan (TNI) dan gedung pemerintahan serta tempat peribadatan (masjid, gereja, pura, kelenteng dsb).
Namun menanggapi statement Menkominfo yg akan minta google untuk tidak memasukkan ini dan itu yg merupakan objek vital, saya pikir itu justru sama saja dengan memberitahu google bahwa disitu BERISI barang penting. Meski sebenarnya dengan Google Earth dan Street-view, semua lokasi itu sudah terekam dan sudah ada datanya. Mungkin agar masyarakat tidak kesitu saja, tapi Google sudah tahu.
Kenapa kita tidak buat saja game lokal sejenis Pokemon Go yang lebih sehat dan aman dan sesuai kultur dan karakter masyarakat Indonesia?, Indonesia ini kan banyak sekali produsen pembuat game-game di mobile phone yang hebat dan kreatif bahkan sudah go internasional, belum lagi para game developer individu yang berkelompk menyalurkan hobinya membuat game untuk kepentingan lomba atau kompetisi, bisa saja pemerintah via Kominfo ataupun Bekraf ataupun perusahaan telekomunikasi seperti Telkom mengadakan suatu kompetisi pembutan game yang terbuka untuk masyarakat umum baik kelompok perkumpulan komunitas pembuat game ataupun perusahaan berbadan hukum dengan mengambil logika seperti pokemon dengan memanfaatkan konten lokal dan kultur Indonesia selain pula dapat menambah wawasan lingkungan sekitar kita, misalnya game yang dibuat itu berhadiah jika berhasil mengunjungi 33 tempat bersejarah dan tempat wisata di ibukota dan sebagainya. Jadi bila kita ambil positinya, pokemon go bisa menginspirasi lahirnya game sejenis yang sehat, aman dan nyaman serta dapat meningkatkan pendapatan pemerintah di bidang industri pariwisata dan ekonomi kreatif, demikian papar Hasnil Fajri yang juga ketua umum organ pendukung Presiden Entrepreneurship & Professional (EP for Jokowi). (R)
Penulis adalah Praktisi & Pakar ICT dan Ekonomi Kreatif Indonesia.