Jakarta, Biskom – Sebagai organisasi yang dapat menjadi standar perkembangan dunia teknologi robotika, Komunitas masyarakat robotika pertama di Indonesia dengan nama Masyarakat Robotika Indonesia (MRI) resmi dibentuk di Bogor Jawa Barat, Rabu (9/1).

MRI dibentuk berdasarkan hasil kerja sama Robotic Explorer dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Dalam wadah organisasi ini nantinya menjadi ajang pertukaran ide dari berbagai komunitas, seperti komunitas pendidikan, komunitas bisnis dan industri, komunitas pemerintahan, dan komunitas kedokteran, maupun komunitas pengamat dan media masa,” kata Pemrakarsa Pusat Robot Indonesia (PURI Robotics) Jully Tjindrawan.

Sedangkan  Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam  BPPT, Hammam Riza menilai bahwa era revolusi industri 4.0 ini harus dijadikan memonetum oleh seluruh masyarakat dunia untuk tinggal landas membangun ekonomi berbasis inovasi.

“Maka pembangunan SDM-nya harus dibangun menjadi sebuah SDM yang bersumber pada inovasi,” katanya.

Robotika menjadi salah satu komponen penting dalam IR4.0 melengkapi artificial intelligence, augmented reality dan internet of things

Hammam menambahkan, Wadah pembangunan SDM bidang Robotika perlu dibuat melibatkan pendidik, peneliti, perekayasa, pebisnis, technopreneur utk brainstorming mengembangkan kompetensi dan inovasi robotika

Sementara itu, dalam sambutannya Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan pembangunan SDM perlu diperkuat pada sisi karakternya agar kemampuannya melampaui robot.

Baca :  RAMAN MADAN: Channel Works Tawarkan Solusi Surveillence Terlengkap

“Anak -anak kita ini tidak dididik untuk bersaing dengan robot. Mereka justru harus melampaui robot dengan menonjolkan sisi kemanusiaannya,” kata Menteri Hanif usai memberikan sambutan pada Deklarasi Pembentukan Masyarakat Robotika Indonesia di Bogor (9/1).

Menurut Hanif, ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh robot dan hanya bisa dilakukan oleh manusia. Untuk itu, manusia harus terus memperkuat diri baik dari sisi hard skill maupun soft skill. Hanif menyebut, 85% kompetensi yang dibutuhkan di masa depan adalah karakter.

Selain karakter, hal yang membuat manusia unggul dari robot adalah responsif terhadap perubahan. “Dengan kecepatan adaptasi manusia akan eksis dan mengendalikan semua perubahan,” tuturnya.

Hanif membeberkan hasil survey ILO, dimana 58% jenis pekerjaan yang ada saat ini akan hilang di masa depan. Sebaliknya, 65% pekerjaan baru akan muncul di masa depan belum dikenal saat ini.

Untuk itu, dia meminta perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi dan informasi jangan dilihat sebagai tantangan semata. Namun, juga peluang bagi Indonesia. “Oleh karena itu, investasi SDM memegang peranan penting dalam menghadapi era digitalisasi ini,” ujar Hanif.

Baca :  Hammam Riza, Kepala BPPT yang Baru

Adapun, hal yang harus diperhatikan dalam investasi SDM adalah kesesuaian terhadap kebutuhan pasar kerja (link and match). Investasi SDM harus berbasiskan demand driven.

Dia pun menilai, masih ada investasi SDM di Indonesia, baik melalui skema pendidikan formal maupun pelatihan yang sudah tidak relevan dengan demand-nya. “Semua harus dibenahi dimana kita berorientasi pada kebutuhan di pasar kerjanya. Jadi kebutuhannya apa, di situlah input SDM-nya kita benahi,” paparnya.

Soegiharto Santoso alias Hoky selaku Komisaris Utama PT Pusat Robot Indonesia atau PURI ROBOTIC, menyatakan senang atas terselenggaranya Deklarasikan Masyarakat Robotika Indonesia ( MRI ) dan berharap segera dilakukan tindak lanjut untuk pembuatan akta notaris dan didaftarkan ke Kemenkumham RI, agar terbentuk badan hukum serta legalitasnya, sebab hal tersebut sangat penting.

Soegiharto Santoso dengan produk-produk Robot dari PT Pusat Robot Indonesia atau PURI ROBOTIC.

Hoky menambahkan bahwa deklarasikan tersebut sejalan dengan Kehadiran PURI ROBOTIC, “sebab kami memerlukan kerjasama berbagai pihak stakeholder, baik melalui asosiasi, kerjasama lintas lembaga, kerjasama Pemerintah – Swasta serta dunia pendidikan, sebab dengan demikian akan memberi dampak besar dalam pembangunan menuju Indonesia era industri 4.0, dimana, diharapkan MRI bisa siap dan urun dalam mengkokohkan Indonesia di persaingan Internasional dengan cara terus meningkatkan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Bahwa PURI ROBOTIC selain focus pada bisnis distribusi robot dan layanan robot yang akan terus berkembang serta berinovasi, juga akan dapat memanfaatkan perkembangan Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).”

Baca :  Bakrie Telecom Optimis Raih Capex Rp 3 Triliun Melalui Rights Issue

Lebih lanjut Hoky menyampaikan Visi dan Misi serta Nilai PURI ROBOTIC yaitu; “Sebagai solusi dan terus berinovasi untuk keperluan setiap perusahaan yang ingin bertransformasi menuju era robotic. dan sebagai perusahaan yang memasarkan robot sebagai citra teknologi hingga menjadi layanan sehari-hari yang mempermudah hidup manusia.serta kami mendengarkan dan melayani pelanggan secara maksimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, kepuasan pelanggan adalah masa depan kami.” pungkasnya. (red/Ju)

Artikel Terkait:

Kominfo Dukung Tumbuhnya Industri Robotic Lokal

DISRUPTO : The Movement to Disrupt & Transform The Nation

JENDERAL TNI BUDIMAN: Modernisasi Alutsista Tingkatkan Pertahanan Negara

Dibentuk Komunitas Masyarakat Robotika Pertama di Indonesia

Moeldoko: Wilayah Perbatasan Perlu Penanganan Khusus

TELAH TERBIT BISKOM EDISI JUNI 2014

FTII Harap Cyber Army Terwujud di Bawah KASAD Baru
Gandeng FTII, TNI AD Perkuat Prajurit Paham TI
Perkuat Sistem Pertahanan, TNI AD Luncurkan OpenBTS
Onno W. Purbo Masuk Dalam Calon Menteri Kabinet Jokowi