EPSON Indonesia kembali mempersembahkan acara spektakuler sebuah mahakarya memukau video mapping di Candi Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana, Jogjakarta. Video Mapping pertama di dunia yang menjadikan Candi dan Panggung sebagai media proyeksinya,sebuah pertunjukan yang memadukan inovasi teknologi projektor Epson terkini, seni pertunjukan dan sejarah yang tidak hanya menghibur tapi sarat akan nilai edukasi. Pertunjukan video mapping Candi Prambanan dan Panggung Sendratari berlangsung pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2016 di Kompleks Candi Prambananpada pukul 18.30, dimana Epson Indonesia berkolaborasi dengan Sembilan Matahari.
Fasad Candi yang tidak berwarna putih dan tidak memiliki warna yang seragam karena merupakan batu alam adalah merupakan salah satu tantangan terbesar pada pertunjukan video mapping kali ini, karena lazimnya media proyeksi video mapping adalah objek berwarna putih ataupun warna lain yang seragam. Menjawab tantangan tersebut, Epson Indonesia menghadirkan 14 unit projektor yang secara khusus diperuntukkan bagi proyeksi skala besar yaitu Proyektor 3LCD Laser EB-L1505Udengan tingkat kecerahan tertinggi 12000 ANSI lumens,Proyektor 3LCD EB-Z10000 dan EB-Z11000 dengan tingkat kecerahan tertinggi 11000 ANSI lumens. Teknologi projektor yang dihadirkan menghasilkan proyeksi gambar yang tajam serta warna cerah yang natural yang menjadi karakteristik teknologi projektor Epson. Hal tersebut mampu menghadirkan perpaduan warna yang indah dan ilusi optik yang akan membuat penonton terbawa ke Candi Prambanan di masa lalu dan dikembalikan lagi pada masa sekarang.
Video mapping di Candi Prambanan & Panggung Sendratari Ramayana ini merupakan bentuk dukungan dan kepedulian Epson Indonesia terhadap konservasi warisan budaya Indonesia. Konservasi tersebut tidak hanya melingkupi bangunan fisiknya saja, namun konservasi nilai budaya yang positif melalui transfer pengetahuan. Sejarah sebagai sesuatu yang sering kali dianggap usang karena menghadirkan kearifan dan nilai pada masa lampau, menjadi hal yang diabaikan pada generasi saat ini.Melalui inovasi pertunjukan yang dihadirkan pada video mapping Prambanan & Panggung Sendratari Ramayana, sejarah akan disampaikan ulang dengan cara yang baru. Sehingga nilai-nilai positif yang hadir dari Candi Prambanan dapat kembali diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.
Pertunjukan Video Mapping Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana merupakan sebuah gabungan eksplorasi permainan medium cahaya yang ditembakkan pada beberapa bidang tembak yang berada di kawasan Candi Prambanan, yaitu dinding serta lantai Panggung Sendratari Ramayana, dan permukaan 3 buah Candi utama Prambanan. Kemegahan pertunjukan akan ditambah dengan 3D trick art atau anamorphic perspective pada area lantai Panggung Sendratari yang merupakan bidang datar.
Perpaduan antara musik, gambar animasi yang ditembakkan ke bidang tembak serta konfigurasi gerakan tari yang dihadirkan oleh Koreografer dan Penari tradisional tersohor di Indonesia, Didik Nini Thowok bersama 30 penari unggulannya menampilkan perjalanan sejarah Candi Prambanan berdasarkan data aktual sejarah dan arkeologi, dimulai dari bagaimana Prambanan pertama sekali dibangun, menjadi pusat keagamaan Hindu pada masanya, kemudian sempat diterlantarkan hingga runtuh dan menghilang. Munculnya legenda terkenal Roro Jonggrang yang terlahir dari runutan sejarah perjalanan Candi Prambanan juga akan menjadi bagian penting dari pertunjukan ini. Penemuan kembali reruntuhan candi Prambanan serta usaha pemugaran yang dijalankan hingga bagaimana akhirnya selesai dan kini masuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO akan melengkapi pertunjukan video mapping ini.
Pertunjukan Video Mapping Prambanan dapat terlaksana karena dukungan oleh beberapa pihak diantaranya Direktoran Jenderal Budaya, Kemendikbud RI, Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, SVFX, Anamorphic dan NM Designed Sound.
Video Mapping Candi Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana merupakan usaha untuk melihat Prambanan dari perspektif yang lebih luas, tidak hanya sebagai destinasi wisata semata. Pemaknaan kembali dibalik arti peninggalan sejarah sesungguhnya dari Candi Prambanan, sebuah simbol eksistensi toleransi umat beragama pada masanya, bertahan untuk tetap ada selama mengarungi perjalanan waktu yang cukup panjang. Candi Prambanan adalah salah satu bukti jati diri bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Walau berbeda-beda namun tetap satu. •